[4] daddy

2.7K 511 70
                                    

makan malam mereka sangat suram, karena lance dan rain kelelahan jadi mereka tak ikut makan malam, ayah dan anak itu sudah bergelung manja di dalam selimut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

makan malam mereka sangat suram, karena lance dan rain kelelahan jadi mereka tak ikut makan malam, ayah dan anak itu sudah bergelung manja di dalam selimut.

Dwayne menghentakkan sendoknya sedari tadi, piring mahal itu bahkan sudah terbelah menjadi dua.

"aku tak suka bocah itu!" ucap Dwayne dengan kesal.

"masuklah ke kamarmu jika tak ingin makan" jester bersuara, jengkel melihat adiknya itu sejak tadi menggerutu, kaki meja pun tadi di ajak bertengkar, jester tak habis pikir di buatnya.

Euan tak berkomentar, euan menikmati raut kesal adiknya itu, kapan lagi melihat adiknya uring-uringan begini kan.

Brak

Dwayne pergi dari ruang makan dengan kesal, mendorong kasar kursi hingga terjatuh.

Yang tak terduga ialah anak itu pergi ke kamar lance, masih dengan wajah kesal tentunya.

Dwayne tak berbasa-basi langsung melompat naik ke kasur empuk milik daddynya itu, menyingkirkan tubuh kecil rain yang tadinya ada di pelukan lance.

Rain mau tak mau terbangun, melihat orang yang katanya menjadi kakak barunya itu memeluk Daddy barunya dengan pongah membuat rain kesal.

Bocah kecil itu langsung melompat naik ke atas perut Dwayne, menjambak rambut kakaknya itu kencang, Dwayne memang kasar namun tak sekasar itu jadi ia ikut menjambak rambut milik rain juga tak memukul tubuh ringkih anak itu.

Terjadilah pergelutan antar kedua bocah itu, mantan bungsu dan bungsu baru.

Rain memang cengeng namun hidup keras di luar membuat anak itu juga tau caranya bertahan.

Lance yang terbangun karena merasakan grasak-grusuk dari kasur yang ia tempati terbangun, terpelongo melihat tingkah kedua putranya itu.

"DADDY WAYNE TAK MAU ADIK BARUU! ANAK INI NAKAL" Dwayne memekik keras masih dengan rambut yang di Jambak dan tangan yang menjambak.

lance masih tercengang, sedangkan pintu kamar sudah di buka terlihat euan dan jester yang seperti dirinya, terlampau kaget melihat situs yang tak terduga.

"diddy, kakak ini nakal lain tak sukaaa" rain ikut memekik keras, anak itu sudah berkaca-kaca, oh bukan hanya rain yang hampir menangis, bocah beranda yang hobi tawuran itu juga sudah berkaca-kaca.

"Rain sayang lepaskan rambut kakakmu, Wayne lepaskan rambut adikmu" lance mencoba memisahkan kedua bocah yang sedang tantrum ini dengan bingung.

"NO" balas Dwayne tambah mencengkram genggamannya.

"NDAK MAU" rain ikut memekik, tangan anak itu sudah lepas dari rambut Dwayne, sekarang bocah itu tampak brutal sekali mengigit tangan setelah di rasa cengkraman di rambutnya terlepas rain langsung maju mengigit pipi Dwayne.

"AAAA DADDYYYY" Dwayne berteriak ketika merasakan gigi kecil mengigit pipinya.

rain sendiri tak terganggu dengan teriakkan kakaknya itu, rain masih kuat walau kerah bajunya sudah di tarik Dwayne.

Bocah itu terlihat seperti tokek yang tak lepas ketika menggigit jika tak ada petir.

Lance tergelak melihat keduanya jangankan memisahkan ia saja tak sanggup berdiri karena sakit perut terlalu banyak tertawa, euan dan jester mendekat ketika melihat lance tak memisahkan kedua bocah itu yang ada malah terbahak-bahak melihat situasi di depannya, mereka mencoba memisahkan kedua bocah dari pertengkaran sengit itu.

