Episode 19

969 63 7
                                    

"Ini kenapa datang-datang wajah Kakaknya ditekuk gitu, Gita? Zee?" Tanya Rania melihat Shani cemberut, tapi yang ditanya hanya saling pandang sambil tertawa-tawa kecil langsung mengambil posisi duduk mengapit Kakak tertuanya.

"Udah dong Kak, Zee kan cuma becanda" Gita memulai bicara
"Kok cuma aku sih Kak Gita, ih"
"Iya iya.. kita. Aku sama Zee cuma becanda. Kak Gre sama Macha belum ngabarin kapan kesini lagi kok tenang aja!" Shani mendelik karena lagi dan lagi Gita memanggil Gracia dan Marsha dengan pangggilan sayangnya "Kak Gracia sama Marsha, Kak Shani nya aku sama Zee" Gita sadar akan delikan tajam Kakak sulungnya.

"Oouuhh.. Kak Shani gasuka ya Kak Gita panggil mereka Kak Gre sama Macha? Haha padahal lucu tau Kak" Kata Azizi
"Heh" Tegur Shani membuat Azizi makin makin menyebalkan menggoda Kakaknya
"Seriusan Kak Shani mereka asik tau aku malah belajar banyak dari Marsha, pengetahuan dia luas banget padahal kita seumuran. Sad"
"Kamunya aja yang males belajar kebanyakan main game jadi serba gatau"

"Kapan mulai makannya Ma, ini tiga tiga nya malah pada asik ngobrolin Gracia sama Marsha yang ga ada disini" Interupsi Hanan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah tiga putrinya "Apa perlu Papa undang mereka kesini biar sekalian tawuran disini?" Candaan Hanan mendapat cemberut dari Shani namun antusias iya dari Azizi, sungguh perbedaan yang mencolok.
"Haha udah udah Papa cuma becanda, ayo mulai makan. Kasian Mama dari tadi nunggu kalian, sekalinya udah turun malah pada rame begini"

Ditengah santap makan malam sesekali Gita menaruh sendoknya lalu memijit pelan tangan kanannya yang masih terasa pegal bekas pukulan stik golf dari Kathrina, bebatan perbannya baru dilepas jadi masih terasa pegal.

"Kenapa Git? Tangannya sakit?" Tanya Shani yang bisa melihat Gita kurang nyaman akan tangannya
"Agak pegel gitu Kak"
"Yaudah sini biar Kakak suapin aja"

Belum sempat Gita menolak, Shani sudah mengambil piringnya. Lalu dia menyuapi Gita dengan sesekali makan makanan miliknya.

"Pa"
"Kenapa Zee?"
"Sebelum Kagita operasi, kita rayain dulu ulang tahunnya Kakak diluar yuk Pa. Sambil liburan." Tiba-tiba Azizi mengusulkan hal yang memang sebenarnya sudah ada dalam agenda Hanan juga Rania
"Papa sama Mama memang sudah punya rencana itu Zee, tapi belum sempat bahas sama Kakak kamu. Jadi gimana Gita, mau rayain ulang tahun kamu diluar?"

Gita yang tengah menerima suapan dari Shani mengunyah dulu makanannya
".. Dirumah aja lah Pa, ga usah diluar." Bukan tanpa alasan Gita menolak, dia takut pada Kathrina yang bisa saja mengacau.

"Jangan gitu dong Kagita, biar sekalian refreshing juga jadi nanti Kakak lebih fresh dan lebih siap pas mau op. Iyakan Kak Shani?" Azizi mencoba mencari suara Shani

"Kakak setuju sih Git sama Zee, Papa juga Mama. Biar kamu gak stress juga karena dirumah terus, apalagi nanti keluarnya kan pas moment kamu ulang tahun. Tempatnya kamu aja yang pilih."

Gita menimbang usulan dari keluarganya dan dia ingat dengan apa yang pernah tidak sengaja di dengar ketika Papa dan juga Kakak sulungnya berbicara tentang map digital dalam boneka yang kemungkinan ada didalam mobil yang terparkir digarasi villa di batam. Dan juga kalung yang masih dicari oleh Mama nya yang katanya kunci brankas, dan itu semua adalah petunjuk dari Gracia.

Tanpa Hanan dan Shani sadar Gita mendengar obrolan serius mereka dan tahu apa yang Kathrina incar dari dirinya, lokasi dan kunci brankas itu sudah mereka temukan dan Gita akan mendahului mengambil boneka tersebut, untuk kuncinya mungkin nanti dia pikirkan kalau tidak ada orang dirumah, dia bisa mencoba untuk mencari dikamar kedua orang tuanya.

Dengan begitu, Gita bisa tahu apa dan bagaimana rencana Gracia untuk menjauhkan Adrienne juga Kathrina dalam hidupnya, dia tidak lagi ingin ada orang-orang yang menjadi korban keserakahan Adrienne apalagi itu orang-orang terdekatnya.

Gita Dikara SejagatOnde histórias criam vida. Descubra agora