nine

501 46 6
                                    

jihoon menghampiri pintu saat mendengar suara ketukan seseorang. pemuda itu terkejut saat melihat adiknya yang pulang sembari menggendong seorang pemuda yang terlihat sangat tak berdaya sekarang.

"loh ruto kenapa woo?"

tidak menjawab pertanyaan dari yang lebih tua darinya, jeongwoo malah berdecak dan melangkah mendekati pintu kamarnya.

sembari berjalan pemuda itu berteriak agar jihoon mengambil sendiri camilan yang sudah dia beli di motornya.

dikamar, jeongwoo membaringkan tubuh haruto keatas kasurnya.

mata cantik itu sedikit terbuka, samar samar haruto melihat punggung tegas jeongwoo yang sedang bertelanjang untuk mengganti bajunya yang basah.

mulut itu terbuka berusaha mengeluarkan kalimat namun satu kata saja tidak berhasil dia keluarkan.

setelah selesai mengganti baju, jeongwoo berbalik untuk memeriksa keadaan haruto.

dia tersenyum melihat haruto yang sedang menatapnya.

"baju lu basah, ganti pake baju gua ya?"

"-gua...ngerepotin g..a?"

jeongwoo menggeleng kuat mendengar haruto yang terbata mengeluarkan kalimat yang tidak ingin dia dengar.

telapak tangan besar jeongwoo tergerak untuk mengusap lembut surai basah haruto.

"ngga sama sekali, jangan mikir kayak gitu"

tangan besar itu kini perlahan membuka kancing seragam haruto.

tangan pemuda watanabe itu sedikit memukul jeongwoo namun pada akhirnya dia pasrah ketika bajunya dilepas.

saat baju itu terbuka, terlihat tubuh indah haruto yang baru pertama kali ini jeongwoo lihat dengan jelas. tubuh itu indah, dengan kulit putih dan pinggang ramping namun netra pemuda itu malah menangkap punggung haruto yang terlihat banyak luka memar.

"ru, sumpah, luka di punggung lu itu kenapa?"

haruto menggeleng, jeongwoo hanya bisa menarik nafas dalam dalam. selalu saja, setiap ditanya tentang hal itu, haruto selalu tidak ingin menjawab.

akhirnya, jeongwoo lagi lagi memutuskan untuk tidak bertanya lebih karena haruto yang juga memang sedang tidak bisa diajak berbicara banyak.

selesai memakaikan kaus putih miliknya yang sedikit kebesaran di tubuh haruto. jeongwoo mengalihkan pandangannya kepada celana sekolah basah yang masih haruto pakai.

"celananya-"

belum sempat menyelesaikan kalimatnya, haruto sudah terlebih dahulu menutup mulut jeongwoo menggunakan tangan dan menggeleng untuk menjawab.

"tapi itu basah"

haruto tetap menggeleng,

"UDAH YAH GUA MINTA MAAP, TAPI GUA MALES NGEJEMUR KASUR"

akhirnya jeongwoo memutuskan untuk membuka celana haruto. sedangkan pemuda itu hanya bisa pasrah sekarang sembari sedikit menahan kesalnya.

"mulus, to"

tangan haruto berhasil mendarat diwajah jeongwoo saat dua kata itu meluncur dengan tidak sopannya dari latin jeongwoo.

saking saja suara dia susah keluar sekarang. jika bisa sudah dipastikan haruto akan terus menerus mengoceh.

"iye iye maap, lemes aja masih bisa nampar gua lo"

selesai mengganti celana haruto dengan celana pendeknya. jeongwoo membuka laci disamping tempat tidur dan menempelkan bye bye fever di dahi haruto.

school thug ; jeongharu ft. gyuickyWhere stories live. Discover now