extra chapter

2.7K 173 7
                                    

"Aku mengambil engkau, 'Lee Minjae' sebagai istriku. Dengan sungguh-sunguh aku bersumpah mencintaimu tanpa syarat, melindungimu, mempercayaimu, dan menghormatimu hingga maut memisahkan kita. Sayang, aku tau selamanya itu tidak singkat, dalam perjalanannya akan ada hujan dan badai yang mungkin akan membuat goyah namun aku berjanji akan selalu menggenggam erat tangan mu, saling bergandengan menghadapi semua baik buruknya kehidupan bersama."

"Aku mengambil engkau, Lee Jeno sebagai suamiku. Aku bersumpah untuk menjadi pasangan setia dalam segala keadaan. Saling bergandengan menghadapi segala keindahan dan kepelikan dunia. Saling mencintai, mengasihi dan menghormati hingga maut memisahkan kita."

Kedua tangan mereka saling menggenggam. Dua pasang manik yang sudah berkaca-kaca saling menatap penuh cinta, menyelami netra masing-masing yang tak bosan membuat jatuh cinta. Dulu Jeno tak pernah berani berharap untuk sekedar bersanding dengan sosok hangat di hadapannya. Rasanya Jeno tak pernah begitu berani mengungkapkan seluruh perasaan yang membuncah di dadanya. Dia pernah menjadi sangat pengecut, pernah juga menjadi begitu berengsek karena ketakutan-nya. Nyatanya tuhan begitu baik, memberi kesempatan untuk-nya meraih sosok yang ia damba. Kali ini, Jeno bersumpah tak akan lagi menjadi pengecut dan menyianyiakan berkat yang tuhan berikan.

Dari sekian rasa sakit yang dirasakan Jaemin selama takdir mempermainkan hidupnya, baru kali ini ia merasa begitu bersyukur. Menjadi perempuan setelah hampir seluruh umur-nya ia habiskan menjadi pria bukanlah hal yang mudah. Rasanya Jaemin seperti sedang hidup di tempat yang gelap dimana tak seorang pun mampu menolongnya. Namun, dari seluruh hal yang menyakitinya, Jaemin bersyukur akan satu hal, dimana takdir mengembalikan Lee Jeno nya yang sempat terenggut karena keadaan dan ketakutan.

"Saya umumkan kalian menjadi pasangan suami dan istri. Anda bisa mencium pengantin anda."

Senyum terpatri di wajah keduanya. Satu tarikan lembut si pengantin pria membuat tubuh mereka mendekat, menempel tanpa jarak. Bilah bibir mereka perlahan mendekat, bak kutup magnet yang berlawanan dan saat dua benda kenyal itu berhasil menempel satu sama lain, saat itulah air mata yang sejak tadi terbendung di pelupuk mulai berjatuhan. Riuh tepuk tangan dan sorakan dari para tamu menjadi lagu pengiring paling membahagiakan pagi itu. Akhirnya, setelah semua rasa sakit dan perjuangan yang mereka lewati, hari ini kedua manusia yang saling mendamba itu telah menjadi satu.

***

"OMO! Apakah aku harus putus dengan kekasih ku dan mulai memilih salah satu di antara mereka?"

Jaemin dan Jeno terbahak mendengar kalimat penuh semangat yang keluar dari bibir Hana. Gadis itu memang tak bisa diam sejak masuk kedalam ballroom karena bisa melihat secara langsung seluruh member NCT.

"Selamat sweetheart, Oppa mendoakan yang terbaik untuk kalian."

"Selamat untuk kalian. Aku sudah menyiapkan hadiah luar biasa."

Minjae datang bersama Haechan untuk mengucapkan selamat. Entah sejak kapan kedua pemuda itu menjadi dekat bahkan beberapa kali Jaemin memergoki keduanya bepergian bersama.

"Kenapa aku merasa kalian semakin dekat?" Akhirnya Jaemin menyuarakan rasa penasarannya. Kedua mata indahnya menyipit, berusaha menggali kebenaran dari kedua pemuda yang saat ini nampak salah tingkah. Jeno yang tadinya tak terlalu memperdulikan juga berakhir penasaran karena tingkah aneh dari Minjae dan Haechan.

"Kami hanya kebetulan memiliki hobby yang sama," Jawab Minjae

"Ya, kami dekat karena hobby hahaha." Haechan ikut menanggapi dengan tawa canggung di akhir kalimat-nya.

Jaemin tak serta merta mempercayai ucapan keduanya mereka benar-benar mencurigakan. Sedangkan Jeno hanya tersenyum kecil begitu sadar apa yang sebenarnya terjadi. Satu tepukan lembut diberikan di pundak Haechan yang kebetulan berbidiri di dekat-nya. "Kau tau ini bukan hal yang mudah bukan?"

I'M JAEMIN! [NOMIN]Where stories live. Discover now