bagian 2

41 30 14
                                    

Happy reading teman-teman

****

XI IPS 4___

      60                  150                  200
Postingan    Pengikut      Diikuti

Gadis yang sudah menggunakan pakaian tidur berwarna ungu muda ini tersenyum bangga ketika berhasil menemuka Instagram kelas yang ia cari-cari sedari tadi sore.

Dengan percaya diri, Alisa membuka 200 akun yang diikuti. Mengetikkan nama Yo di pencariannya.

"Aaaa, yeyy!!" Seru gadis berkacamata dari dalam kamar, sambil memukul keras meja belajarnya.

Kamar minimalis, dengan dinding berwarna biru muda dan tempelan stiker bintang menjadi bergetar karena jeritannya.

"Ada apa?" tanya Nia-mama Alisa-dari balik pintu.

Alisa menggeleng, walaupun mamanya tidak melihat. "Ngga ada apa-apa, mah! Lagi pengin teriak aja, hehe."

"Huuu ngga jelas dasar!" Sambung Novel-adik Alisa-dari kamar sebelah.

Menghiraukan ejekan dari adiknya, Alisa kembali melihat layar handphonenya.

dnelpyo

Yo!

Nothing spesial

      0                       145               400
Postingan      Pengikut     Diikuti

"Dih, sedikit banget pengikutnya. Gue tambahin followers aja kali, ya?"

Dengan wajah sumringah ia terus mengangguk seolah membenarkan ucapannya. "Iya gue tambahin aja. Habis itu gue DM, biar ada topik pembicaraan."

Gadis berusia enam belas tahun tersebut mengetikkan web penambah followers di google. Setelah berhasil login, Alisa menempelkan link Instagram di kolom penambah followers.

Tunggu hingga 200 detik

Begitulah tulisan yang tertera di layar ponselnya saat ini. Tak segan-segan, Alisa benar-benar menunggu hitungan mundur itu selesai.

Ia bangkit dari duduknya, meninggalkan handphonenya di meja belajar. Bola mata indah yang kini dilindungi dengan kacamata minus tiga kini terus memandang ke atas, melihat banyaknya cahaya bintang yang bertebaran di atas sana.

"Gue berharap, dia awal kebahagiaan gue di sini." Monolog Alisa dalam.

Alisa kembali menaruh bohongnya di kursi belajar. Melihat layar handphonenya yang baru menunjukkan angka delapan puluh.

Gadis yang saat ini sedang memijat pangkal hidungnya, menghembuskan napas kasar. Terlihat dari raut wajahnya, sangat lelah.

Tatapannya berpindah, menatap kalender yang terpaku di dinding dekat meja belajarnya.

Tahun 2021. Itu tandanya, sudah hampir lima tahun Alisa menetap di kampung halaman Nia. Waktu itu, gadis manis kelahiran kota Jakarta ini tak berdaya membendung tangisannya ketika mengetahui perusahaan tempat kerja Sanwani-Papah Alisa-harus bangkrut. Itulah yang membuat Sanwani terkena PHK dan hanya diberi pesangon sebesar delapan puluh juta.

Tujuh bulan kemudian, tak ambil diam Nia pun memutuskan untuk mengajak anak dan suaminya tinggal bersama di Banyumas.  Hingga saat ini, meraka tinggal berlima bersama ayah Nia atau kakek Alisa.

Walaupun sudah lima tahun, rasanya tetap sama. Ia sama sekali belum bisa menguasai bahasa Jawa, berbeda dengan Novel yang sudah sedari usia empat tahun belajar bahasa Jawa.

INI DANIESA Where stories live. Discover now