Prolog

417 116 100
                                    

Inilah tahun kedua bagi Shahzad Hakan menjadi raja, yaitu raja yang memerintah dalam kerajaan Aetherion atas dua puluh empat daerah.

Ia mengadakan perjamuan besar ulang tahunnya yang ketiga puluh tujuh tahun bersama para raja-raja di kerajaan lain, kaum bangsawan dan pembesar di kerajaannya.

Suasana saat itu dapat dibilang sangat gembira, raja Hakan bercengkerama bersama raja-raja di kerajaan lain dengan tawa riang. Banyak dari mereka juga minum, makan serta berdansa.

Namun ada yang janggal bagi mata raja-raja lain, yang lain dan tak bukan adalah raja tidak ditemani seorang ratu disampingnya.

"Baginda, ini sangat asing jika ratu tidak berada disisimu," bisik salah satu pria bangsawan yang duduk di sebelahnya.

"Nanti, aku akan menunjukkan dia di depan para undangan," jawab raja Hakan membisik pria itu.

Raja memberhentikan perbincangannya, ia berdiri dari kursinya dan memanggil kedua pengawal yang dekat disitu. Dengan sigap, kedua pengawal itu berjalan cepat ke arah raja.

"Bilang pada ratu setengah jam lagi kau akan tampil di depan para undangan!" titah raja kepada kedua orang itu maka mereka membalikkan badannya melangkah menuju kamar ratu.

Sampailah mereka di depan kamar ratu, ia mengetok pintunya dan dibukakan salah satu dayangnya. Mereka melihat ratu bersama para dayang-dayangnya sedang melihat-lihat perhiasan cantik.

"Yang mulia ratu Zadra, raja ingin kamu bersiap dalam tiga puluh menit lagi karena kamu akan tampil didepan para undangan," ucap salah satu pengawal atas titah raja.

Zadra Leiyla atau yang dikenal sebagai ratu Zadra mengangguk mendengar ucapan pengawal itu.

"Tenang saja, tiga puluh menit itu mudah. Kembalilah bekerja," ucapnya lagi dengan tertawa terbahak-bahak sembari menyuruh pengawal kembali ke pesta.

Ratu Zadra kembali lagi menyiapkan pakaian, perhiasan, mahkota bersama para dayang-dayangnya.

"Kalian lihat ini, ini sangat cocok hahaha!" ucap ratu sembari menunjukkan penutup muka berhiaskan emas kepada dayang-dayangnya.

"Cantik kan?" ucapnya lagi sambil menguap akibat lelah tertawa.

Tiga puluh menit berjalan setelah dandan, kini ratu harus dipanggil untuk keluar menampilkan dirinya didepan para undangan.

"Sambutlah ratu di kerajaan Aetherion, ratu Zadra Leiyla!" seru pengumum kerajaan didepan seluruh undangan dan didepan raja Hakan yang sudah duduk di kursi tahkta.

Maka keluarlah ratu yang diantar oleh dua dayang sembari memegang lengan ratu, mereka melangkah menuju tahkta raja. Ratu menggunakan gaun dilapisi emas, anting mewah, banyak gelang dan kalung, serta penutup wajah yang berhiaskan emas itu.

Namun saat di tengah perjalanan, banyak istri-istri dari kaum bangsawan iri akan perhiasan mewah dan yang hanya dimiliki ratu.

Ratu menghiraukan kericuhan itu, ia terus melangkah hingga tiba di samping tempat raja duduk.

Raja terpana melihat perhiasan mewah milik sang ratu. "Mataku tak pernah berpaling dari kemewahanmu," ucap raja tersenyum.

Ratu sangat cuek akan perkataan itu, ia merasa malu didepan para undangan.

Raja pun terkejut dan berekspresi penuh tanya "Ada apa ratuku? Kenapa kamu terlihat malu hari ini?"

Lagi-lagi ratu yang wajahnya tertutup dengan penutup wajah berhiaskan emas itu tidak mengeluarkan satu kata pun dari mulutnya yang membuat hati raja panas.

Tiba-tiba salah satu pria dari kaum bangsawan berteriak "Yang mulia raja, buka penutup wajah itu agar kami bisa melihat kecantikan dan keanggunan wajahnya." Diikuti oleh ricuhnya orang-orang disitu karena terlalu lama menunggu.

MAYYAKde žijí příběhy. Začni objevovat