Chapter 16

169 20 3
                                    

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤPandangan penuh harap masih diberikan oleh Lei Wu Jie kepada Di Fei Sheng, hampir membuatnya tidak fokus untuk melawan para musuhnya, dia hampir terkena pedangnya. Lei Wu Jie mau tidak mau membereskan mereka dengan Jurus Api miliknya, meratakan semuanya dengan sekali hempasan bertujuan menyelesaikan secara cepat.

Memukul semua musuhnya dari jangkauan yang berada di dekatnya.

Wajah Lei Wu Jie berubah menjadi serius, dingin dengan mata yang memerah menyala menandakan bahwa dia telah menggunakan Jurus Api miliknya dengan sempurna. Di tambah dengan rasa semangat yang kuat menjadikan Lei Wu Jie mencapai batas maksimalnya, dia terlihat memiliki kekuatan penuh sekarang.

Dalam pikirannya hanya satu, menuntaskan semuanya untuk membantu Xiao Se.

Selain itu tidak cukup penting bagi dirinya.

'Mengapa ini sangat lama? Dan mereka juga malah bertambah parah.' pikiran Lei Wu Jie tidak bisa tenang melihat kondisi di sekitar nya yang kurang mengenakkan.

"Selesaikan dengan cepat!!" berteriak untuk Fang Duo Bing di sebelah kanan, berharap mengerti dengan apa yang terjadi.

Sama halnya dengan Lei Wu Jie, Fang Duo Bing terus menggunakan pedang Erya nya untuk menghunus kan beberapa musuh di depan "Aku tau, akan aku selesaikan!!"

Mereka berdua melawan sekelompok orang dari anggota Sekte Xinling dengan membabi buta, amarah yang terlihat jauh lebih kuat dengan amarah membunuh yang menggerikan. Apalagi saat tatapan Lei Wu Jie mengarah ada Wei Ze, dia seperti melihat musuhnya selama beberapa tahun ini.

Musuh yang paling dia benci.

Di Fei Sheng sedari tadi menyimak apa yang mereka berdua lakukan dari awal hingga akhir, seolah menjadi bahan tontonan mengasikkan. Menyadari bahwa dia harus menuju ke arah Lu Wan, dia berjalan pincang kesakitan untuk berada di sisi Lu Wan, meringis beberapa kali merasakan rasa sakit seperti ini. Tujuannya hanya satu, agar mereka berdua terhindar dari pertarungan itu dan memilih untuk berteduh di bawah pohon besar di sana.

Terlihat aneh untuk ukuran seperti mereka berdua, Di Fei Sheng dan Lu Wan yang selalu dikenal dengan muka dingin dan tidak tersentuhnya di kalangan banyak orang, kejam dan menakutkan. Siapa yang tidak mengetahui mereka berdua, tapi sekarang mereka berdua malah bersikap lucu seperti ini.

"Tuan, apakah kita harus turun tangan?" walaupun Lu Wan mendapatkan luka paling banyak dan parah, dia masih memiliki pemikiran bahwa dia harus membantu kedua anak kecil itu.

[ FF MLC & TBOY ] Beautiful togetherness Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora