13

444 61 0
                                    

Setelah semua orang pergi, peria itu berjongkok di depan Wang Jin dan memeriksa kembali luka-luka di tubuhnya. Lumpur obat telah banyak terkikis di sepanjang jalan, memperlihatkan memar-memar dibandanya.

Beberapa memar dan lecet tertutup dengan lapisan daging putih, padahal luka-luka lama belum sembuh, sekarang dia malah mendapat luka baru.

Tidak peduli seberapa sering dia melihatnya, Yuan Heng selalu merasa prihatin. Dia bertanya dengan suara lembut, "Apa itu masih terasa sakit?"

Wang Jin terkejut, dan mengikuti tatapan pria itu untuk melihat luka di tubuhnya.

Faktanya, sejak dia terbangun setelah minum secangkir teh dalam mimpinya, Wang Jin menemukan bahwa lukanya hanya akan terasa sakit pada saat dia mendapatkan sebuah luka, lalu kemudian rasa sakitnya akan segera menghilang.

Meskipun begitu lukanya masih membutuhkan waktu beberapa saat untuk sembuh, tapi rasa sakit yang menyiksa itu hilang dengan cepat.

Kali ini pun begitu, ketika pertama kali dia sadar rasa sakit yang dia rasakan benar-benar tak tertahankan, namu beberapa saat rasa sakitnya secara ajaib menghilang begitu saja.

Luka-luka di tubuhnya sebenarnya sekarang terlihat mengerikan, tapi dia biasa saja sama sekali tidak terpengaruh.

Saat Wang Jin hendak berbicara, dia melihat pandangan khawatir Yuan Heng dari sudut matanya. Entah kenapa, kata-kata "tidak apa-apa" yang akan dia ucapkan tiba-tiba berubah menjadi rayuan yang menggoda

"Sakit, sakit."

Suara manis itu mengandung keluhan, seperti pisau yang dibalut madu, langsung menusuk ke dalam hati Yuan Heng.

Hati pria itu sakit, dan perasaan bersalahnya membuatnya dadanya sesak. Suaranya menjadi sedikit lebih rendah.

"...Maaf, aku tidak bisa melindungimu dengan baik."

(sayang istri, sayang istri sayang istri WKWKKW🤭)

"..."

Pria itu menjawab dengan tulus dan serius. Dari sudut pandang Wang Jin, dia bisa melihat ekspresi cemas saat melihat lukanya.

Hati Wang Jin berdebar, seolah-olah ada kelinci di dalamnya, memukul ketukan drum yang halus.

"Aku akan memberikanmu obat lagi, dan rasa sakit akan segera hilang. Jangan khawatir, hal seperti ini tidak akan terjadi lagi, dan aku tidak akan membiarkanmu menderita lagi."

Pria itu seolah-olah bersumpah dengan suatu janji, berbicara dengan sungguh-sungguh dan pasti.

Hal ini membuat Wang Jin merasa malu untuk berbohong kepadanya lagi seperti ini.

Dia menyentuh hidungnya dengan rasa bersalah, lalu berkata dengan ragu-ragu "Sebenarnya ini... tidak terlalu sakit."

"..."

Pria itu tidak menjawab, seolah-olah dia tidak benar-benar mempercayainya.

Dia mengeluarkan sebuah toples porselen kecil dari sakunya, membuka tutupnya, dan di dalamnya terdapat lumpur obat tadi.

Dia dengan hati-hati mengambil sedikit obat dengan jarinya, lalu mengoleskannya ke Wang Jin.

(dear god... me when? :") wkwkw)

Ketika Yuan Heng sedang mengoleskan lumpur obat, Wang jin  melihat sekeliling dan menemukan barang-barang yang dikirimkan Xiao Ruo.

Barang-barang itu diletakkan di atas meja yang penuh dengan benda-benda asing bagi Wang Jin. Dia berbalik dan melihat ke belakang, hanya untuk menemukan bahwa tidak ada lagi tumbuhan obat yang di petik pria itu.

TERLAHIR KEMBALI MENJADI GER GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang