04

90 12 2
                                    

Junmyeon mengalihkan atensi dari berkas-berkas di mejanya ketika figur yang familiar memasuki ruangannya setelah beberapa ketukan terdengar dari pintu.

"Misinya berhasil."

"Bagaimana luka Chenle?"

Taeyong tersenyum tipis. "Tidak fatal."

Junmyeon menghela nafas sembari memijat pangkal hidungnya. Membuat Taeyong terkekeh pelan.

"Kau tidak perlu khawatir. Ada Jisung bersamanya."

Senyum menghiasi bibir pria bermarga Kim itu. "Aku tahu."

Taeyong kembali mengulas sebuah senyum sebelum pamit untuk undur diri.

Junmyeon menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi yang ia duduki. Mengapit sebuah rokok, membakar salah satu ujungnya, kemudian menghisap batang nikotin itu pelan.

Manik kelamnya menatap lamat sebuah bingkai foto di atas mejanya. Foto yang mengabadikan lima orang dengan senyum lebar menghiasi wajah mereka. Jemarinya mengusap pelan permukaan bingkai foto itu dengan sebuah senyum tipis tersemat di bibirnya.

"Tolong lindungi dia dari atas sana."


°°°

Tubuh jangkung pemuda bermarga Park itu berdiri tegak dengan busur dan anak panah di masing-masing tangannya. Sebelah matanya terpejam, membidik papan target sebelum melepas anak panahnya hingga menancap tepat pada lingkaran merah, mendapat poin sempurna.

"Nice!"

Ia mendapati Jaemin yang berdiri tak jauh darinya saat menoleh. Bertukar tos dengan sang senior sebelum berganti giliran.

Jisung menenggak air dari botol minumnya setelah mengambil duduk di pinggir lapangan luas itu. Setelahnya ia meraih ponselnya, tersenyum kecil saat mendapati pesan dari sang kekasih.

Haechan yang melihat itu menepuk punggung sang junior dengan cukup keras. Membuat pemuda bermarga Park itu terkejut dan menatap sang senior penuh tanya.

"Senyum yang tercetak di bibirmu membuatku iri. Kau pasti mendapat pesan dari Chenle, kan?"

Yang lebih muda tergelak. "Maka dari itu cepatlah tembak Renjun-hyung agar kau juga bisa tersenyum sepertiku."

Haechan ikut tergelak. "Sialan kau!"

"Baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu. Tuan mudaku sudah menunggu."

Jisung membereskan barang-barangnya kemudian beranjak dari sana setelah mendapat anggukan dari Haechan.

Jeno dan Jaemin yang baru saja datang menatap punggung lebar sang junior yang menjauh dengan penuh tanda tanya.

"Mau kemana dia?"

Haechan menoleh pada jeno kemudian mengangkat kedua bahunya acuh. "Menemui tuan mudanya."

Jaemin tergelak karenanya. "Dasar budak cinta."


°°°


Jisung berjalan santai di koridor yang lenggang siang itu. Salah satu tangannya membawa sekantong penuh camilan dari minimarket.

Kaki jenjangnya berhenti didepan sebuah pintu bercat putih dengan gantungan berbentuk kucing berada di tengahnya.

Dengan santai ia masuk ke kamar itu tanpa mengetuk terlebih dahulu pintu yang tidak dikunci oleh si empunya. Mendapati si manis Zhong yang sedang sibuk dengan tabletnya sembari bersandar pada headboard ranjang miliknya.

Black Swan  [Chenji / Jichen] ✓Where stories live. Discover now