8

8.6K 594 42
                                    

Geron menatap datar tamu tak diundang yang kini memeluk Kylie yang tengah tertidur pulas. Dia dan yang lainnya kini berkumpul di ruang tamu, mereka terlihat cemburu saat Ada mengelus surai lembut serta sesekali mencium pipi bakpao Kylie. Tapi mereka tidak mungkin protes apalagi status mereka yang baru saja berkenalan dengan Kylie, sementara Aska adalah kakak kandungnya.

"Apa Kai menolak makanan tertentu? "

"Ya, Kai menolak susu sapi dan juga udang. "

Aska yang mendengarnya nampak bernafas lega. Adiknya memang penurut, Kylie juga tahu akan batasan dirinya.

"Begitu ya. "

Suasana jatuh dalam keheningan selama beberapa menit. Tidak ada yang membuka pembicaraan, semuanya fokus memperhatikan Kylie yang sepertinya tengah bermimpi memakan sesuatu. Lihat saja bibir plum itu bergerak sambil sesekali tangannya bergerak seolah mengambil sesuatu. Sangat menggemaskan.

Aska beralih menatap Geron. Pria kolot itu masih saja memandangi Kylie dengan tatapan obsesif. Bukan hanya Geron, tapi semua anggota Christopher. Seolah mereka menemukan seekor kelinci salju.

"Maaf jika saya lancang. Tapi, apa boleh saya meminta sesuatu? "

Geron mengernyit heran. Dia terlihat menunggu apa yang akan Aska katakan.

"Apa yang kau inginkan? "

"Begini...

. ........ .

"Kau yakin dad? Mereka saudara kandung, bagaimanapun,ikatan darah mereka itu kental."

Geron menghembuskan asap rokok ke udara. Matanya melirik sekilas pada Jia yang sepertinya tidak terlalu setuju dengan perjanjian yang tadi mereka buat. Geron membenarkan posisi duduknya, membawa tubuh istrinya untuk bersandar di dada bidangnya.

"Itu keinginannya, Jia. Daddy hanya mengabulkan nya saja. Lagi pula, dia sepertinya tidak ingin orang lain terlalu banyak ikut campur akan urusannya. Yang terpenting, Kai aman, itu saja. Atau jangan jangan, kau-"

"Hentikan dad! Sudahlah, aku kembali ke kamar. Dan bisakan daddy berhenti memanggilku Jia? Namaku Nathan, dad! "

Geron nampak tidak mempedulikan itu, dia menyediakan baju acuh dan malah mencium bibir istrinya. Jia memandang jijik dan memilih langsung pergi ke kamarnya sendiri.

"Orang tua stres! Kalo mau bercumbu ya di kamar sana! "

"Hoho, kau cemburu Rain? "

"Haaa? Cemburu? Buat apa? Gak guna banget dah! "

Rain pergi menyusul Jia, menyisakan sepasang suami istri yang tengah bercumbu bersama Rei yang sedang bermain game.

.
.
.

Kylie menggeliat tak nyaman saat merasakan ada beban yang menindih perutnya. Perlahan netra purple itu terbuka. Matanya menyerap beberapa kali guna menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk ke retina matanya.

Kylie menengok ke samping dimana Aska terlihat masih tertidur pulas.

"Ngh? Kak Aska. " ucapnya dengan suara serak.

Kylie mencoba kembali memejamkan matanya, namun mata itu malah terbuka lebar saat otaknya selesai mencerna situasi.

"AAAA"

Skizo Boy |CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang