Prolog

1.1K 67 6
                                    


"Sungguh hidup gw sangat membosankan."

Seorang pria berumur 25 tahun yang sedang mengambil tali untuk bundir. Yup namanya (m/n) dia pemuda yang sangat trouble maker.

(M/n) berdiri di atas kursi, dia sudah mengalungkan talinya di leher. Seperti kalung aloha di Hawai, tapi berbeda ini kalung maut. (M/n) jinjit di atas kursi dan siap terbang ke surga.

"Selamat tinggal dunia..."

Ucap mas (m/n) kemudian dia lompat dari kursi. (M/n) tergantung, sensasi rasa sakit sanga dashyat. (M/n) meratapi nasibnya, mulai menutup matanya dan mengingat kenangan.

'Selamat tinggal Melaini Jamaal...elo lebih milih pria pisang besar daripada pria setia seperti ku...' batin (m/n) berkata.

Sret sret...

"Breaking news...ada organisasi kriminal di Tokyo, banyak korban jiwa sekitar 20 orang terbakar di gedung DPR."

Suara berita dari televisi yang masih menyala. (M/n) lupa mematikan televisinya, tapi tiba-tiba talinya putus.

BRAK!

"ANJIR SAKIT AAARGH!" (M/n) terjatuh dari gantung diri.

"Tali bangsat! Ga bisa kerja sama, dasar bapak tokoh sialan!" (M/n) ngedumel, ditambah lagi tali itu adalah tali diskon cuci gudang.

(M/n) menghela nafas dia membatalkan aksi bundirnya. Kemudian ia beranjak ke sofa. "Sigh berita apa hari ini, banyak sekali perkara seperti hidupku."

Gumam (M/n) dia menyimak berita itu. (M/n) menonton reporter yang sedang berbicara.

"Menurut dari data yang tertulis banyak pejabat tinggi dibunuh secara mengenaskan di Tokyo." Reporter.

"Ada juga banyak penipuan modus di daerah sekitar terutama di kalangan pemuda pemudi." Tambah reporter.

(M/n) terus menonton hingga ia bosan, kemudian mematikan remote tv.

"Sigh, organisasi kriminal...gw sempet tertarik, tapi semenjak mengetahui latarbelakang gw jadi batal." (M/n) geleng-geleng kepala kiyowo.

Drap drap

Clek...

"Gah! Sialan, stok makanan ku habis..."

(M/n) sambil mengorek isi kulkas. Yang ada makanan kaleng yang sudah expired. Banyak semut yang kerubung di susu kental yang sudah tumpah. Pokoknya lemari es itu seperti kapal pecah.

"Cih anjrit, apa boleh buat." (M/n) mengambil telur hampir basi. Kemudian dia mengambil panci dan menggoreng telur.

Cas...

Sreng sreng...

Setelah menggoreng telur dadar. (M/n) meletakkan telur di piring retak. Kemudian dia duduk di meja makan.

"Telurnya tidak enak asu."

PRANG!

(M/n) membanting piring itu ke meja, hingga pecah terburai. Frustasi iya, dia marah-marah tidak jelas kayak orang gila.

"AAAARGH!!! BELUM SEBULAN GW UDAH DIPECAT! PACAR GW PUTUS SAMA LAKI-LAKI KONTOL!!!"

(M/n) ngedumel, adu nasib. Otaknya marah-marah seperti babi gila. Sungguh kasian kehidupan dia, bosen hidup iya tapi mokad tidak bisa. Selalu saja ada halangan.

"Sigh, tenang, tenang jangan marah, masih ada harapan." (M/n) mencoba berkepala dingin.

Tring tring...

Bunyi notifikasi hp (m/n) ia langsung membuka. Rupanya hanya promosi aplikasi Tantan.

"Lagi jomblo? Jangan galau Tantan selalu ada memberikan solusi! Kuy tunggu apa lagi? Gaskan!"

"ASU! gw lagi cape hidup malah ada promosi taik!" Kesal (m/n) mematikan ponsel.

"Guuuh! Gw butuh udara segar." (M/n) melihat dinding.

(M/n) mengambil tas selempang, memakai jaket coklat. Kemudian keluar dari rumah.

.

.

.

.

.

(M/n) tiba di minimarket ia membeli mie samyang. Ia menyeduh sendiri, mengaduk dan duduk kursi minimarket.

Srup

"Lezat."

(M/n) menyeruput kuah mie cup. Kemudian dia mendengar suara orang yang lagi berpacaran.

"Kyaaa ayang baik, sini beb aku cium~" cewek.

Cup cup

"Hehehe cewekku, kamu seperti bungaku." Cowok itu memegang pantat semok wanita itu.

"Kyaa~ ayang ah, jangan disini yang, di hotel aja." Cewek.

"Kenapa beb, ini bukti gw suka samamu~" cowok menggoda cewek itu.

Adegan itu membuat (m/n) geli, jijik dan mau muntah. Muka (m/n) warna hija seperti monster hijau di Marvel. Batin (m/n) meronta-ronta.

'Anjir, kenapa lah ada orang ngedate... pemandangan apa ini astaghfirullah anjir... hidupku udah begini malah jadi tambah ribet...AAAAARGH ASU ENTOD CUKIIII!!!'

(M/n) gusar dia sudah gerasak grusuk. (M/n) gigit mie seperti anjing kelaparan.

GRAUK GRAUK!!!

"Grrrh..."

(M/n) melototi kedua pasangan itu. Sehingga mereka berlari kocar-kacir.

"Gyaaa! Lari ada orang gila!!!" Cewek itu berlari sambil tarik tangan lakik.

(M/n) tidak peduli apa yang diucapkan mereka. (M/n) cuma diam dan batin berkata.

'Kusoo.'

(M/n) hanya menghela nafas frustasi. Berdiri dari kursi minimarket, bergegas menuju pulang.

***

Drap drap...

Malam yang sangat sunyi dan sepi. Agak merinding tapi apa boleh buat, (m/n) membuka hp untuk mengalihkan perhatian.

Scroll scroll

(M/n) lagi gulir medsos, dia mencari lowongan pekerjaan. Tapi semuanya penuh, (m/n) mendesis kesal. Uang (m/n) menipis semenjak di pecat ia hanya mengandalkan sisa uang kerjanya.

Sras...

Hujan turun membuat (m/n) tambah jengkel. Apesnya (m/n) tidak membawa payung karena dia pikir hanya sebentar saja.

"Babi kontol asu memek! Apes! Gw lupa bawa payung!"

(M/n) tendang tong sampah meluapkan amarah. Kemudian gerimis itu mulai mereda.

"Eh tidak ada hujan?" (M/n) bingung.

"Ehe, gw terlalu emosian." (M/n) garuk kepala dan menjulur lidah seperti waifu yang ia sering tonton.

Lalu (m/n) melanjutkan jalan lagi, mungkin hujan itu berhenti tidak lazim. Beberapa detik hujan turun, tiba-tiba hilang. Tapi (m/n) tidak peduli mungkin hanya pancaroba.

Tring!



Tbc.

BONTEN X (M/N)✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang