໑⃝⨾ ˤˤ🍼 ִֶָ༉ Chapter 03}

69 25 18
                                    

JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM BACA!
Setelahnya, jangan lupa di komen ya (⁠づ⁠ ̄⁠ ⁠³⁠ ̄⁠)⁠づ

JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM BACA!Setelahnya, jangan lupa di komen ya (⁠づ⁠ ̄⁠ ⁠³⁠ ̄⁠)⁠づ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Junghwan awalnya tidak tahu kepada siapa dia bisa meminta pertolongan. Jongu, Ruto, Doyoung, Jaehyuk, dan Sahi tidak mungkin dapat menemuinya sekarang. Terlebih lagi pada jam-jam sekarang, guru-guru pasti sudah selesai mengadakan rapatnya. Mereka tidak akan mudah kabur ke luar sekolah seperti yang dia lakukan sekarang.

Untuk sementara waktu, Junghwan tidak ingin kedua orang tuanya atau Hyungnya mengetahui tentang Hayeon. Dia belum siap menerima kemarahan atau raut kekecewaan dari wajah mereka.

Pilihannya kini terbatas pada Yoshi, Yedam, dan Jihoon. Ketiganya masih satu angkatan dengan Jihye, mereka sekarang telah menjadi mahasiswa.

Semalam Yoshi menyatakan bahwa dia punya kelas hari ini, sementara Yedam pasti masih nyenyak tertidur dengan ponselnya yang selalu berada dalam mode hening. Jihoon? Dia mungkin sedang santai bermain game online.

Jadi tanpa berpikir dua kali, Junghwan langsung merogoh ponselnya dan menelepon Jihoon. Setelah tersambung, dia segera berucap, "Hyung! Aku butuh bantuanmu!"

📞 "Waeyo? Ada apa, JungHwan-ah?"

"Ahh, tolong, Hyung, jemput saja aku di taman kota, dekat danau. Nanti akan aku jelaskan!"

📞 "Hah... baiklah, aku berangkat."

Setelah 30 menit berlalu, Junghwan duduk di tanah, memeluk baby stroller, menyandarkan kepalanya ke depan stroller tempat Hayeon berada. Bayi itu masih menangis, menciptakan raut keputusasaan yang jelas terlihat di wajah Junghwan.

Tiba-tiba, Jihoon datang dengan berlari mendekati Junghwan, "Yak-yak! Apa-apaan ini, Junghwan-ah? Anak siapa yang kau culik?" tanya Jihoon dengan ekspresi bingung.

Junghwan mengangkat kepalanya dengan lesu. "Hyung... tolong aku." Laki-laki itu merengek lagi, kemudian langsung berdiri, menarik tangan Jihoon agar mendekat pada Hayeon yang masih menangis.

"Yak, Junghwan-ah, kau mau aku berbuat apa?" tanya Jihoon dengan panik. Matanya terus memantau bayi yang menangis di stroller.

"Bantu aku menenangkannya, Hyung. Dia tak henti-hentinya menangis sejak tadi. Aku khawatir, bagaimana bila dia ternyata sakit?" Junghwan mencoba menjelaskan.

Namun, Jihoon langsung menepis tangan Junghwan. "Apa yang bisa aku lakukan?! Aku juga tidak tahu caranya! Kenapa kau tidak menelpon Hyungmu saja, dia kan calon dokter!" jelasnya menatap mata Junghwan, seraya tangannya menyapu rambutnya yang sedikit berantakan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 13, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

JUNGHWAN & The Little Baby Where stories live. Discover now