Circle Of Inevitability {1} (1-200)

Bab 49: Cogitation Yang Sebenarnya

Lumian mau tidak mau menahan tawanya atas nama Lembaga Riset Babun Berambut Keriting, tapi dia berhasil menahannya.

Namun meski dia menahannya, dia tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Mereka yang tahu akan mengerti bahwa kau sedang mempelajari babun berambut keriting. Mereka yang tidak tahu akan berpikir bahwa sekelompok babun berambut keriting sedang melakukan riset."

Tentu saja dia hanya bercanda.

Aurore memutar matanya ke arahnya. “Kami sering menggoda diri sendiri saat sekelompok babun berambut keriting sedang dipelajari.”

Melihat suasana hati saudarinya lebih baik, Lumian bertanya, "Apakah semua anggota lembaga risetmu adalah Beyonders?"

"Tidak semuanya," jawab Aurore singkat. “Tetapi beberapa pertemuan tidak bisa dihadiri oleh orang biasa.”

Dia tidak mengatakan mengapa mereka tidak bisa berpartisipasi.

“Siapa presidennya? Ada berapa wakil presiden?” Lumian bertanya.

“Apakah kau sedang melakukan sensus?” Aurore balas membentak.

"Hah?" Lumian bingung.

Lumian bingung dan menyadari bahwa Aurore tidak suka dia bertanya terlalu banyak tentang Lembaga Riset Babun Berambut Keriting.

Aurore cemberut dan menghela napas.

“Nama sandi presidennya Gandalf. Total ada lima wakil presiden.

“Baiklah, aku akan memanggil utusan Hela.”

Lumian bingung dan bertanya, "Aurore, eh, Grande Soeur, bukankah kau bilang kau hanya tahu nama kode 'Hela' dan tidak tahu nama pastinya? Bagaimana kau akan memanggil utusannya?"

Dia ingat saudarinya baru saja menyebutkan bahwa dengan mengubah kalimat terakhir mantra pemanggilan menjadi "utusan milik si anu", dia bisa menentukan makhluk target dengan sangat akurat. Namun, dia tidak tahu siapa "si anu" itu.

"Luar biasa," Aurore memujinya dan berkata, "mampu menemukan masalahnya adalah kualitas pembelajaran yang luar biasa. Begini saja. Tidak masalah nama apa yang kau gunakan saat menandatangani kontrak dengan makhluk dunia roh. Kontrak akan secara otomatis mengeluarkan sedikit aura aslimu, sehingga kedua belah pihak dapat berhubungan. Namun, ingat, kau hanya dapat menggunakan nama yang tertulis ketika kau menandatangani kontrak di masa depan. Mengubahnya menjadi nama aslimu akan menjadi tidak efektif."

Lumian merenung dengan serius dan berkata, "Mengerti. Kuncinya adalah aura dan koneksi. Nama saat menandatangani kontrak hanya setara dengan mantra yang digunakan untuk pemanggilan berikutnya. Tidak peduli apa yang kau tulis."

"Ya." Aurore mengangguk.

Lumian tiba-tiba tertawa.

"Apakah ada situasi seperti itu? Izinkan aku mengatakannya secara hipotetis. Grande Soeur, kau memperoleh mantra yang tepat dan memanggil seorang utusan. Kau menandatangani kontrak dengannya atas nama Aurore Lee. Setelah itu, kau mengajariku mantra itu karena kau menyukai adik laki-lakimu, yaitu aku. Sedangkan aku, aku berhasil memanggil utusan lain. Namun, saat menandatangani kontrak, aku menggunakan nama Aurore Lee untuk menandatanganinya untuk bersenang-senang.

"Lalu pertanyaannya adalah, siapa yang akan dipanggil dengan deskripsi 'utusan milik Aurore Lee'?"

Wajah Aurore berubah pucat. "Aku tidak punya utusan. Bagaimana aku tahu!"

Dia menghela napas dan menenangkan dirinya.

“Ini sebenarnya kebingungan karena memiliki nama yang sama. Dibandingkan dengan makhluk terkontrak biasa yang hanya bisa dipanggil oleh diri sendiri, memang mudah bagi seorang utusan yang bisa dipanggil oleh orang lain untuk mengalami masalah seperti itu. Namun, karena aku tidak punya utusan, aku tidak yakin apakah ada mekanisme khusus untuk menghindari kesalahan seperti itu. Aku hanya bisa menggunakan pengetahuanku untuk mencoba analisis.