SLY 21

220 15 0
                                    

Sekitar setengah jam Rasya dan Zaki mengelilingi mall dan akhirnya menemukan resto yang menyediakan menu bakpao yang Rasya mau, dan tanpa pikir panjang lagi Zaki langsung mengajak Rasya untuk masuk kedalam restoran tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekitar setengah jam Rasya dan Zaki mengelilingi mall dan akhirnya menemukan resto yang menyediakan menu bakpao yang Rasya mau, dan tanpa pikir panjang lagi Zaki langsung mengajak Rasya untuk masuk kedalam restoran tersebut.

"Lama banget si dateng bakpao nya, lama lama keburu ga mau makan bakpao lagi." Kesal Rasya.

Zaki yang mendengar itu langsung kaget dan gelagapan, dia takut jika Rasya benar benar tidak ingin lagi memakan bakpao nya jika itu lama datangnya, bisa bisa uang Zaki habis buat membeli makan yang bahkan makanan nya tidak ada yang dia makan.

"Aduh, tunggu dulu sayang. Sabar ya, biar aku samperin nih sabar ya sayangku, baby sabar ya nak daddy samperin karyawan nya dulu nih okay." Ucap Zaki seraya mengelus elus perut Rasya kemudian berlari menuju tempat ia memesan bakpao tadi.

"Mbak, pesanan bakpao saya masi lama ga ya?." Tanya Zaki.

"Tunggu sebentar ya pak, kita cek dulu."

"Iya mbak."

"Sebentar lagi ya pak, silahkan tunggu di meja nya aja pak, nanti kami antar." Ucap karyawan tersebut.

"Aduh gabisa mbak, istri saya lagi ngidam, kalo lama lama katanya dia gamau makan bakpao lagi. Ini uda restoran kedua yang saya datengin, restoran awal saya uda bayar tapi isteri saya gamau makan itu karena lama datengnya." Jelas Zaki yang langsung ditanggapi kaget oleh karyawan tersebut.

"Hah, waduh. Tunggu dulu sebentar kalo gitu ya pak, biar kami percepat proses nya." Ucap karyawan tersebut.

"Iya mbak."

Sekitar sepuluh menitan Zaki datang menghampiri Rasya dengan tangannya yang membawakan menu yang Rasya pesan.

"Dimakan ya sayang." Ucap Zaki yang di angguki Rasya.

"Abis ini mau kemana lagi?." Tanya Zaki kepada Rasya.

"Pulang, uda malem aku pengen istirahat."

"Yauda, sekarang abisin dulu makannya trus kita pulang." Ucap Zaki dan di angguki oleh Rasya.

Kini waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, Rasya sudah tertidur pulas karena mungkin dia juga kecapekan karena berkeliling mall dari sore hari sampai malam.

Zaki membuka laptop nya untuk mengerjakan kerjaannya yang sudah terbengkalai beberapa hari, yang di karenakan awalnya dia tidak fokus karena dirinya sedang ada masalah dengan Rasya dan papa nya, dan yang kedua karena dia harus menemani Rasya yang hamil.

Mengingat Rasya yang sedang hamil, benar benar membuat Zaki kembali berfikir tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.

"Benar benar nothing is impossible di dunia ini." Gumam Zaki.

"Eh?, Rasya kapan ya ada jadwal cek lagi?. Mana orang nya uda tidur lagi. Tanya mama aja kali ya." Gumam Zaki kemudian dia menelpon mama nya.

"Halo kenapa Al?, Sasya kenapa?." Tanya mamanya panik dari sebrang dana.

"Ngga ma Rasya ga kenapa kenapa." Jawab Zaki.

"Nah terus ngapain kamu telpon mama malem malem gini, bikin jantungan aja." Kesal mamanya.

"Biasanya orang hamil cek nya berapa kali si dalam seminggu?." Tanya Zaki yang tidak tahu apa apa soal kehamilan.

"Bodoh banget punya anak." Jawab mamanya dari sebrang sana dengan kesal.

"Lah, ko bodoh si ma?." Tanya Zaki yang masi bingung dimana letak kesalahannya sehingga mamanya sendiri mengatakan jika dia bodoh.

"Kek nya sebulan sekali aja udah cukup deh Al, kaya mama dulu pas hamil kamu."

"Berarti bulan ini ga usah cek lagi gitu?."

"Ya terserah kamu, kalo kamu pengen liat bayi kamu secara langsung ya cek lagi aja ga apa apa."

"Oke deh ma, makasi ya. Uda malem Al tutup call nya." Pamit Al kemudian mematikan panggilannya.

Setelah selesai menelpon dengan mama nya, Zaki kembali menyelesaikan pekerjaannya. Sekitar jam setengah dua belas malam Zaki baru selesai mengerjakan pekerjaannya, kemudian dia menghampiri Rasya yang masi tertidur pulas.

"Hamil baru dua minggu aja kamu udah keliatan makin gemoy sayang." Gumam Zaki tersenyum seraya mengelus rambut Rasya.

...

Sudah sekitar delapan bulan Rasya hamil, dan Rasya masih terus mengalami masa mengidam yang tak kunjung selesai. Dan selama delapan bulan itu juga Zaki dibuat kualahan, mulai dari Zaki harus kembali pulang dari kantor padahal baru sampai, karena Rasya mengidam ingin dikeramasi oleh Zaki. Lalu Zaki harus pulang di tengah tengah rapat dengan klien dan investor besar karena Rasya yang mengatakan jika dia ingin mencium wangi rambut Zaki. Lalu malam malam Zaki yang kurang tidur karena Rasya terus menerus meminta hal hal yang aneh, dan makanan yang aneh di tengah malam. Dan Zaki selama delapan bulan sangat frustasi karena Rasya yang semakin sensitif.

Dan kini Zaki sedang di kantornya, dia sedang ada rapat dengan salah satu investor nya yang kemarin dia izin untuk pulang, dan di tengah tengah Zaki sedang menjelaskan beberapa pekerjaannya ada telpon dari Rasya, dan Zaki memutuskan untuk tidak mengangkatnya terlebih dahulu. Namun seperti yang Zaki sudah duga pasti Rasya akan menelponnya terus menerus.

"Maaf ya pak. Saya izin balas pesan istri saya dulu." Ucap Zaki tidak enak kepada rekan kerjanya itu.

"Hahaha, iya ga apa apa pak santai saja. Istri saya juga kalo ngidam kaya gitu, ga bisa ngga." Gurau rekan kerja Zaki.

"Iya pak, saya sampai pusing ngadepinnya." Keluh Zaki.

"Cuma satu pak kuncinya, sabar."

"Iya pak. Itu paling penting." Jawab Zaki dan di angguki oleh rekan kerjanya yang lain.

Zaki mengirimkan beberapa pesan kepada Rasya kemudian meminta Rasya untuk bersabar sebentar karena dia harus ada meeting terlebih dahulu. Dan untungnya Rasya kali ini tidak rese dan langsung mengerti.

Sekitar dua puluh menit Zaki baru selesai melakukan meeting dan dia langsung keruangannya untuk membereskan berkas berkas yang akan dia bawa pulang. Ya, akhir akhir ini Zaki sering bekerja dirumah, dia akan ke kantor jika hanya ada meeting, terkadang Zaki meeting online jika klien atau investor nya tidak keberatan.

Zaki akhir akhir ini sering bekerja dirumah karena dia diberi tahu oleh dokter kandungan Rasya jika Rasya akan memasuki bulan sembilan dan itu artinya Rasya akan segera melahirkan, maka dari itu Zaki memutuskan untuk menghabiskan waktunya dirumah dan bekerja dirumah karena dia takut suatu waktu Rasya merasakan kontraksi, karena akhir akhir ini pun Rasya sering mengeluh mules dan seperti ingin buang air besar, namun tidak ingin buang air besar. Padahal Rasya hamil baru delapan bulan, namun dia sering merasakan kontraksi.

Disisi lain Rasya kini sedang menonton kartun Marsha And The Bear seraya memakan cemilan yang ibu mertuanya belikan. Yaa, Rasya dan Zaki telah menikah dan mereka tetap tidak direstui oleh ayah dari Zaki walaupun Rasya kini tengah mengandung anak dari anaknya.

 Yaa, Rasya dan Zaki telah menikah dan mereka tetap tidak direstui oleh ayah dari Zaki walaupun Rasya kini tengah mengandung anak dari anaknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
STILL LOVE YOU [END]Where stories live. Discover now