3. Perkara selimut 🔥

17.6K 901 84
                                    

Part 18+ ada di next chapter
Ayo 80 vote mami langsung gas!





Taeyong masih bingung, siapa sebenarnya Jaehyun ini?
Si pemilik sifat garang, denial atau sejenisnya yang membuat siapa saja merasa hidup di ujung tanduk jika harus bertatapan dengannya atau,—seorang pria berbadan titan yang hobinya main angkat sembarangan.

Tubuh Taeyong meringkuk di atas ranjang, selimut tebal yang tadinya membalut tubuhnya,—kini telah berpindah tangan. Dengan rakusnya, Jaehyung menguasai tekstur lembut nan tebal selimut putih yang kini menghangatkan tubuhnya.

"Hyungg,, dingin Hyung" Taeyong menepuk nepuk punggung Jaehyun.

"Kau bisa diam tidak?? Berisik sekali?!"

"Tapi aku kedinginan Hyung, kembalikan selimutku!!!"

Jaehyun beringsut, memutar tubuhnya menghadap Taeyong dengan tatapan melasnya.

"Sejak kapan ku memiliki harta benda di rumah ini hah?" Suara penuh penekanan itu membuat Taeyong semakin takut menatap Jaehyun.

"Kalau Hyung tidak bisa membagi kebahagiaan untukku, setidaknya Hyung bisa berbagi selimut denganku—mmmbkpppp"

Jaehyun semakin gila dengan penuturan yang menurutnya mengemis minta di kasihani. Jaehyun mendekatkan wajahnya, menatap tajam pada kedua netra bening Taeyong yang bergetar karena rasa takutnya.

"Kalau kau kedinginan, kau bisa bersembunyi di bawah sprei kasur ini. Mengerti!!" Jaehyun menekan bekapan itu sebelum melepas tangannya dari mulut Taeyong.

"Lalu kenapa tidak kau saja Hyung, kau pikir tidur di bawah sprei bisa membuatmu nyenyak??" Taeyong memang tidak ada takut-takutnya, ia menarik sedikit selimut Jaehyun kemudian memunggungi Jaehyun yang semakin ingin meluapkan kemarahannya.

Namun pekerjaan di esok hari telah menantinya, membuat Jaehyun memejamkan mata,—di balik punggung kecil Taeyong.

"Kau lihat saja Hyung, suatu saat nanti bukan hanya selimut yang kau bagi. Tetapi, bakal anak pun kau berikan padaku dengan senang hati hihi" monolog Taeyong.

❗️❗️

Mentari telah menyinari bumi, Taeyong bangun ketika sang suami sudah pergi. Hanya pakaian kotor Jaehyun yang kini menjadi pemandangan paginya, berceceran di atas kasur empuk kamar itu.

Celana dalam bermerk Jaehyun yang berada di atas bantal kepala, membuat Taeyong terkikik geli. Entah dimana letak kelucuan itu, tetapi tangan Taeyong berlari mengambilnya.

"Hyung, celana dalammu saja sangat mahal. Apalagi senyummu" ah, karena saking senangnya Taeyong sampai menciumi celana dalam warna merah maroon itu.

Kesempatan emas kan, secara tidak langsung,—Taeyong bisa menikmati aroma penis Jaehyun.

Click

"Astaga! Apa yang kau lakukan!!"

Taeyong begitu panik melihat Jaehyun berada di ambang pintu toilet kamarnya yang melihat ulah Taeyong sedang mengendus celana dalam itu.

Dengan cepat Taeyong duduk bersila, menyembunyikan pembungkus aset Jaehyun di dalam kaosnya.

"Hy-hyung, aku pikir kau sudah pergi"

"Selamanya kau memang terlihat menjijikan, apa yang kau lakukan huh?? Kau memang pantas aku sebut sebagai pelacur malam yang haus kehangatan!"

"Hyung maafkan aku hikkss"

"Kerjaanmu hanya menangis dan minta maaf saja!" Jaehyun menyambar tas kantornya, kemudian pergi dari kamar itu.

Meninggalkan Taeyong yang kini memutuskan untuk mengambili baju kotor Jaehyun dan mencucinya.

BODY || JAEYONG 18+ END Where stories live. Discover now