Lelaki yang Putus Asa

59 48 5
                                    

“Semuanya bisa di perbaiki, kehidupanmu bisa lebih membaik dari ini. Caranya hanya satu, yaitu taat kepada Allah SWT. Ketika kita memperbaiki hubungan kita pada Allah, Maka Allah akan memperbaiki kehidupan kita pula bahkan jauh lebih baik dari yang kita bayangkan. Dan saat itu terjadi kau akan merasakan benar-benar bahagia dan tenang
_Kevin & Ainun_

~~~
Malam ini langit semakin gelap gulita namun langkah Kevin tak kunjung berhenti, kaki itu terus membawanya entah kemana. Perasaan putus asa memenuhi akalnya kali ini ia benar-benar kalap, Kevin merasa usahanya untuk bertahan selama ini sia-sia. Rasanya percuma ia hidup jika kehidupan yang diinginkannya tidak pernah terwujud.

Perempuan yang selama ini ia panggil mama rupanya benar-benar membuatnya kecewa dan perempuan yang ia cintainya tidak bisa ia miliki.

Kevin berhenti di sebuah jembatan panjang yang tepat di bawah jembatan itu terdapat sungai yang mengalir begitu deras. Kevin mulai berdiri di tepi jembatan yang sepi itu sambil memperhatikan sungai yang ada di bawahnya, menatap penuh putus asa dan mulai merentangkan tangannya dan memejamkan mata bersiap untuk meloncat ke dalam sungai. Berharap ia dapat mengakhiri hidup sekaligus penderitaan yang selama ini ia jalani.

“Kenapa Engkau tidak adil padaku Tuhan!!” teriaknya masih menutup matanya yang mengalirkan bulir-bulir beningnya dan mulai melompat setelahnya.

***
Sebuah mobil melaju di tengah malam gulita ini, mobil tersebut hendak menuju ke salah satu pondok pesantren yang ada di kota tersebut. Namun ketika hendak melewati jembatan yang lumayan sepi mobil itu segera berhenti.

“Abi, lihat!” seru seorang pemuda yang saat itu memegang kendali kemudi mobil. Pemuda itu menunjuk ke arah tepi jembatan di mana terdapat seorang laki-laki yang berdiri di sana sembari merentangkan tangan.

Lelaki paruh Baya yang disebut sebagai Abi itu pun menoleh ke arah telunjuk putra sulungnya.

“Mau apa pemuda itu?” tanya lelaki paruh baya itu

“Gak tau bi, tapi kalau dilihat dari posisinya sih seperti orang yang mau bunuh diri” ucap pemuda itu.

“Astaghfirullah Arkan kalau begitu tidak bisa dibiarkan, ayo kita susul” pungkas lelaki paru baya itu lalu keluar dari mobil dan mendekati seorang pemuda yang berdiri di tepi jembatan.

Sedetik sebelum pemuda itu melompat ke sungai lelaki tua itu bersama Arkan langsung meraih tubuh laki-laki itu, hingga tubuh itu menjauh dari pinggir jembatan tersebut.

Kevin yang merasakan tubuhnya ditarik langsung memberontak “Lepaskan saya! Siapa kalian?” tanya Kevin dengan suara yang lantang dan tubuhnya memberontak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kevin yang merasakan tubuhnya ditarik langsung memberontak “Lepaskan saya! Siapa kalian?” tanya Kevin dengan suara yang lantang dan tubuhnya memberontak. Sampai tubuhnya dilepaskan dilantai jembatan itu, Kevin terduduk penuh depresi menatap dua orang laki-laki yang menggagalkan usahanya untuk mengakhiri hidup.

Kevin menatap satu persatu laki-laki itu, satu laki-laki yang berusia sekitar 40-an lengkap dengan baju kokoh serta peci hitam yang membalut tubuh orang itu. Sedangkan laki-laki satunya lagi terlihat lebih muda dari orang yang pertama tadi.

“Siapa kalian?” Tanya Kevin kembali dengan emosi.

“Hei, anak muda! Kenapa kau ingin menyia-nyiakan waktumu yang begitu berharga dengan cara seperti ini?” tanya laki-laki paruh baya itu.

“Buat apa saya bertahan lagi jika hanya rasa kecewa yang terus menerus saya terima, Tuhan itu tidak adil!” Jawab Kevin masih dengan tatapan putus asanya.

“Apa yang membuat kamu berpikir bahwa Tuhan itu tidak adil?” Tanya laki-laki itu.

“Buktinya Tuhan tidak pernah membuat saya benar-benar bahagia. Sekalinya saya merasakan apa itu rasanya bahagia, kebahagiaan itu justru ia renggut begitu cepat dan hanya memberikan derita yang tidak sanggup saya tahan lagi. Jadi untuk apa saya hidup lagi sementara mendapatkan ketenangan saja tidak pernah.” Jawab Kevin.

Orang itu tersenyum sambil mengangguk “Lalu kamu pikir dengan bunuh diri semuanya bisa menjadi lebih baik? Atau dapat membuat keadaanmu lebih baik? Justru tidak. Karena yang kau dapatkan setelah melakukan hal itu adalah sebuah penyesalan yang begitu besar.” Jelas orang itu. “Semuanya bisa di perbaiki, kehidupanmu bisa lebih membaik dari ini. Caranya hanya satu, yaitu taat kepada Allah SWT. Ketika kita memperbaiki hubungan kita pada Allah, Maka Allah akan memperbaiki kehidupan kita pula bahkan jauh lebih baik dari yang kita bayangkan. Dan saat itu terjadi kau akan merasakan benar-benar bahagia dan tenang” lanjut orang itu lagi.

Kevin terdiam mencerna kata-kata yang diucapkan oleh laki-laki yang ada dihadapannya lalu berkata “kalau begitu apa bisa anda membantu saya mendapatkan kebahagiaan yang Allah janjikan itu?” mendengar permintaan Kevin membuat laki-laki itu tersenyum lalu mengangguk “Tentu saja, kalau begitu kamu ikut saya!” Ucap laki-laki paruh baya itu lalu berjalan menuju mobilnya diikuti oleh Arkan dan Kevin.
~~Bersambung~~

Jangan lupa vote komen dan share ya
Selamat membaca🥰🥰

Kevin & AinunWhere stories live. Discover now