Chapter 32

1.1K 102 14
                                    

Jungkook tersenyum pada Seokjin, melingkarkan kedua lengannya di leher pria itu dan menariknya untuk mempertemukan bibir mereka. Ketika dia akhirnya menarik diri, dia membantu menyelipkan beberapa rambut pria itu ke belakang telinganya, "Aku percaya padamu, kau bisa melakukan apa pun yang kau inginkan denganku"

Norak,

Jungkook tahu dia terdengar sangat norak dengan pernyataannya, tapi dia tak bisa menahannya dan dia juga tidak peduli. Jika seseorang mengatakan padanya bahwa akan tiba saat dalam hidupnya, ketika ia akan jatuh cinta dengan Kim Seokjin, maka ia pasti akan menempatkan mereka di tempat yang seharusnya dengan sebuah pukulan langsung ke dagu dan rahang mereka. Namun, sayangnya hal itu tidak terjadi, karena ia telah tumbuh untuk mencintai Seokjin lebih dari yang ia bayangkan.

"Benarkah?" Seokjin bertanya, sambil membalas senyuman yang sama, "Jadi, aku bisa menggunakan mainan padamu?"

Jungkook mengangguk, "kau tidak seperti seorang masokis, atau seseorang yang mendapatkan kesenangan dari melihat orang lain kesakitan, kan?"

Sambil tertawa terbahak-bahak, Seokjin menggelengkan kepalanya dengan keras sebelum menyatukan hidung mereka, "tentu saja tidak, aku tak akan pernah melakukan sesuatu yang dengan sengaja menyakitimu, atau membuatmu dalam bahaya. Aku bertanya karena sejujurnya aku ingin tahu bagaimana perasaanmu tentang hal itu dan juga untuk membuat suasana di antara kita menjadi lebih panas."

Jungkook kembali mengangguk setuju, tapi berhenti segera untuk memberikan tatapan penuh tanda tanya pada pria itu, "Tunggu, kehidupan seks kita sudah panas, jika tidak luar biasa. Aku harap kau sama sekali tidak menyiratkan bahwa itu tidak benar?"

"Apa?" Alis Seokjin berkerut, "Tidak mungkin, aku tak akan pernah mengatakan atau menyiratkan hal seperti itu, kau luar biasa Jeongukku, semua hal tentangmu dan bersamamu sungguh luar biasa. Aku tidak sedang membual"

Jungkook langsung berubah dari dirinya yang berkulit putih seperti biasanya, menjadi tomat yang matang dalam sekejap, Seokjin sangat mengerti bagaimana cara menariknya kembali, tanpa harus berusaha keras.

"Kau norak sekali," rengeknya dengan mata yang menyipit, kemerahannya semakin menjadi-jadi.

"Aku yakin kau menyukainya," kata Seokjin sambil menjentikkan nipplenya yang sudah mengeras.

Hal ini, menyebabkan Jungkook menghirup napas keras melalui giginya, pahanya perlahan-lahan melengkung dari tempat tidur dan mengangkang lebih lebar lagi. "Ungh" dia mengerang dan menampar Seokjin di bahu lebarnya. "Sial, kau tak memberitahuku sebelumnya," keluhnya.

"Maafkan aku.." Seokjin mengedipkan mata dengan nakal, membiarkan berat badannya terangkat dari anak laki-laki itu saat ia meluncur ke bawah tubuhnya, sebelum mendarat di antara kedua kaki Jungkook yang terbuka. "Penismu sangat indah, dan kenapa kau mengeluarkan precum begitu banyak? apa kau begitu ingin keluar?"

Jungkook mengembuskan napas panjang, memutar matanya, "Woah, kau seperti Einstein"

Seokjin tertawa kecil, napasnya yang hangat berhembus mengipasi organ keras di depannya, "Ssst, aku akan membuatmu merasa nikmat Jeonguk, aku akan membuatmu keluar dalam waktu singkat"

Jungkook berseri-seri dengan antusias, "Lakukan apa pun yang kau inginkan, hanya saja jangan sampai ada sesuatu yang terjebak di dalam lubangku," katanya dengan tegas.

"Termasuk penisku?" Seokjin bertanya, berpura-pura terluka.

Mata Jungkook membelalak tidak setuju, "Tidak, tentu saja tidak, aku selalu menginginkan hal itu melekat dalam diriku"

"Tentu saja" Seokjin dengan ketus berkata, akhirnya turun dari tempat tidur menuju lemari kecil yang menempel dekat lemari pakaiannya.

Dari posisi Jungkook berbaring, ia dapat dengan mudah melihat tinggi badan yang mendominasi dan tubuh besar pria itu, saat ia dengan berisik mengobrak-abrik lemari. Kegembiraan mengalir di nadinya setiap detik, dia sangat bersemangat, sangat ingin melihat dan merasakan apa pun yang Kim Seokjin sediakan untuknya.

She's The Man | Jinkook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang