|3| Euphoria

4.6K 256 19
                                    

Rival
By Rayhan Semesta

[Warn! Mature content! Include same gender sex!]

Di sudut lobby hotel bintang lima itu, seorang wanita kini tengah berusaha menangkup wajah lelaki di depannya.

"Ricky, nomor kamarmu berapa?"

Dengan nada menggoda wanita itu kini mulai meraba saku celana milik Ricky.

"Go away bitch!"

Ricky yang sedaritadi bergelut setengah mati dengan kesadarannya akhirnya berhasil menepis tangan ringkih yang seantiasa menarik pinggangnya untuk berdekatan. Ia kembali berfikir, semuanya berawal dari minuman aneh yang ia minum hingga hampir hilang kesadaran. Ketika Ricky merasa akan pingsan ia pamit menuju kamar hotel miliknya, namun wanita penggoda itu justru memberi tawaran untuk mengantarnya, bahkan ketika Ricky telah menolak dengan perlahan wanita itu seolah tak peduli. Ah, rasa ini sama seperti saat Ara menempelinya kemanapun ia pergi. Memuakkan.

Ricky yang telah habis kesabarannya mendorong kasar wanita itu hingga tersungkur.

"Go away before I call the guard!"

Ucapnya seraya menekankan penolakan. Wanita itu nampak terkejut, entah karena takut akan dibawa pihak keamanan atau takut akan Ricky sendiri, akhirnya wanita itu melangkah pergi dengan raut dongkol.

Sementara Ricky melangkah menuju toilet umum yang terletak tak jauh dari tempatnya, ia harus membasuh muka untuk menjernihkan pikiran, jika tidak melakukannya kemungkinan terburuk ia akan salah memasukkan password lift seperti orang bodoh, mengingat ini hotel bintang lima yang segala aksesnya butuh password miliknya.

Ketika memasuki toilet, Ricky tak mendapati seorangpun disana. Awalnya ia kira begitu, namun setelah mencuci tangannya ia mendengar suara gaduh dari bilik pojok. Entah apa yang merasukinya malam itu, alih-alih pergi Ricky justru memberanikan diri untuk melihat ke dalam bilik.

Alisnya terangkat ketika melihat pemuda yang sangat familiar dengan penampilan mengenaskan.

"Kim Gyuvin?!"

Ricky hanya dapat terdiam di ambang pintu, sedikit terkejut melihat keberadaan rival yang sangat ia kenal. Ditambah dengan penampilannya yang jelas-jelas tengah berada pada high state, Ricky tak tau jika Gyuvin mengkonsumsi obat semacam itu.

Ricky yang masih terlarut dalam lamunannya kembali dikejutkan ketika lelaki yang lebih tinggi menarik kerah kemejanya, mempersempit jarak keduanya.

"Fuck, lo kenapa disini?!"

Gyuvin dengan nada bergetarnya mencoba menyelidik, saat ini kesadarannya berada di ambang lima puluh persen. Meski kini wajah keduanya dihadapkan pada jarak yang hampir nihil, namun entah mengapa pandangan Gyuvin senantiasa tertuju pada bibir kemerahan di hadapannya.

"Here is hotel's toilet--"

Ucapan si pirang terpotong ketika Gyuvin menempelkan bibir keduanya secara tiba-tiba. Seharusnya saat ini Ricky segera menonjok lelaki di depannya seperti yang biasa ia lakukan di sekolah, namun entah mengapa ia justru terdiam kaku mendapati dirinya dicium oleh rivalnya sendiri. Mereka dapat merasakan panas dari bibir masing-masing.

Ketika Gyuvin menangkup wajah Ricky, ia mulai memperdalam ciuman. Yang semulanya hanya saling menempel kini mulai bergerak, lalu perlahan menyelipkan benda tak bertulang dalam ciuman. Gyuvin hendak memasukkan lidahnya pada mulut lawannya, disanalah Ricky menarik kesadaran dengan paksa. Dengan nafas putus-putus, ia mendorong Gyuvin menjauh.

𝐑𝐢𝐯𝐚𝐥 [Gyuicky]Where stories live. Discover now