bab1|

4.5K 140 4
                                    

"Off, Gun yg lain pada kemana??," tanya Bright menghampiri teman nya.

"Oh biasa pada ngebucin."

"Oooo, sama kek Lo ber dua."

"Gue sama Off gak bucin cuma sayang," jawabnya sambil melirik ke arah Off

"Bener tu Bright," elak Off.

"Sepi amat Dew, Nanon, Pawat, Nani pada bucin semua."

"Bright biar gak sepi sepi banget gw bawa ponakan gw ke sini ya."

"Ponakan Lo kan Pawat!?," tanya Bright.

"Kaka nya Pawat," sebenarnya Bright sedikit bingung, karena setaunya Pawat adalah anak tunggal.

"Boleh."

Off pun me teflon Win untuk datang ke markas mereka dan Win pun meng iya kan nya tetapi ada satu syarat yaitu bantui Win mengerjakan prnya.

"Hallo semua Awin datang."

"Win yang sopan!!," tegur Off.

"Iya papi," Win menundukan kepalanya.

"Off, kamu jangan bentak Awin," bela Gun.

"Iya Gun maaf," jawab Off menyesal.

"Ayo semua bantu Awin ngerjain pr," pinta Win dengan semangat.

"Off ini beneran Kaka nya Pawat ko malah kaya adek nya," tanya Bright yang heran dengan kelakuan Win.

"Iya bener."

"Papi ayo bantu Awin," rengek Win.

"Iya iya."

Mereka ber3 pun membantu Win untuk mengerjakan tugas sekolahnya itu Win beda dari Pawat walaupun ia Kaka tapi tingkahnya masih seperti bayi kecil yang lucu bahkan Pawat sangat menjaga nya karena ia sangat polos dan lugu.

"Phi 1+3 berapa?? Awin bingung."

"Gini tangan nya Win 1+3, 1 2 3 4.''

"Awin tau ada 4."

"Horeee Awin pinter."

"Sudah selesai tugasnya, Awin mau main di sana ya phi."

"Iya Win."

Mereka ber 3 pun mengawasi Win bermain Win bertingkah lucu dan menggemaskan layaknya seorang anak kecil ia berlari kesana ke mari dan terkadang ia bertanya tanya tentang barang yg ia temukan.

"Off gak yangka gw Mew, Gulf punya kecebong lucu kaya Win."

"Iya gw jg gw kira ponakan gw bakal jadi mafia semua malah keselip1 bocil."

"Iya banget."

Bright seperti nya tertarik dengan Win pria kecil yang manis. Bright sebelum nya tidak pernah tertarik dengan siapapun apalagi ciwi ciwi yg ngejar ngejar dia tetapi kali ini beda perasaan nya ke Win berbeda.

"Bright boleh titip Win gak gw sama Gun ada urusan nih?."

"Yaudah sana jangan lama lama."

"Thxs ya bro."

"Hmmm," jawab Bright singkat.

Saat Gun dan off pergi karena ada urusan Bright pun di berikan amanah untuk menjaga bayi kelinci itu. Walaupun Bright sedikit bingung karena ia pertama kali bermain dengan bocil. Saat lelah bermain Win pun merengek ia minta susu dan permen.

"Aaaaaa Awin mau susu dan permen," rengek Awin.

"Iya Awin ayo beli," ajak Bright yang membuat Win langsung berbinar.

"Sekarang kak?," tanya Win memastikan.

"Yaudah besok."

"Aaaaa Win mau nya sekarang."

"Iya sekarang lah."

Bright pun mengajak Win untuk pergi ke mall karena sudah merengek untuk di belikan susu dan permen. Sesampai nya di sana Win pun memilih milih jajaran yah seperti anak kecil pada umumnya ia membeli banyak cemilan padahal ia tadi hanya meminta susu dan permen.

"Kak Awin mau itu ya?," tanya Win, karena ia di biasakan bertanya dulu sebelum bertindak.

"Udah ambil aja semua yang Awin suka," jawab nya santai.

"Gak papa gak??."

"Iya gak apa."

"Awin kalo sama Pawat di marahin kalo jajan banyak," Pawat memang membatasi jatah jajan untuk Win karena itu tidak baik untuk kesehatan Win dan juga kesehatan kantong Pawat.

"Ini kan beda bukan sama Pawat."

"Kaka baik Win mau panggil kak Bright p'bai ya kak boleh?."

"Boleh dong."

"Yeeyyy."

"Awin sudah kan belanjanya ayo bayar."

"Ok, bayar bayar bayar," jawab Win bersemangat menuju ke kasir.






Kalo udah baca bantu fote nya ya 1 fote mu sangat berharga bagi ku🙏

posesif my husband [BW].   Where stories live. Discover now