2. 이거 꿈이지? - 최연준

194 112 41
                                    

🎶TXT - Wishlist🎶

Park Yeseo berjalan di koridor sekolah yang sudah mulai kosong. Seperti biasa, dia berjalan sendirian tanpa ditemani seseorang. Ya, beginilah nasib orang yang tidak bisa mencari seorang teman, hanya bisa seorang diri.

Di sekolah ini masih banyak murid-murid yang berkeliaran walaupun sudah waktunya untuk pulang. Berbagai alasan yang membuat mereka masih tetap berada di sini. Mulai dari ekstra kulikuler, mengerjakan tugas, dan tidak sedikit yang menggunakan waktu ini untuk berkencan.

Yeseo sebenarnya sudah bisa pulang sejak satu jam yang lalu, tapi karena kemarin dia bolos sekolah, dia harus mengerjakan tugas yang diberikan guru hari ini juga.

Yeseo kini berada di depan gerbang sekolahnya, lalu menyebrang jalanan untuk pergi ke halte yang berada di sana. Dia duduk di kursi halte menunggu bus sambil melamun.

Matanya menatap sekeliling, kini melihat seorang anak lelaki—yang dia tahu tidak satu sekolah dengannya, bisa dilihat dari seragam yang dia pakai—duduk di atas motor dan mengedarkan pandangan ke arah gerbang sekolah. Beberapa menit kemudian datang seorang gadis dari gerbang menghampiri anak lelaki itu.

Yeseo tersenyum mengejek sambil melipat tangan di dada, apalagi saat melihat pasangan itu saling tersenyum menatap satu sama lain dengan tangan yang saling mengait. Lelaki itu lalu memakaikan helmet ke kepala pacarnya —mungkin, pikir Yeseo, jika gadis yang satu sekolah dengannya itu bukan pacarnya, lalu siapa lagi. Setelah memakai helm, gadis itu langsung naik ke atas motor besar pacarnya, dan memeluk pemuda tersebut dari belakang. Motor itu pun melaju ke jalanan.

Yeseo kembali menyeringai. Bukannya ia tak suka menyaksikan adegan yang barusan ia lihat, hanya saja ia sedikit cemburu. Banyak sekali gadis di sekolahnya yang dijemput oleh pacar mereka seperti barusan, namun Yeseo tak pernah merasakan hal itu sekali pun. Mau merasakan bagaimana, pasangan saja dia tidak punya.

Sebenarnya Yeseo adalah orang yang datar, dia tidak pernah merasa ingin seperti orang lain, tidak pernah merasa iri saat melihat orang lain memiliki sesuatu yang tidak ia miliki, bahkan dia acuh saja saat orang-orang di kelasnya memamerkan perjalanan akhir pekan mereka bersama pasangan masing-masing.

Tapi, tidak tahu apa sebabnya, akhir-akhir ini dia selalu seperti itu. Mungkin karena dia sering merindukan lelaki itu akhir-akhir ini. Choi Yeonjun, lelaki yang telah menjadi cinta pertama dan tak terbalasnya selama enam tahun ini.

Ahh.. Dia benar-benar merindukan Yeonjun, sudah satu tahun dia tidak pernah bertemu lagi dengannya. Sebabnya karena berbagai hal, mulai dari lelaki itu yang tidak satu sekolah dengannya, sampai yang paling parah, mungkin pemuda itu masih membencinya.

Yeseo kesal dengan dirinya sendiri. Jika saja satu tahun yang lalu dia tidak mengungkapkan perasaan pada pemuda itu, mungkin Yeonjun takkan membencinya, mungkin mereka masih berteman sampai sekarang, mungkin mereka masih bisa bertemu satu sama lain sekarang.

Dia benar-benar menyesal. Dia ingin segera pulang sebelum dia melihat adegan seperti tadi lagi. Namun, bus yang ditunggunya belum juga datang sampai saat ini. Gadis itu menerjang-nerjang angin karena jengkel.

Ketika itu, datang seseorang yang menaiki motor berwarna merah dan berhenti di hadapannya. Yeseo mendelik kesal. Orang yang menaiki motor ini pasti ingin menjemput gadis yang ada di sekolahnya lagi seperti tadi. Menyebalkan!!

Yeseo menatap orang yang kini tengah melepas helm dari kepalanya. Dan betapa terkejutnya gadis itu, saat melihat bahwa orang yang kini turun dari motor tersebut adalah pemuda itu, cinta pertamanya. Choi Yeonjun.

Happily Ever After || TXT One-Shot Kde žijí příběhy. Začni objevovat