Tiga minggu telah berlalu, dan selama tiga minggu ini Kina menjalani diet ketat. Dia sadar ini egois, tapi Kina sudah sangat lelah terus-terusan mendapat cibiran dari orang-orang yang selalu mengomentarinya.
Tak hanya membatasi makannya, Kina juga jadi lebih sering menggunakan perawatan diri yang bagus untuknya.
Menatap pantulannya di cermin, berat badan Kina turun dratis dalam tiga minggu ini. Beruntung Zino tak tahu jika Istrinya menjalani diet ketat. Pria itu tak tahu jika Istrinya sengaja tidak makan bukan karena morning sickness.
"Kamu mau aku beliin sesuatu pulangnya nanti? Kalau pengen makan sesuatu bilang, jangan ditahan. Sedih aku liat berat badan kamu turun kayak gini"
Kina diam, ia berbalik dan menatap Zino yang baru saja keluar dari kamar mandi. Pria itu kini tengah berganti baju di hadapannya.
Bukan hal yang mengejutkan, karena selama pernikahan, memang Zino selalu menunjukkan rasa tak tahu malunya di hadapan sang Istri.
"Duduk kalau pegel, kamu gak liat kakimu tambah bengkak begitu?" tegur Zino lalu menghampiri Kina, tapi perempuan itu tak beranjak sedikitpun dari posisi semula.
Zino menatap penampilan Istrinya. Hatinya berdenyut nyeri saat melihat perubahan tubuh Kina yang begitu cepat.
"Orang bakal mikir aku gak kasih kamu makan," lirihnya memegang lengan Kina yang bahkan kini bisa dilingkari oleh satu tangannya saja.
"Kalau aku kegendutan mereka bakal mikir aku hewan ternak peliharaanmu," balas Kina mengingat perkataan orang-orang padanya.
Tapi sampai saat ini Zino tak pernah sekalipun mendengar omongan tak senonoh itu pada Istrinya.
Zino menyangka selama ini semuanya baik-baik saja. Kina tak pernah mengeluh, dan dirinya tak pernah mendapatkan omongan tak mengenakkan dari orang lain.
Sangat berbanding terbalik dengan Kina yang selalu dibuat gelisah oleh komentar-komentar buruk semua orang yang hanya ditujukan padanya saja.
"Siapa yang bilang gitu? Orang hamil ya wajar'lah berisi. Kalau kurus begini kamu malah keliatan kayak busung lapang"
Kina tersenyum kecut. Ah_ kali ini ia bahkan mendengar komentar tak mengenakkan ini langsung dari mulut Suaminya.
Kemarin Kina mendapatkan sebutan yang sama seperti yang Zino ucapkan saat tetangganya datang menyampaikan undangan pernikahan saudaranya.
"Mbak Kina sekarang kayak orang yang kena busung lapar ya, padahal waktu itu kayak Ibu-Ibu anak lima"
"Dulu saya waktu hamil anak pertama gak ada perubahan. Sama aja, cuman emang agak bertambah berat badannya dikit. Ini Mbak Kina berubah banget. Baru anak pertama lho ini Mbak. Hati-hati, Mas Zinonya ganteng terus juga mapan. Takutnya bosen sama yang di rumah, bisa jadi jajan di luar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepasang Sepatu Tanpa Arah [END]
Romance"Lo gak sadar? Kita sama-sama hancur. Gak ada keharmonisan dikeluarga kita. Tapi lo bermimpi buat membangun rumah tangga sama gue? Lo pikir bisa? Lo yakin gak akan buat tuh anak menderita dengan kelakuan kita di masa depan? Lo yakin bisa jadi orang...