Diri Sendiri adalah Penyelamat

2 1 0
                                    

Diri sendiri adalah sumber kekuatan utama.

Tidak ada yang bisa mengerti diri sendiri melebihi kamu.

Hingga, jangan terlalu menaruh harapan kepada orang lain, setidaknya agar terhindar dari rasa kekecewaan.

Terlebih ada yang mengatakan bahwa kekecewaan terbesar itu berasa dari orang terdekat dan terpercaya.

Oleh sebab itu, usahakan dalam segala situasi, jangan sampai kamu menghilangkan kepercayaan terhadap diri sendiri. Mengingat tanpa adanya rasa percaya diri, segala sesuatu akan sukar dijalani.

Sekalipun kamu terjatuh lalu terluka, tetap sahaja diri sendiri yang menjadi penyelamat sekaligus obat. Jika kamu putus asa dan tidak ada kemauan dalam jiwa guna bangkit, maka semua hal akan dirasa percuma.

Sekali lagi, diri sendiri adalah segala kunci dari keberhasilan dan pencapaian di masa mendatang. Jadi, rawat diri kamu, jangan sampai menghancurkan diri sendiri hanya karena keegoisan.

Jika diri kamu hancur karena orang lain, jadikan kehancuran tersebut sebagai tameng. Ubah pola pikir kamu, meski itu terkesan sulit.

Dunia ini terlalu luas untuk kamu menjadi manusia yang paling tersakiti. Sangat dijamin jika seberapa besar penderitaan kamu, masih ada orang lain yang jauh lebih menderita. Namun, di sini bukan berarti kamu harus membandingkan kehidupanmu dengan orang lain.

Melainkan, jadikan pemikiran ini sebagai pengingat sekaligus motivasi. Bahwa, jangan mudah patah semangat dan selalu mengingat jika Tuhan mana penolong.

Engkau sebagai hamba yang diberi cobaan pasti juga akan diberi jalan keluar, entah dalam waktu dekat atau suatu saat nanti.

Segala sesuatu akan terasa mudah apabila kamu ikhlas menjalani dan jadikan Tuhan sebagai sumber utama kamu meminta pertolongan.

Perlu diyakini bahwasanya diri kamu sendiri adalah penyelamat utama. Bukan orang lain, meskipun dia adalah sosok terdekat kamu dan jadikan Tuhan sebagai tujuan jika diri tengah terjerat keputusasaan.

***

Tentang luka, banyak fase yang harus dilalui setelahnya.

Entah fase terpuruk, fase bangkit, dan fase berproses.

Tentang fase terpuruk, ini adalah fase paling menyebalkan. Sebab, tidak semua orang berhasil melewati fase ini.

Banyak yang patah semangat dan berujung menyerah. Sesungguhnya ujian dan luka setiap insan pasti berbeda. Tinggal bagaimana pemikiran dan cara melewati ujian tersebut.

Kemudian fase bangkit. Ini fase di mana diri sendiri menjadi pedoman utama. Tanpa ada semangat dan keyakinan diri, keinginan untuk bangkit akan terasa sukar dijalani.

Selain itu, dorongan dan semangat orang terdekat juga sangat diperlukan. Hingga fase bangkit tersebut akan terasa lebih ringan.

Namun, bagi kamu yang merasa sendiri, itu bukan masalah. Prosesmu mungkin terasa berat. Akan tetapi, kekuatanmu lebih besar dan di masa mendatang kamu adalah calon orang sukses.

Terakhir adalah fase proses. Proses ini harus dijalani. Fase proses ini bukan berarti kamu harus benar-benar melupakan masalahmu. Melainkan kamu mencoba untuk bangkit dan menjadi manusia lebih baik lagi daripada masa lalu.

Memang tidak semudah itu untuk melewati fase ini, tetapi sakit tidak akan sembuh tanpa ada obat.

Begitulah dengan luka. Luka tidak akan sembuh jika sang empu enggan meminum obat sesuai anjuran.

***

The Power of Luka {Selesai}Where stories live. Discover now