3. Sore itu Membawa Kisah

39 6 0
                                    

Sore ini Ilona disibukan dengan berbagai macam tugas yang sudah menumpuk dari seminggu yang lalu. Tentu saja, Ilona menggunakan sistem kebut sehari sebelum due date untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut.

Namun seperti biasa, Ilona sendiri tentunya mengabdikan dirinya di toko kue milik ibunya sejak pagi hingga siang hari sebelum dirinya benar-benar sibuk dengan urusan perkuliahannya.

"Bu, pamit," ucap Ilona sambil mengulurkan tangan untuk berpamitan dengan ibunya.

"Kemana?"

"Ngopi sekalian ngerjain tugas."

"Di mana?"

"Ibu kalo tak jelasin tempatnya juga ga paham kok."

Bu Yeni terlihat gemas sekali dengan anak gadisnya itu. "Ya, di mana?"

"Daerah Punggawan," jawab Ilona singkat.

"Ya udah, hati-hati. Ngajak siapa kamu?"

"Dewe, to," balas Ilona yang maksudnya adalah ia akan sendirian nantinya.

"Hm ... kalau ditanya ibunya itu jawabnya yang bagus."

Ilona terkekeh kecil dan mengulangi maksudnya dalam Bahasa Jawa Krama. "Nggih, ngapunten, Ndoro. Kulo mangke kiambakan ten coffee shop."

"Bawa apa?"

"Bawa mobil ya, Bu? Panas banget di luar."

"Asal mau kalau disuruh nyervis sih gak masalah," sindir Bu Yeni.

"Nggih, Kanjeng Ratu Yeni. Mangke kulo terake ten servisan," balas Ilona cepat yang mengiyakan untuk menyervis mobil tersebut.

"Balik jam berapa?"

"Dereng ngertos," Ilona menjawab belum tahu.

"Jangan malam-malam. Ojo dugem, lho!" perintah Bu Yeni yang menyuruh Ilona untuk tidak pulang malam apalagi clubbing.

"Gak janji ya, Bu." Ilona langsung berlari cepat sebelum Bu Yeni memberikan ultimatum dan wejangan kepada dirinya.

"Ya Allah ... Gusti, kulo nyuwun pangapuro," ucap Bu Yeni sambil mengelus dada meminta maaf kepada Yang Kuasa atas kelakuan anak gadisnya tadi.

***

Sesuai rencana yang telah disusun oleh Ilona, hari ini dirinya sengaja memilih untuk mengerjakan tugasnya di sebuah kedai kopi yang cukup terkenal di daerah Punggawan, kota Solo.

Mengerjakan tugas di coffee shop sudah menjadi kebiasaan Ilona yang mana ia merasa lebih mudah berkonsentrasi mengerjakan tugas di luar rumah sambil menyeruput segelas kopi. Seperti biasa, dirinya memesan menu andalannya yaitu Salted Caramel Latte.

"Mau upgrade size atau mau tambah pesanan yang lain, Kak?" tanya kasir kedai tersebut seramah mungkin.

"Itu aja dulu deh, Kak."

"Duduknya nanti mau di sebelah mana, Kak?"

"Smoking indoor rame ngga, Kak?" ganti Ilona yang bertanya.

"Lumayan, Kak," sahut salah seorang pria berusia sekitar 30 tahun yang Ilona tebak merupakan salah satu orang penting di kedai tersebut karena pakaiannya yang berbeda dengan karyawan lain.

"Atau mau di smoking outside? Ada kipasnya juga, Kak. Nanti kita provide colokan dari sini juga kalau kakaknya kejauhan mau nyolok devices." Pria itu kembali menawarkan opsi.

"Sepi, ya?" tanya Ilona.

"Sejauh ini masih sepi, Kak. Atau semisal nanti kakaknya mau pindah ke indoor bisa minta tolong ke kita aja nanti kita bantu, Kak. Soalnya nanti malam rencananya mau ada live music di smooking outdoor." Pria itu lagi dan lagi memberikan opsi sehingga Ilona bingung memutuskan.

JembarWhere stories live. Discover now