Chapter 2 : Origin

384 45 2
                                    


Revolusi perkembangan manusia tidak serta merta murni terlahir dengan wujud yang suci, mungkin di dalam asal usul penciptaan manusia, mereka adalah makhluk terbaik yang pernah dibuat oleh tuhan, diantara jenis makhluk lainnya.

Tapi di dunia ini, kita bukan bercerita mengenai kesempurnaan manusia, namun sisi lain dari peradaban manusia itu sendiri.

Dahulu kala, ribuan tahun yang lalu manusia memiliki hierarki dalam sistem sosialnya, memiliki dua jiwa dalam satu tubuh nya. Yakni manusia serigala, mereka dulu adalah satu-satu nya makhluk paling eksis yang menduduki muka bumi hampir 90 persen keseluruhan negara di dunia.

Tidak ada yang mampu menjatuhkan, atau memusnahkan keberadaan mereka sampai dunia memasuki era modern nya. Yang mana manusia serigala dapat mampu beradaptasi dan berubah dalam hal memodifikasi tingkah laku manusia seutuh nya.

Mereka terkenal cerdas, menghabiskan sisa-sisa manusia murni agar keturunan mereka dapat menguasai dunia tanpa harus terlengserkan sekalipun.

Namun ibarat kata kekuasaan itu tidak serta merta akan abadi selamanya, pasti akan ada parasit yang datang dan ingin menggantikan eksistensi itu. Mereka adalah jenis makhluk yang senang akan kegelapan, sembunyi diam-diam di bawah iri hati dan rasa ketidak puasan dari manusia itu sendiri. Makhluk yang sangat di benci oleh tuhan sendiri, karena kebiadaban dan kesesatan yang mereka perbuat.

Ya, mereka adalah iblis. Yang bahkan lebih dulu menaklukan dunia di bawah kesuraman, dan tanpa cahaya.

Mereka makhluk bengis, yang licik nan sadis. Menghasut para manusia ini untuk takluk di bawah kaki nya dengan imbalan kekuasaan, ketenaran dan kekayaan yang di peroleh secara instan, namun dibalik tawa manusia ini, mereka hanya tidak tahu, bahwa semua yang telah diberikan, bukan lah hadiah cuma-cuma. Melainkan penukaran jiwa sebagai ganti nya, dengan dalih atau secara nyata mereka akan mengabdi menjadi pengikut sejati para iblis hingga alam semesta berhenti bergerak akan porosnya.

Ibaratkan manusia versus iblis, tentu saja iblis yang akan menang. Tipu muslihat mereka tidak tertebak, mampu menyerupai manusia sesuka hati, tanpa harus dengan gamblang menyerukan identitas nya. Konon kata nya mereka memiliki negeri yang besar, tertutup oleh pandangan manusia. Dan hanya makhluk terpilih yabg ditakdirkan dapat menembus dimensi itu. Pada dasarnya mereka ada, tetapi seakan-akan tidak ada.

Di masa lalu, ketika dunia masih sangat muda, peradaban baru akan di mulai. Sesama makhluk seperti mereka saling hidup berdampingan, sangat transparan.

Antara iblis dan manusia mereka saling berbaur. Pergantian pemimpin juga dilalui secara adil, terkadang dari ras manusia yang terpilih atau bahkan dari ras iblis sendiri yang menjadi seorang pemimpin.

Namun ibaratkan manusia ini tidak serta merasa puas, akhirnya raja dari ras manusia itu sendiri, melakukan kudeta dan peperangan terhadap golongan iblis. Raja yang superior itu berbulan-bulan menyebarkan berita simpang siur, bahwa iblis meminum darah manusia demi keabadian. Sedangkan kita sebagai manusia akan di habisi dan akan di gantikan oleh peradaban mereka.

Peperangan pun tidak bisa terelakkan, hampir bertahun-tahun lama nya mereka saling membantai ras masing-masing. Para iblis dengan penuh dendam, menculik dan membantai para omega yang di anggap lemah dan tidak berguna. Akibat dari bentuk perlawanan terhadap bentuk perbuatan tidak beradab dari pemimpin ras manusia itu sendiri.

Kehancuran dan kesengsaraan para omega tidak bahkan membuat sesama dari ras mereka merasa iba, para manusia dengan status alpha dan beta hanya menyerahkan keturunan omega mereka untuk para iblis agar tidak berimbas kepada kehidupan bahagia yang mereka miliki. Sedangkan para manusia yang memulai kehancuran hanya tertawa di atas penderitaan makhluk kecil seperti mereka.

ANTI HERO! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang