Mas (m/n) adalah orang biasa yang bosen pada hidupnya. Dia dulunya hanya sebagai pekerja kasir lalu dipecat karena sering menjadi trouble maker.
Kemudian suatu hari dia di chat oleh nomor tidak dikenal.
"Apa-apaan ini?" (m/n) berkata dengan heran...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
•
•
•
"Rindou apakah itu lo?"-(M/n) kegirangan seperti anak kecil.
Ia menghampiri sel penjara no 232. Lucky, (M/n) ketemu Rin dengan ceria. Tapi kalo diperhatikan, dia seperti habis di plasa/di siksa.
"Rin...rindou..."-(m/n) pegang sel penjara. Rin menatap emen, ada rasa senang dan ada juga rasa khawatir.
"Lama tidak ketemu Sayori."-nama belakang (m/n), dia sempet salting. Rin terkekeh dengan reaksi (m/n) yang begitu kikuk.
"Ayo kita pergi!"-tegas (m/n) tapi notice Ran tidak bersama Rin.
"Dimana Ran?"-tanya (m/n), Rin memalingkan wajah. Dengan tatapan sedih ia meminta tolong lebih tepatnya memohon.
"(M/n) kak Ran sedang di ruang penghakiman...di-dia berada di-di ruang pengadilan, tolong..."-Rin.
"Eh dimana di lt berapa dia!?!!"-(m/n) syok setengah mati.
"Aku kurang tahu, tapi seingatku kak Ran di lt 11 kayaknya."-Rin.
(M/n) langsung sadar, lt 11 yup Kakucho. Dia langsung menghubungi Kakucho, setelah selesai. (M/n) menghadap ke Rin dengan senyuman menenangkan.
"Rin jangan khawatir, Kakucho ada di lt 11."-(m/n) meyakinkan Rin.
Kini harapan dan kemenangan di tangan Bonten. (M/n) dengan semangat 45 ia mulai membuka gembok penjara dengan menggunakan jepitan rambut. Tapi apesnya (m/n) kepergok salah satu anggota Venitas.