Lembar ke 63 - Masih Hidup

200 29 2
                                    

Sementara itu, di satu malam jauh dari Hutan Kayu Wangi di dalam sebuah goa di satu hutan terlarang dan jarang dikunjungi manusia karena banyaknya tanaman beracun yang tumbuh di sana seorang lelaki tua tengah bersemedi melakukan tapa brata.

Tubuhnya ceking kurus, wajahnya penuh keributan dan kempot karena giginya sudah banyak yang ompong, rambutnya sudah berupa uban semua, tumbuh panjang tak terawat, pun begitu pula dengan kumis dan janggut dan yang terparah lagi Kakek ini melakukan semedi tanpa sehelai benang pun alias bertelanjang bulat, bahkan rambut kelaminnya juga sudah memutih.

Tiba-tiba di luar goa terdengar suara serigala melolong keras bersahut-sahutan. sepasang telinga Si kakek tua itu tampak bergerak-gerak, tubuhnya bergetar halus karena merasakan ada satu kekuatan yang datang mendekatinya dari dalam tanah dan benar saja, dan waktu singkat tiba-tiba lima langkah dari tempat dia melakukan semedi tanah di hadapannya bergerak-gerak dan melunak menjadi kubangan lumpur. Bau sangit bercampur amis menebar santar dan dari dalam lumpur itu merayap keluar puluhan ular-ular kecil sebesar dua jari. Ular-ular itu anehnya tidak merayap mendekati sosok kakek yang masih berpejam mata bersemedi titik ular-ular itu seakan takut dan langsung berhambur lari keluar goa.

Tiba-tiba dari dalam kubangan lumpur keluar mencuat dua tangan manusia. Dari bentuk tangan yang berkulit putih mulus dan berjari lentik bisa dipastikan itu tangan seorang perempuan. Dua tangan itu mencuat lalu disusul dengan munculnya kepala berambut panjang tergerai yang ditenggeri sebuah mahkota berbentuk kepala ular.

Kini dari dalam lumpur tadi telah muncul keluar sosok perempuan cantik luar biasa berpakaian sutra hijau halus yang tipis dan tembus pandang, hingga aurat si perempuan dapat dilihat dengan mata telanjang. Astaga! Perempuan itu tidak mengenakan pakaian dalam rupanya. Rok hijau tipisnya memiliki belahan sampai ke pinggul di kedua sisinya. Sesekali kain itu tersingkap karena gerakan kaki si perempuan itu. Hasilnya? Aurat bawah perutnya sesekali tersingkap. Sungguh pemandangan yang menggairahkan bagi seorang laki-laki.

"Hahaha "orang tua yang sedang bertapa keluarkan suara tawa yang cukup kuat.

"Dewi ular, perempuan sakti bernafsu tinggi. Gerangan angin apa yang membuatmu datang ke sini, menyambangi gua kecilku di tengah rimba Hutan Racun? "Tanya lelaki tua itu.

Perempuan yang ternyata Dewi Ular itu tersenyum lalu melangkah berlenggak-lenggok mendekati Si kakek. "Datuk Segala Sesat, sengaja aku datang kemari untuk membawa kabar kepadamu "

"Kabar apa itu? Baik atau buruk?" Tanya si Kakek yang ternyata bernama Datuk Segala Sesat.

"Kabar baik dan kabar buruk. Aku membawa keduanya sekaligus "jawab Dewi Ular seraya tersenyum.

"Katakan kabar baiknya terlebih dahulu!" Perintah Si kakek.

"Baiklah, tentu Datuk sudah mendengar bahwa telah terjadi peperangan antara Dewa Iblis dan para sekutunya melawan para pendekar golongan putih. Nah kabar baiknya aku berhasil selamat dan melarikan diri hingga dapat menemui Datuk di sini. " Jawab Dewi Ular panjang lebar.

"Lantas apa pula kabar buruknya?" Tanya Datuk Segala Sesat lagi.

Dewi ular menghela nafas dengan berat. Matanya menerawang hampa, ada senyum pahit yang melengkung di bibirnya.
"Kabar buruknya ialah kekasihku sekaligus muridmu yang bernama Wiratama berjuluk Dewa Iblis telah tewas dibantai para pendekar golongan putih "

Datuk Segala Sesat langsung terlonjak bangkit berdiri, rahangnya menggelatuk menahan amarah lalu sosoknya melompat turun dari batu yang didudukinya dan tanpa ampun Datuk Segala Sesat menendang batu itu hingga hancur berkeping-keping. Sungguh luar biasa kesaktiannya hingga kakinya yang kecil dan kurus dapat menendang benda keras sebesar meja itu. Lalu Datuk Segala Sesat menghampiri Dewi Ular dan menampar dengan keras. Ternyata Datuk Segala Sesat adalah guru dari Dewa Iblis alias Wirattama, pemuda lugu dari Pulau Bambu Hijau yang berhasil dihasut dan dibuat jahat dengan memakan Jamur Hati Iblis.

CINTA DAN PEDANG ( DARAH CINTA TERLARANG) [TAMAT]Where stories live. Discover now