[ FF MLC & TBOY ] Beautiful togetherness

Chapter 06

Disclaimer!!
This story is just a composition and does not deviate from the original, everything here has nothing to do with the actual original drama, the names of additional characters and additional places are only for addition. Please be wise in reading it.

Native Title : 01. 莲花楼 / Mysterious Lotus Casebook
ㅤㅤ02. 少年歌行 / The Blood Of Youth

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤPerempuan itu terus menangkis gerakan musuhnya, dalam keadaan tenang, perempuan itu terus melirik kearah Xiao Se yang terbaring tidak sadarkan diri bersandar pada bambu, ia sungguuh takut ssesuatu akan terjadi pada Xiao Se saat dirinya mengatasi muh itu. Gerakan gerakan Perempuan itu terlihat sangat lincah dan ringan, menyatu dengan angin dalam setiap hembusannya, dengan sebuah bantuan senjata kipas yang memang dii khussuskan untuk perempuan itu, ia terlihat sangat menwan.

Mereka berdua tidak adayang menyerah sams sekali, terus berjuang mengikuti nafsu masing masing.

jika mereka berhenti, pasti mereka akan menanggung rasa malu yang sangat amat berat.

''Aku tau kau sebenarnya masih membencinya''

''Tidak peduli, ini urusanku''

Pertarungan ini berlangsung lumayan lama, namun dari waktu ke waktu tidak ada yang terlihat kelelahan. Dari banyaknya waktu, dari salah satunya sengaja untuk memperlambat waktu agar dia bisa mencapai tujuanya.

Terbilang waktu itu bisa terbuang sia sia.

Tapi, mereka berdua tidak peduli, yang mereka pedulikan hanya dendam mereka masing masing. Bagaimana caranya dendam itu terbalas satu sama lain? Apa yang akan mereka lakukan lagi jika itu tidak bisa di wujudkan?

Mereka berdua bertarung mati matian hanya untuk melihat salah satu dari mereka mati mengenaskan di sini, perempuan itu terus mengeluarkan energi dalamnya yang menyalurkan pada jarum milik Xiao Se, tidak di hentikan selama peperangan. Ini membuat perempuan itu terlihat sedikit kualahan, ada beberapa waktu dimana perempuan itu mundur beberapa langkah untuk menghindari sebelum pedang milik musuhnya menembus jantung miliknya.

Sayang sekali, keberuntungan selalu mengikuti perempuan itu. Tiba tiba sebuah pedang melesat ke ara musuh itu, membuat musuh itu mundur beberapa langkah "Tuan Shen, kau pengecut."