7

98 9 3
                                    

"Gimana disana? " Tnya jennie

"Hmm baik ko, maaf ya ga sempet pamitan"

Wajah perempuan cantik itu tersenyum di layar handphone yang juan pegang "its okay, aku faham,you deserve better"

Kini giliran juan yang tersenyum "makasih, gimana kabar kalian "

"Aku pindah kerja ke perusahaan, kalo zoya, dia udah nikah tpi jangan bilang ya soalnya kata dia mau dia sendiri yang ngomong"

"LOH!-" Refleks juan menutup mulutnya karna di tatap pegawai lain , menetralkan ekpresi, juan kembali pada video callnya

Jennie tertawa melihat ekspresi juan "baru seminggu yang lalu, " Ucapnya lagi

Juan menghela nafas "yaudah kalo gitu ntar aku sendiri yang hubungin dia, aku balik dulu ya jen, waktu istirahat udah habis, see yaa"

Jennie melambaikan tangan sebagai balasan, setelah itu juan menutup video callnya dan beranjak dari kantin untuk kembali ke kantor.

_

_

Pukul lima sore jam kerja juan selesai, namun untuk pekerjaan lainnya ia bawa pulang dan menyelesaikannya di rumah

"Duluan ya "pamit lani pada juan

"Iya hati hati"

Setelah kepergian lani, juan melangkahkan kakinya pergi dari sana, namun belum sampai pada penyebrangan jalan mobil putih berhenti tepat di depannya.

Kaca mobil itu tergerak kebawah menampakkan pria yang baru baru ini menjadi managernya "saya anter ya" Tawar orang itu

"Eh nggak usah pak, deket kok"

"Jangan panggil pak, cepet masuk atau aku seret" Ucapnya lagi namun dengan anada ancaman

Juan melihat sekeliling dimana beberapa orang yang juga menunggu lampu hijau untuk penyebrangan namun malah di hadang mobil seseorang yang menjabat sebagai atasannya .

Juan mengalah, akhirnya  ia masuk ke dalam mobil itu terpaksa agar tidak menghalangi orang orang lainnya

"Gausah cemberut gitu, jelek tau" Bujuk dion sambil terkekeh karna melihat juan yang hanya diam sedari tadi sembari menyilangkan tangannya di depan dada

Juan mencebik "turunin disini aja" ketusnya

"Kamu tinggal disini" Tanya dion melihat tempat pemberhentian mereka di gedung yang sangat ia kenali itu

"Hem, makasih pak tumpangannya"setelah mengatakan itu, juan keluar dari mobil lalu segera menuju kedalam gedung agar bisa beristirahat

Hampir satu menit juan menunggu lift hingga seseorang yang ia kenal berdiri disampingnya

" Loh pak"

Orang itu hanya tersenyum "saya juga tinggal disini, kamu lantai berapa? "

Apa? Bagaimana bisa? Satu kantor, satu ruangan dan sekarang satu gedung? Juan merasa sedang di permainkan. baiklah ,mungkin hnya kebetulan.

Destiny  |   BLWhere stories live. Discover now