☁️ | LIMA

74 11 6
                                    

Happy Reading. ☁️🌙

"Gimana Sa? Jadi pinjem novel gue kagak?" tanya Luna kepada Angkasa.

Atlas, Luna dan Angkasa sekarang tengah berjalan beriringan menuju ke parkiran sekolah. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, namun mereka baru saja keluar dari kelas karena Atlas dan Angkasa baru saja selesai melaksanakan piket kelas.

Tadi saat jam istirahat Angkasa sempat bertanya kepada Luna apakah ia bisa meminjam novel milik gadis itu di karenakan ia baru saja mendapatkan tugas dari guru bahasa Indonesia mereka untuk meringkas sebuah novel remaja. Namun, setelah membaca beberapa novel yang kebetulan di bawa oleh Luna, Angkasa memilih untuk tidak jadi meminjam karena beberapa hal.

"Gak jadi Lun, gak berminat gue." ujar Angkasa dengan wajah sedikit tak enak.

"Maaf ya, Lun." Luna mengangguk.

"Gak papa kali, Sa. Terus lo gimana kalau gak ada novel?"

Angkasa terdiam beberapa saat. Kemudian ia berkata, "Ntar sore baru gue nyari di gramed." tutur Angkasa.

"Mau kita temenin, Sa?" tanya Atlas.

Angkasa menggelengkan kepalanya. "Gak usah, ntar gue jadi nyamuk lagi."

Atlas dan Luna tertawa mendengar ucapan Angkasa. Mereka kemudian berpamitan saat sudah sampai di parkiran. Angkasa langsung saja naik ke atas motor sport nya dan menjalankan motor itu meninggalkan area parkiran yang sudah mulai sepi.

Jalanan siang ini cukup lega. Tidak terlalu banyak kendaraan yang berlalu lalang. Angkasa jadi leluasa untuk menjalankan motor nya dengan kecepatan tinggi agar bisa segera sampai di rumah.

Seperti biasa nya, sesampainya di rumah Angkasa langsung masuk ke dalam kamar nya. Rumah ini masih sama seperti biasanya, selalu sepi dan hanya ada dia sendirian. Angkasa mengganti seragam nya lalu berjalan keluar dari kamar menuju ke ruang makan, ia akan mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum bersiap untuk pergi mencari buku.

Di ruang makan, Angkasa mulai memakan makan siang nya, nasi dengan lauk ayam geprek itu terasa sangat lezat. Angkasa makan dengan cukup lahap, ia tadi saat istirahat di sekolah cowok itu hanya makan sedikit dan ada jam pelajaran olahraga yang membuat energi nya cepat terkuras. Sehabis makan, Angkasa berjalan menuju wastafel dapur dan mencuci piring bekas makannya.

Angkasa melangkah menuju kulkas selepas mencuci piringnya, cowok itu kemudian membuka kulkas dan tersenyum saat melihat banyak susu coklat di dalam sana. Angkasa mengambil sekotak susu coklat dan juga beberapa bungkus cemilan. Ia kemudian berjalan menuju ke kamar nya.

Saat sudah di kamar. Angkas duduk di atas sofa dan mengambil laptop nya. Angkasa membuka aplikasi yang biasanya ia gunakan untuk menonton film. Cowok itu mencari film yang bagus untuk ia tonton. Tak lama, Angkasa sudah anteng menonton film dengan mulut yang terus mengunyah snack dan juga ia sesekali meminum susu coklat favorit nya.

****

Angkasa sudah siap untuk pergi ke toko buku dan mencari novel. Cowok itu mengenakan celana kain panjang berwarna krem dengan hoodie berwarna navy kesayangan nya. Angkasa mengambil dompet, kunci dan juga handphone nya lalu berjalan keluar dari kamar. Tanpa berlama-lama, setelah mengunci pintu rumah nya. Angkasa langsung menjalankan motor nya meninggalkan area parkiran rumah dan menuju ke toko buku yang berada di tengah kota.

Sepanjang perjalanan menuju ke toko buku, Angkasa bersenandung kecil dan menikmati pemandangan kota di sore hari. Cowok itu berhenti sebentar di sebuah taman kota yang ramai. Ia memarkirkan motor nya di parkiran dan berjalan masuk ke dalam taman. Angkasa duduk di sebuah bangku yang berada tepat di depan danau buatan di taman ini. Angkasa mengeluarkan handphone nya dan memotret pemandangan langit sore ini, senja di sore hari ini terlihat sangat menawan dan aesthetic. Satu hal yang perlu kalian ketahui, Angkasa adalah salah satu dari jutaan manusia di bumi yang sangat menyukai langit dan isinya.

Memeluk Angkasa || HiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang