1. 미안 - 최수빈

282 129 40
                                    

🎶TXT - Open Sequence🎶

Sekolah sudah mulai kosong, namun Park Yerin masih enggan meninggalkan tempat tersebut.

Ini kebiasaan gadis itu, ketika di jam pelajaran terakhir guru tidak datang ke kelas dan tidak ada tugas yang diberikan, dia akan pergi ke perpustakaan sendirian. Duduk di pojok perpustakaan, membaca banyak buku hingga akhirnya tertidur di sana.

Tapi ada yang tidak diketahui murid lain tentang bangunan besar yang selalu penuh dengan buku-buku itu, karena nyatanya ada ruangan rahasia tersembunyi di dalam sana.

Tidak bisa sepenuhnya dikatakan rahasia sebenarnya sebab hanya anggota khusus perpustakaan saja yang boleh memasuki ruangan tersebut. Tapi mengingat anggota khusus perpustakaan hanya segelintir orang, jadi hanya beberapa saja yang tahu.

Ruangan tersebut memiliki begitu banyak buku, bahkan tidak bisa ditemukan di ruangan utama. Ruang utama hanya mengoleksi buku-buku pelajaran biasa, jauh berbeda dengan ruang rahasia anggota khusus perpustakaan yang dipenuhi dengan buku-buku sastra para penulis hebat di seluruh dunia. Koleksinya juga beragam. Buku-buku lama juga bertebaran di seluruh penjuru rak buku yang menjulang tinggi.

Bagi anggota khusus perpustakaan ini adalah surga. Terutama untuk Yerin. Gadis itu selalu senang membaca semua jenis buku, tak terlewatkan satu hari pun untuk mengunjungi dan memilih buku-buku yang hampir semuanya menarik untuk dia baca.

Tidak ada seorang pun yang tahu jika Yerin sering menyusup ke perpustakaan. Dikatakan menyusup karena Yerin pernah nekat bermalam di tempat tersebut hanya untuk menyelesaikan salah satu koleksi yang benar-benar membuatnya terpesona setengah mati. Dia berhasil mengelabui penjaga saat mereka tengah berkeliling sebelum menutup perpustakaan. Berusaha sebaik mungkin bersembunyi di antara rak-rak buku yang tinggi. Jika sudah begitu bahkan penjaga perpustakaan pun tidak akan dapat mengusirnya pergi.

Gadis itu tertidur beberapa saat setelah menutup buku di tangannya. Tidak kuat menahan rasa perih di mata sisa begadang semalam yang tidak bisa disalurkan di kelas karena ada ujian mendadak tadi pagi. Memaksanya untuk fokus dan menyingkirkan rasa kantuk sebentar saja.

Namun tetap, jika dia sudah bertemu dengan buku-buku menakjubkan di perpustakaan mata gadis itu akan berbinar. Lupa dengan rasa kantuk. Lupa dengan masalah yang sempat menggangunya akhir-akhir ini. Tapi sisa semalam itu membuatnya tidak tahan lagi dan akhirnya terlelap setelah menyelesaikan satu seri dari novel sastra yang ditulis pada tahun di mana bahkan dirinya belum lahir.

Detik ini kesadarannya kembali. Langit sudah hampir gelap, perpustakaan juga demikian. Setelah celingukan mencari serpihan nyawa yang belum sepenuhnya kembali, Yerin akhirnya memilih untuk beranjak pergi. Tidak ada acara menginap hari ini, ibunya pasti menggila jika Yerin menginap di luar rumah di hari Senin.

Masih agak sempoyongan dirinya menutup pintu ruang rahasia pelan-pelan, namun setelah berbalik tanpa ia duga seseorang berdiri di depannya. Membuat Yerin secara refleks terlonjak, mengantarkan sisa serpihan nyawanya pulang dengan selamat.

"apa yang kau lakukan di sini, jam segini?"

Penjaga sekolah sialan.

Yerin hanya menunduk setengah hati, "maaf." Lalu pergi meninggalkan pria di akhir empat puluhan itu begitu saja.

Koridor sudah sangat sepi. Beberapa lampu di langit-langitnya bahkan sudah menyala. Yerin ingin cepat-cepat pulang ke rumah. Tapi sial, ranselnya tertinggal di kelas.

Happily Ever After || TXT One-Shot Where stories live. Discover now