Setelah dengan susah payah melepaskan gigitan rain di pipi lance yang sudah kecek tercetak dua gigi di sana.

"Astaga, ahaha" keempat putra lance itu menatap lance dengan pandangan datar melihat pria itu tak henti-henti tertawa juga.

Uhuk

Euan buru-buru memberikan air yang ada di nakas pada Daddy begitu melihat pria itu terbatuk-batuk karena terlalu banyak tertawa.

"Wayne tidak mau adik, titik" Dwayne masuk ke dalam selimut daddynya sembari mendorong rain yang juga ingin masuk ke dalam selimut, memperebutkan tahta yang akan tidur di samping lance.

"lain tak mau kakak, titik" tolong hentikan lance dari tertawa atau pria itu akan mati karena tersedak.

"yasudah, daddy tak mau punya anak kalau begitu" pria itu mencubit kedua telinga putra dengan gemas, mengambil posisi di tengah-tengah, lance merasakan satu langkah dekat dari putranya ini, terlebih lagi Dwayne.

"hic, nda mau tau lain mau jadi anak diddy" anak itu memeluk lance dengan brutal, seperti tikus terkena lem perekat, padahal baru sehari dekat sudah seperti prangko saja.

"Daddy tak mau anak seperti kamu tuh, kasian" ucap Dwayne memanasi.

"tak mau dua-duanya kalau kalian masih bertengkar, Daddy mau cari anak perempuan saja deh pasti tak akan bertengkar" pria itu mendorong kedua putranya menjauh, sedangkan yang di dorong malah tambah melekat.

"aduh jauh-jauh Daddy sesak" lance tak bohong, ia sudah Mengi ini nafasnya saja bisa di hitung.

Jester menyerahkan inhaler dari lari nakas pada daddynya dengan sigap, sedangkan Dwayne dan rain sudah turun dari kasur dengan cepat begitu mendengar lance sesak.

Euan membuka kancing piama atas daddynya agar tak bertambah sesak, jester membantu daddynya duduk lalu meletakkan bantal agar daddynya bisa menumpu kan tubuhnya ke bantal di depan.

Dwayne dan rain? berdiri saja dengan air mata yang sudah mengalir.

Euan menghubungi dokter pribadi keluarga mereka, dan membutuhkan waktu 15 menit untuk tiba.

mereka semua diam, suara nafas lance terdengar jelas di dalam kamar itu karena tak ada yang bersuara.

"siap-siap kalian jadi yatim" lance masih sempat-sempatnya bersuara, membuat yang tadinya diam jadi berisik lagi karena tangisan rain yang menggelegar dan Dwayne yang ikut menangis.

Euan dan jester menghela nafas kasar, mereka tak suka mendengar perkataan lance walau hanya candaan semata.

Jester membawa Dwayne ke sofa memangku anak itu sembari mengusap punggung Dwayne.

Dan euan menggendong rain membawanya keluar karena tangisan rain sangat kencang.

Kedua anak itu berhenti menangis dan tertidur, lance juga sudah di beri penanganan dan di infus karena pria itu ternyata kurang cairan.

Lance meminta euan dan jester meletakkan kedua bocah yang bertengkar tadi tidur di sebelahnya, awalnya euan dan jester menolak tapi karena di yakinkan jika kasur itu cukup lapang mereka mau tak mau menuruti perintah lance.

Lance meminta euan dan jester meletakkan kedua bocah yang bertengkar tadi tidur di sebelahnya, awalnya euan dan jester menolak tapi karena di yakinkan jika kasur itu cukup lapang mereka mau tak mau menuruti perintah lance

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


kenapa kalian selalu dukung aku setiap kali aku buat cerita baru?

padahal yang lainnya belum tamat? kayak kok gak kesel liat author yg belum namatin ceritanya yang lain malah nambah yang baru.

aku butuh penjelasan kalian, kenapa dukung??

[aku sebenernya lagi ga ada kerjaan aja sih wkwk and sejujurnya seneng pake banget di dukung kyk gini, aku suka bgt baca komentar kalian]

ald'sWhere stories live. Discover now