revenge

22 0 0
                                    

" beomgyu, bisa tolong antarkan berkas ini ke ruangan direktur? aku buru buru, harus membantu hyunjin menyiapkan ruang rapat nanti. tolong ya "

pria itu menyerahkan berkas bermap merah, yang isinya pasti bahan perbincangan rapat nanti. kertas itu memang tipis, tapi yang di hasilkan dari kertas itu mencapai angka miliaran setiap bulannya.

" loh? bukannya direktur tidak masuk ya? "

" di gantikan anaknya, dia juga yang dirumorkan akan menggantikan ayahnya, seingatku dia seumuran denganmu "

Beomgyu menerima berkas yang diberikan oleh jaemin. lalu berjalan menuju ruangan si anak direktur nya itu. dia di umur sebayaku sudah membantu orangtua nya menjalankan perusahaan nya, sedangkan aku? tuhan."

Beomgyu menekan tombol yang tertempel di dinding sang direktur, tombol yang menghubungkan panggilan ke monitor kecil yang berada di meja besar di dalam ruangan itu. Beomgyu masuk setelahnya, tentu saja setelah mendapat izin dari orang di dalam ruangan itu.

" saya Beomgyu pak, tadi di perintahkan untuk mengantarkan berkas yang akan menjadi bahan perbincangan rapat nanti, terimakasih pak saya pamit undur diri "

" choi beomgyu? "

pria itu yang sedari tadi membelakangi beomgyu, memutarbalikkan tubuhnya untuk melihat wajah yang di rindukannya.

dia rindu bagaimana beomgyu menendangnya, menjambaknya, menamparnya, dan memakinya. dia rindu rasa sakit itu. sangat.

" iya pak, dengan saya sendiri "

Taehyun, atau lebih tepatnya Kang Taehyun. tertawa kencang mendengar suara itu. dia benar-benar rindu suara itu. Dulu mulut itu selalu mengatakan yang menyakitkan hatinya, yang selalu meludah wajahnya. sekarang mulut itu berkata dengan sangat sopan dan menunduk.

Kemana beomgyu yang dulu membullynya semasa SMP itu? dimana beomgyu yang selalu menghajarnya untuk bersenang senang?

" aku tidak akan bertele tele choi beomgyu. Jadi boneka seks ku atau kau kupastikan tidak akan mendapatkan pekerjaan dimana pun setalah aku menendang mu dari perusahaanku "

Bagai badai juga petir di siang hari, kata kata yang baru saja dia dengar jelas tidak masuk akal, mereka baru saja bertemu dan pria itu dengan angkuhnya mengatakan hal tersebut? yang benar saja pikirnya.

" maaf pak, mungkin saya salah dengar. boleh di jelaskan lagi maksud dari perkataan bapak tadi? "

Taehyun berjalan mendekat ke arah Beomgyu, mengitari tubuh pria yang sedikit lebih tinggi nya itu, namun dengan tingginya yang sekarang sudah dapat Taehyun pastikan, Tidak cukup untuk menghajar, menjambak atau yang lainnya sekarang. dia yang memegang kendali, Beomgyu masuk dalam kandangnya.

" Rheo Internasional High School. Dulu kau begitu mengagungkan jabatan ayahmu di sekolah itu, apa kau dengar kalau sekolah itu bangkrut setelah kita lulus? ayahmu juga mati karena stress setelah sekolah itu tiba-tiba kehilangan investornya. keluarga yang kau banggakan itu juga berdampak bukan? kau tertarik mengetahui semua dalang di balik runtuhnya kejayaanmu? "

Beomgyu mengangkat kepalanya, dari yang telinga dia tangkap, sudah dapat di pastikan dalangnya adalah orang ini. Sebelum runtuh, keluarga beomgyu sudah membayar media untuk tidak membesarkan berita tersebut, jadi bisa di pastikan, bukan?

" dari tatapan mu, kelihatannya kau tertarik. mau duduk? mungkin kau merindukan duduk di kursi seharga harga dirimu "

" bisa tolong kau ke intinya saja, siapa kamu sebenarnya? aku tau dengan uangmu kamu bisa melakukan apapun, tapi aku tidak memiliki masalah dengan siapapun di masa lalu ku, jadi langsung saja pada intinya "

lagi, Taehyun tertawa. namun kali ini dengan perasaan marah, Beomgyu melupakan nya, tidak punya masalah di masa lalu? lalu apa dia pada waktu itu?

" kamu membully seorang anak pindahan waktu itu beomgyu, dia baru menginjak kan kakinya 3 hari dan kamu sudah membullynya? "

" jadi kamu ingin mengatakan kalau anak yang aku bully itu kamu? "

Taehyun senang, Beomgyu nya belum berubah, dia masih sama arogan dan sombong nya. tidak ada yang berubah, atau mungkin ada? dia miskin.

" aku harus apa? apa yang bisa aku lakukan lagi selain menerima tawaranmu? tidak mungkin aku memilih untuk keluar dari perusahaan ini. ada 3 orang yang harus aku hidupi. "

Taehyun mendekatinya, menaruh rahang tegas itu di pundaknya. mengecup kecil lehernya. tersentak, serangan tiba tiba itu tidak beomgyu prediksi.

" datang ke alamat yang sudah di antarkan oleh orang suruhanku, dan pakai semua yang ada di dalamnya "

menuntut dan perintah yang padat, beomgyu tidak bisa apa apa, selain menyetujuinya.

" bawa berkas itu keruangan rapat, aku akan merokok sebentar, satu lagi. pastikan lubang mu sudah harus longgar saat datang ke rumahku, atau aku sendiri yang melanggarkannya."

Taehyun pergi, meninggalkannya dengan tangan yang mengepal kuat, tuhan adil, itu pikirnya.



Taehyun'sWhere stories live. Discover now