Weary

8K 557 48
                                    

Disclaimer : Rate M and lime!







.






"Aku tidak akan memaafkanmu jika kau berani menyentuhku lebih dari ini, Jung."

Donghyuck memberikan ancaman karena merasa posisinya saat ini berada dalam bahaya. Mark menindihnya di ranjang dengan tatapan yang jelas berkabut karena dicemari nafsu.

Sekuat apapun Donghyuck, namun tetap saja kekuatan Mark berada jauh di atas Donghyuck. Walaupun sama-sama lelaki, namun perbedaan tenaga antara dominan dan submissive kentara dengan jelas.

Donghycuk meringis pelan karena tangan Mark kembali menekan perutnya. Ngilu menjalar di sekitar perut bawah Donghyuck. Donghyuck berusaha mendorong tubuh Mark, memancing amarah yang semakin membuncah dari dalam diri Mark.

Mark akui jika dirinya cemburu melihat Donghyuck dan Jeno bercumbu. Perasaan yang selama ini tidak diketahui dan tidak disadari olehnya karena Mark tidak pernah mengira akan memiliki pesaing.

Telinga Mark saat ini berdenging dan tidak mendengar rontaan serta racauan yang Donghyuck ucapkan agar dirinya melepas Donghyuck. Otak Mark yang diliputi rasa cemburu serta keraguan akan benih siapa yang saat ini tumbuh dalam rahim Donghyuck membuat Mark kalap. Gelap.

.

.

"Lepasss.. lepas... khhhh.. nghh.."

Donghyuck merengek meminta Mark untuk melepaskannya. Mark masih menggerakkan pinggulnya dengan cepat, tidak berniat sedikitpun untuk mengurangi temponya walaupun Mark dapat merasakan tubuh yang kini sedang dikendarainya sudah melemas.

"Acck.. ackk.. hhh.."

Jemari Donghyuck mencengkram seprei di ranjang besar tersebut, pandangannya mengabur, tubuhnya sudah lelah. Mata Donghycuk membuka dan menutup dengan perlahan, berusaha untuk mempertahankan kesadarannya di sela-sela hujaman kuat yang diterima oleh lubangnya di bawah sana. Mark benar-benar meremukkan tubuhnya.

"Kau tidak akan bisa lari dariku lagi, Haechan.. aghh.. Haechan....ahhh.. kau nikmat sekali... Haechan..."

Nafas Donghyuck memberat. Walaupun dirinya tidak rela, namun tubuhnya berada di ambang batas. Donghyuck menyerah kala hitam menyambut. Mark tidak menghentikan kegiatannya ketika menyadari jika Donghyuck blackout. Mark memejamkan matanya dan terus menyodok lubang yang entah sejak kapan tidak disadarinya sudah menjadi candu. Klimaksnya akan segera datang dan Mark merasa begitu gila dengan sensasi dari persetubuhannya dengan Donghyuck.

.

Mark mengelus pipi tembam nan mulus milik Haechan, Mark menolak Donghyuck yang begitu bertolak belakang dengan sifat asli seorang Haechan. Kali ini Mark tidak dapat lagi menyangkal. Dirinya sadar dengan jelas bahwa ia telah jatuh dalam pesona Haechan. Sejak kapan, Mark tidak pernah tahu. Mungkin sejak Mark yang mabuk meniduri Haechan, Mark jelas berbohong ketika mengatakan bahwa dirinya memikirkan Yeri ketika meniduri Haechan. Mark mengingat semuanya dengan jelas walaupun ia mabuk. Semua sensasi dan gejolak yang dirasakannya ketika bersenggama untuk pertama kalinya dengan pria manis yang menjadi pendamping sah-nya.

Mark akan mengembalikan Donghyuck menjadi Haechan-nya.

---

Manik mata bulat kecoklatan itu terbuka ketika cahaya matahari membias samar menebus gorden berwarna abu-abu, malam sudah berlalu.

"Nghh.. jam berapa ini..."

Donghyuck melihat smartwatch yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, mendapati angka 7 dan Donghyuck mengernyit kala menyadari bahwa dirinya berada di sebuah kamar yang begitu dikenalnya. Aroma yang menguar di kamar suaminya..., ini kamar Mark Jung!

HEAVEN [END]Where stories live. Discover now