5

9.5K 716 44
                                    

Triple up, but beberapa hari kedepan El ga up
(´。_。`)




"Apa yang kalian lakukan? "

Suara bariton yang tidak terlalu berat mengalihkan perhatian mereka, begitu juga dengan Kylie. Itu Aska dan Danish, kedua pria tampan itu berhasil membuat seisi kantin heboh, apalagi dengan jas dokter yang masih melekat di badan keduanya. Berbeda dengan Kylie yang semakin berkeringat dingin. Oh, apakah kakak keduanya akan bermain tangan setelah ini? Tidak hanya Kylie, Kevino juga menatap takut, meski jauh di lubuk hatinya dia senang, apa kali ini Aska akan luluh padanya?

Aska sepenuhnya mengabaikan tatapan murid lain, dia langsung menghampiri Kylie dan Kevino yang berdiri bersebelahan. Dia menarik tangan Kylie agar lepas dari telinganya yang terluka.

"Sudah puas kabur nya little cat? "

Kylie semakin menunduk dalam, dia tak berani menatap mata Aska meski itu hanya satu detik. Apalagi aura uang menyeruak dari Aska terasa tidak bersahabat.

"M-maaf, bukan Kai yang menyandung Nino, K-kai minta maaf"

Suara parau dan nada yang bergetar, Aska tahu jika Kylie mungkin akan benar benar menangis.

"Saya tidak menanyakan itu, saya hanya menanyakan alasanmu kabur dari rumah sakit, padahal kau tahu hari ini jadwal pengecekan. Sekarang kau kembali, atau kau ingin saya menghukum mu? "

Kylie mengangkat wajahnya, menatap wajah Aska yang sedikit memerah dengan beberapa urat yang terlihat menonjol. Jangan lupakan ekspresi datar yang sangat mengganggu. Dengan cepat Kylie menggeleng ribut, dia menghampiri Danish lalu berlindung di belakangnya.

"K-kai akan menurut, jangan hukum Kai. "

Danish terkikik geli karena nya, sementara aska hanya menampilkan raut datar, jauh berbeda dengan hatinya yang memekik gemas.

Aska masih menikmati raut ketakutan Kylie, namun semua itu teralihkan saat sebuah tangan menarik jas miliknya. Aska melirik ke samping, dimana Kevino menatapnya dengan raut menyedihkan.

"P-paman, kaki Nino sakit. Kylie tadi menyandung kaki Nino hiks... "

Aska melihat tubuh Kevino dari atas sampai bawah, memang terdapat luka ringan di kakinya. Lalu dia melihat pada Kylie, Aska menggeram tertahan saat menyadari ada luka baru di tubuh adiknya. Aska menghampiri Kylie, mengangkat tubuh kecil itu ke gendongan nya lalu pergi dari sana.

"Danish, obati dia aku akan menemui kepala sekolah. "

Danish hanya bisa berdecak kesal, Aska sama sekali tidak mendengarkan gerutuannya.dia pantas menatap malas Kevino yang juga tengah menatap kepergian kakak beradik itu dengan raut kesal sekaligus cemburu. Smirk tercetak di wajahnya, cukup menyebabkan melihat Kevino memasang wajah jelek seperti itu.

"Nah, tuan muda, mari ikut saya menuju UKS. Saya akan mengobati luka tuan muda sebelum menjadi infeksi. "

Kevino tersadar dari kekesalan nya dan mengangguk paham. Dia mengikuti Danish yang sudah lebih dulu pergi meninggalkan kantin.

........

"Haaa menyebalkan! "

Keluhan itu keluar dari mulut Alvaro. Remaja yang sejak dua bulan lalu menemani Kylie saat sedang sendirian. Dan tentu saja menjadi tempat Kylie mencurahkan isi hati yang bahkan tak pernah dia sebar pada siapapun. Memang nyatanya mereka belum lama kenal, tapi Kylie sudah merasa sangat nyaman berada di dekat Alvaro. Seolah Alvaro adalah kakak kandungnya sendiri.

"Kai juga sama, rasanya bosan terus berada di sini. Mana suara mesin di ruangan sebelah terdengar jelas, kan bikin Kai ovt. Kalo nanti Kai mati sebelum membalas mereka gimana? "

Skizo Boy |CompleteWhere stories live. Discover now