J u s t U s

802 38 0
                                    

~Some Type of Love~

Charlie Puth

*

-Every single moment will be just as we had planned-

*

"It's always about her, isn't it?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"It's always about her, isn't it?"

Apollo menatap sendu Priscilla. Lagi, Priscilla menanyakan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya. Tanpa Apollo jawab pun, Priscilla sudah tahu. Pasti. Semuanya pasti tenatang Thena. Bagi Apollo, kehidupannya adalah tentang Thena.

"Pris...." Apollo menarik tangan Priscilla. Menggenggamnya erat. Priscilla terkejut. Jantungnya berpacu cepat. Mata coklatnya tak sanggup menatap mata hijau milik Apollo yang tengah menatapnya dalam.

"Kau sudah tahu kan apa yang pernah terjadi di antara diriku dan Thena? Bahkan aku yakin kau juga paham bagaimana perasaanku sekarang ini," sambung Apollo semakin menggenggam erat telapak tangan Priscilla. Tentu saja Priscilla tahu. Ia bukan wanita bodoh.

Priscilla memberanikan diri untuk menatap sepasang bola mata hijau milik Apollo. Terhenti. Waktu terasa terhenti saat mata coklatnya menatap mata hijau itu. Bagaimana rasanya di tatap penuh cinta dengan sepasang mata hijau itu? Priscilla ingin merasakannya. Sangat.

"Tapi, lupakan hal itu dulu, Pris. Mari kita nikmati liburan ini. Jadikan honeymoon—maksduku fake honeymoon ini sebagai kenangan sebelum perpisahan. Anggap saja kita baru memulai. Anggap saja hal-hal yang sudah berlalu itu tidak ada," ujar Apollo lembut. Perkataan Apollo ada benarnya. Untuk yang pertama dan terakhir kalinya, biarkan Apollo dan Priscilla menjadi 'kita' tanpa ada Thena di antara mereka.

"Kau benar!" balas Priscilla setuju.

"Mari buat kesepakatan. Tidak ada Thena selama fake honeymoon kita. Tidak ada cerita tentang Thena, hal tentang Thena, kenangan tentang Thena, dan.... jangan menyebut namanya. Bagaimana?" tanya Priscilla mempastikan kalau Apollo sama sekali tidak keberatan.

Apollo tersenyum simpul. Kepalanya mengangguk pelan. "Aku setuju," jawabnya. Mungkin dari sini Apollo harus mencoba melupakan Thena. Mulai dari sini—bersama Priscilla, Apollo akan berusaha agar setiap hal tidak lagi mengingatkannya tentang Thena.

Sudah saatnya Apollo melanjutkan hidupnya. Melanjutkan kisahnya.

***

Setelah sarapan, Apollo dan Priscilla memutuskan untuk berkeliling mengelilingi kota Barcelona. Mereka mengunjungi setiap sudut kota Barcelona. Dari Apollo, Priscilla mulai jatuh hati dengan negara yang sering dijuliki negeri matador ini, khusunya Barcelona.

"Scooter?" heran Priscilla kala Apollo mengajaknya berkeliling dengan motor berwarna kuning yang khas dengan lampu bulatnya. Bukan karena tidak mau, namun Priscilla tidak yakin Apollo bisa mengendarai kendaraan roda dua itu.

YOUR fool's Gold | ENDWhere stories live. Discover now