BLC | CH-16

11K 1.2K 30
                                    

Setelah suara pintu kamar tertutup–yang mana menandakan bahwa Medina sudah tidak ada dikamarnya lagi, Lava menjulurkan lidahnya keluar. Kemudian membuka mata seraya terkikik.

"Bakat Lava udah sekelen Jeno NCT," Beonya berbangga diri. Dadanya membusung dan lubang hidungnya membesar.

Lava melompat dari kasur, menuju cermin dipintu lemari.

Dalam keadaan hanya memakai kaos dalam berwarna putih, Lava mengangkat kedua tangannya. Seolah-olah ia adalah seorang pria berotot yang gagah perkasa.

"Ugh!" Membalikkan badan, kemudian menoleh kearah cermin. "Mistel Lava."

Lava kembali mengingat buah mangga miliknya lagi. Tanpa memakai bajunya, Lava bergegas keluar kamar dan menyusul Medina.

Takut dihabiskan yang lain.

"Mama, mangga Lava mana?"

Medina mendelik menatap Lava. "Kok udah bangun?"

"Lava enggak tidul."

"Kamu bohongin mama, ya?" Sembari menarik hidung Lava main-main, membuat yang lebih kecil terkikik.

"Tadi itu esketing, mama tau esketing?"

"Ekting sayang, bukan esketing."

"Tapi waktu itu cewek-cewek dikelas Lava bilangnya esketing."

"Adek salah denger, ya?" Telunjuk Medina menunjuk wajah Lava. Menggoda Lava membuat anak itu memerah malu.

"Tapi Lava dengelnya esketing."

Medina tertawa, menarik kepala yang lebih pendek agar dapat ia peluk. "Kenapa kok tiba-tiba ekting-ekting gitu? Mama sampe ketipu beneran tadi."

Lubang hidung Lava semakin membesar mendengar pujian Medina. "Lava mau jadi kayak Jeno NCT," Jawabnya riang.

Lagi-lagi Medina tertawa mendengarnya. "Kok adek bisa tau Jeno?"

Pasalnya, Lava belum pernah memegang ponsel. Bahkan, setelah dirumah ini pun Medina belum memberikan ponsel kepada Lava.

"Kemalin cewek-cewek cantik dikelas Lava ngomong kalo Jeno NCT itu kelen. Lava juga mau Kelen kayak Jeno NCT, bial Lava punya banyak pacal."

"Tujuan adek itu?" Melihat kerutan didahi Lava, Medina kembali berkata. "Tujuan adek mau kayak Jeno karena mau punya banyak pacar?"

"Um!"

Maafin Lava, Lava emang salah.

***

Setelah mengutarakan keinginannya untuk menjadi seperti Jeno NCT, juga memakan mangga, saat ini Lava sudah berjongkok didalam kolam tanpa sepengetahuan Medina.

Kaos dalam dan celananya jelas sudah basah.

"Kena!" Pekik Lava senang. Anak itu mengangkat ikan hasil pancingan Miki keudara. "Kena kena, kena kena," Lava melompat-lompat kegirangan.

Lava meletakkan ikan kedalam mangkuk besar yang ia ambil tadi, karena Lava sudah mencari ember tapi tidak ketemu. Jadi, sama saja kan?

"Yihiii," Kembali berjongkok dan berusaha menangkap ikan menggunakan kedua tangannya.

Suara air terdengar kerena Lava bergerak rusuh didalam kolam, sesekali dengan sengaja menjatuhnya tubuhnya, berdiri, melompat. Membuat air terciprat keluar.

"Ya ampun ... LAVANDRA!"

Lava langsung berdiri tegak, menatap tak suka pada orang yang menghentikan kesenangannya.

Bukan Lava Cake [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang