'baikan' →[18]

815 45 1
                                    

Kai membuka matanya dikala sinar matahari dengan lancang menyelusup kejendela gorden tersebut membuat matanya merasa terganggu karena pancaran sinar matahari itu.

yang pertama ia rasakan adalah kepalanya yang sangat sakit tak tertolong dan jugapun ia sangat binggung karena berada ditempat asing baginya. ia menunduk melihat karena merasa ada seseorang mendekap badannya.

Kai menunduk, dan disitulah tertampang paras yang belakangan ini ia rindukan iapun kaget tak menyangka.

"Altair?" suara serak Kai tiba tiba muncul, ia berusaha mengingat apa yang telah terjadi kemarin.

yang ia ingat terakhir ia berciuman dengan Altair, itu ia dalam kondisi lumayan sadar lantas mereka tertidur sehabis ciuman itu. ia memutuskan memeluk Altair balik agar sang empu yang sedang tidur merasa nyaman, sesekalipun ia elus pelan surai rambut Altair.

"aku sayang kamu, Alta" ucap Kai memerhatikan wajah Altair mengingat juga hubungan mereka sedang adanya bermasalah.

sedang memerhatikan Altair seperti itu, tiba tiba kelopak mata ia terus perhatikan itu terbuka membuat mereka berkontak mata saling pandang sekarang.

"udah baikan?" tanya Altair, walaupun situasi masih cukup canggung bagi mereka.

"maaf untuk semuanya, masalah Kaatiya, terus aku dicupang sama cewek, aku ngga bisa jaga diri aku, aku sadar itu." jawab Kai yang masih ada hati tak tenang dibenaknya.

Altair menarik tangan Kai agar mereka beralih duduk, memegang wajah Kai, menaikan sedikit wajah Kai menggunakan kedua tangannya sehingga tertampil sangat jelas leher serta jakun sempurna milik Kai.

"ini dicupang sama siapa? terus kemarin kemana?" sebenernya Altair tak masalah, tetapi hanya meminta kejujuran Kai.

Kai pelan pelan menceritakan semuanya dari awal dimana ia memutuskan ke Club karena Kai tak tenang ditinggalkan oleh Altair walaupun dengan kepala yang sangat sakit tak terkontrol saat menjelaskan, tapi tak penting,
komunikasi untuk memperbaiki hubungan lebih penting.

Altair menarik tangan Kai kepelukannya sehingga kepala Kai bersender berada dibidang bahu Altair, ia puk puk pelan kepala milik Kai tersebut. Kaipun tak banyak omong membalas pelukan itu lebih erat merasakan suasana lebih nyaman dan aman.

"gue emang kecewa, tapi bukan berarti kekecewaan gue terhadap Lo itu bakal bikin hubungan kita sampe ke tahap putus, gue masi ngasi Lo space dan kesempatan, gue harap Lo lebih percaya sama gue." ucap Altair serius sedikit menggeleng gelengkan kepala, karena seperti mengurus bayi besar.

Altair sedikit binggung mengapa tak ada jawaban. ia lantas menoleh kesamping.

"untung gue sayang sama Lo, Kai" Altair menghela nafas sangat panjang dikala mendapatkan Kai tertidur nyaman dipelukannya.

-

Kai masih dengan tidur pulasnya sampai sampai ini sudah pukul 1 siang. sedangkan Altair sudah melakukan aktivitas aktivitasnya mandi, makan, membereskan apartementnya juga.

Altair sudah memberi pesan Navier untuk memberi izin Kai, bahwa Kai tidak bisa masuk hari ini.

kini Altair sedang mencuci tumpukan piring yang telah ia gunakan kemarin,  saat sedang mencuci piring tiba tiba ia merasakan ada sebuah tangan mendekapnya dari belakang serta ia merasa bahunya berat membuat ia menengok kesamping..

ia bisa melihat dengan jelas paras sangat tampan milik Kai dari dekat, cukup bisa dibilang 'terpesona'.

"Kai Lo udah bangun? mandi dulu, lepasin ini tangan Lo dibadan gue" ucap Altair.

"gue bau ya sayang?" tanya Kai menunggu jawaban dari Altair.

Kai sekarang sudah merasa lebih baikan atas kesakitan kepalanya tadi itu.

My Redflag Boy [BXB] →[does not continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang