Part 002

177 20 0
                                    

Lima tahun berlalu, kini aku berusia dua puluh tiga tahun. Saat bangun dari koma lima tahun lalu, sebenarnya aku baru tahu kalau aku tinggal di negara Zennon, bersama seorang yang katanya nenekku.

Aku mulai nyaman dengan kehangatannya yang tulus, hingga dua tahun kemudian dia pergi meninggalkanku selamanya. Setahun setelahnya aku mendapatkan ingatan dari raga yang kutempati ini. Agak menyesal sih rasanya, karena mendapatkan ingatan setelah nenek meninggal dunia.

Dalam ingatan Reva yang asli, Ibu Reva meninggal setelah melahirkannya. Ayah Reva yang sibuk bekerja akhirnya menitipkan Reva yang masih berumur lima tahun pada neneknya, dari pihak ibu.

Setahun setelah itu, ayahnya menikah lagi dengan janda anak satu. Menurut ingatan, Reva yang asli tidak hadir pada pernikahan ayahnya itu. Tapi akhirnya Ia menyesali perbuatannya, karena tak lama setelah pernikahan itu ayahnya meninggal dunia.

Diketahui ayah Reva meninggal karena kecanduan mengonsumsi narkoba, tapi Reva tidak percaya akan hal itu. Reva yang asli pun sering menyelidiki perihal tersebut sampai mengetahui dalangnya, tapi tak lama kemudian Reva yang asli mengalami kecelakaan mobil.

Pandangan opini mengatakan bahwa kecelakaan tersebut murni karena ketidaksengajaan, tapi Reva yang asli mengetahui kebenarannya, hingga menyebabkan jiwanya meninggalkan raganya.

Tapi karena takdir berkata lain, kedatanganku ke dunia ini bukan karena ketidaksengajaan. Melainkan memang karena jiwaku satu dengan Reva didunia ini.

Karena jiwa Reva didunia ini semakin menyusut untuk masuk kembali kedalam raganya, akhirnya dia menarik aku separuh jiwanya kedunia ini. Aku pun menyadari kalau ternyata aku adalah dia, dan dia adalah aku.

'Meskipun gepeng, tapi wajah kita sama ternyata.' Batinku

'Apa aku alter egonya ya?' Batinku lagi yang memikirkan bagaimana kepribadianku yang sangat berbeda dengannya.

Sambil menyeruput teh hangat, aku pun kembali menikmati indahnya langit malam dibalkon rumah nenekku. Kamu nanya mengapa dirumah nenekku? kamu nanyaea? yaudah biar aku kasi tau ya, karena aku masih malas menyingkirkan dua benalu yang merangkak dikediaman ayahku. Lagi pula percuma saja mereka berusaha merebut hakku padahal surat wasiatnya padaku? hahaha agak lucu emang.

###

Jam menunjukkan pukul 06.01am.
Aku keluar dari kamar mandi, dan segera mengenakan seragam toga.

'Hmm~ kali ini pun wisudanya sendirian lagi.' Batinku sambil tersenyum gentir.

Drttt drttt drttt

Getaran di hp mengalihkan perhatianku tertuju pada nama yang tercantum dilayar telepon ponselku.

"Halo?"

_
_
_

Next part 003 ...

Ms. SperadoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang