#42

4.1K 428 16
                                    

Disclaimer dulu, disini aku akan nulis si perempuan dengan Na Jaemin, dan si laki-laki sebagai Kim Minjae yaa. Please jangan bingung hehehe. Kalo bingung bisa tanya di komentar.

---

Jaemin terbangun dengan tubuh yang masih berada dalam dekapan seseorang. Ia pikir ia masih tidur dalam pelukan sang kakak namun saat mendongak ia malah menemukan paras tampan Jeno yang terlihat lelap dalam tidurnya.

Jemari Jaemin bergerak lembut, menelusuri setiap lekuk wajah Jeno yang rasanya sangat menawan tanpa celah. Dia jadi sedikit iri dengan ketampanan pemuda yang berhasil memporak porandakan hatinya itu. Sepertinya tuhan sedang teramat bahagia saat menciptakan nya.

"Sudah bangun?" Suara serak khas bangun tidur secara tiba-tiba terdengar. Membuat Jaemin sedikit terlonjak, berniat menjauhkan jemarinya dari wajah Jeno namun si pemuda April lebih dulu menahannya, menggenggam jemari lentik nan halus itu kemudian ia bawa kembali menyentuh wajahnya.

"Kita dimana?" Tanya Jaemin.

"Hotel dekat rumah sakit"

Jaemin mengangguk, rasa kantuknya yang masih bersarang ditambah usapan halus di surainya membuatnya ingin kembali tidur.

"Masih mengantuk?" Tanya Jeno yang sadar jika gadis di pelukannya ini masih ingin tidur.

"Sedikit".

"Tidurlah, aku akan membangunkan mu untuk makan malam nanti"

Pada akhirnya Jaemin kembali terlelap dalam dekapan Jeno. Gadis cantik itu memang perlu banyak istirahat untuk mendinginkan tubuh, pikiran dan hatinya yang belakang terlalu banyak bekerja.

---

Saat bangun kembali, Jaemin sudah tidak merasakan pelukan hangat di tubuhnya. Gadis cantik itu secara perlahan mendudukkan dirinya kemudian bersandar di kepala ranjang. Matanya menelisik interior hotel yang baru sempat ia perhatikan.

"Yoo, kau sudah bangun rupanya" suara melengking itu berhasil membuat Jaemin menoleh dengan raut terkejutnya.

"Haechan" panggil Jaemin disertai senyum lebar di bilah ranumnya.

"Sejak kapan kau disini?"

Haechan melangkah masuk kedalam kamar, meletakkan nampan berisi  makanan di atas nakas lalu mengambil duduk di sisi ranjang yang kosong.

"Aku datang bersama Jeno"

Jaemin mengangguk, meraih jemari kanan Haechan untuk ia mainkan.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Haechan sembari meraih kembali nampan makanan yang tadi ia bawa dengan tangan kirinya. Diraihnya sebuah sendok sup kemudian ia gunakan mengaduk semangkuk sup yang masih sedikit mengepul agar cepat dingin sebelum menyodorkannya pada Jaemin.

Semua gerak gerik Haechan tak liput dari perhatian Jaemin. Diam-diam ia tersenyum kecil sebelum melepaskan genggaman tangannya pada tangan kanan Haechan dan menerima mangkuk sup yang sudah tak terlalu panas lagi.

Haechan memastikan Jaemin memakan habis sup nya sembari memotong kecil-kecil daging steak yang akan menjadi makanan utama si cantik malam ini.

"Enak?" Tanyanya begitu melihat si gadis Leo makan sup dengan lahap.

Jaemin mengangguk lucu, kemudian menyodorkan mangkuk kecil yang sudah tandas isinya. Haechan dengan sigap menerima mangkuk itu kemudian ia ganti menyodorkan sepiring steak yang sudah siap makan.

"Makan pelan-pelan lalu minum obat"

"Obat apa?" Jaemin menaikkan sebelah alisnya, satu pipinya terlihat menggembung karena makanan yang belum selesai ia kunyah.

I'M JAEMIN! [NOMIN]Where stories live. Discover now