13

17.5K 1.2K 19
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Rafa merasakan tatapan penuh tekanan dari orang yang berada di depannya. Rafa menundukkan kepalanya dengan jari-jarinya yang saling bertautan, lengannya bertopang di kedua lututnya. Di samping dirinya ada ibu dan ayah  yang mendampinginya untuk mendatangi panggilan kepala sekolah, tentunya ini atas suruhan Dirga seperti kemarin.

Kepala sekolah duduk dengan penuh wibawa, kepala sekolah itu bernama pak Andre. Tak hanya kepala sekolah, jajaran guru-guru sekitar tiga orang juga ikut bergabung di ruangan ini. Tentu saja dari salah satu guru itu, ada guru yang selalu memandang Rafa rendah, memperlakukan Rafa tidak seperti siswa yang lain, guru yang menghukum Rafa tanpa melihat kenyataan yang sebenarnya.

Guru itu adalah seorang wanita. Alasan tidak suka dengan Rafa karena omongan dari teman sekelas Rafa. Termasuk Toni. Guru tersebut jelas memihak pada orang yang lebih kaya dan disegani seperti keluarganya Toni. Tapi untuk sekarang, apakah Toni masih bisa disebut dari kalangan orang kaya dan berkuasa? Setelah dibuat bangkrut oleh keluarga Alarick.

Di depan Rafa ada Toni dan keluarganya. Duduk berhadapan dengan ia dan orang tuanya. Di tengah-tengah mereka hanya terhalang meja.

Melihat raut muka orang tua Toni, sepertinya mereka tidak menyukainya. Lihat saja, ayah Toni itu memandang dirinya dengan sorot mata tajam dan kepalan tangan yang sangat kentara. Dan ibunya Toni menatapnya dengan sinis. Belum lagi Toni yang mulutnya seperti mengumpati dirinya sedari tadi. Bisa dibayangkan aura-aura tidak mengenakkan menguar dari keluarga Fernando.

Keluarga Alarick dan Ganendra sebenarnya juga ingin mendampingi Rafa, tapi keluarga kandung lah yang lebih pantas untuk mendampinginya. Tidak apa-apa, nanti jika keluarga Fernando berbuat sesuatu pada Rafa saat itu juga. Mereka yang akan berhadapan langsung dengan keluarga Fernando. Tentu menunggu laporan dari kepala sekolah. Karena pak Andre berada dikubu keluarga Alarick dan Ganendra. Hahahahaha.

"Baik, bisa kita mulai?" Pak Andre memulai perbincangan. Mencairkan suasana tegang antara keluarga Mahardika dan Fernando.

"Saya keberatan jika anak saya dipanggil ke ruangan ini hanya gara-gara anak itu," ujar seorang wanita dengan nadanya yang angkuh, matanya melirik dengan sinis menyiratkan ketidaksukaannya.

Clara Fernando, istri dari David Fernando, orang tua Toni. Menyerukan rasa tidak sukanya pada keluarga Mahardika. Mengangkat dagunya dengan niat memberitahukan jika ia lebih berkuasa daripada keluarganya Rafa. Yang tidak diketahui Clara, bahwa perusahaan suaminya kini berada diambang kehancuran. Saham seketika menurun drastis. Dan David benar-benar dibuat pusing karenanya, sampai belum sempat membicarakan ini ke istrinya.

"Maaf bu, tapi anak anda duluan yang mencari gara-gara pada anak saya." Sarkas Helia. Tidak mempedulikan dampak karena telah berani menyinggung keluarga Fernando. Yang terpenting anaknya mendapat keadilan.

"Kita akan membicarakan ini baik-baik," sela kepala sekolah saat melihat gerak-gerik Clara yang akan membalas perkataan Helia. Menghindari kegaduhan dari kedua pihak keluarga.

Rafa (Hiatus🤎) Where stories live. Discover now