I. Ganendra

1.3K 168 596
                                    

bijak dalam membacalots of harsh words and curses tolong ambil yg baiknya ajathanks 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bijak dalam membaca
lots of harsh words and curses
tolong ambil yg baiknya aja
thanks 💕
.
.
.
.

Perkenalkan. Namanya Ganendra Arthana. Anak kelahiran bulan September, anak tunggal dari seorang pemilik tambak ikan dan istrinya. Panggil saja dia Ganendra, atau Nendra. Sesuka hati kalian saja.

Dia seorang mahasiswa jurusan teknik, sekarang baru semester empat. Bukan mahasiswa most wanted dengan nilai IP tinggi. Dia tidak rajin, tidak malas juga. Fifty fifty, yang penting masuk kuliah dan isi absen. Anaknya baik, tapi sedikit pecicilan dan sulit diatur.

Pokoknya dia sederhana, meskipun dia anak orang yang cukup berada. Motornya, alih-alih motor seharga ratusan juta, dia lebih memilih memakai motor beat karbu milik bapaknya sewaktu muda.

Motor itu adalah saksi bisu perjuangan bapaknya selama menjadi bujang kampung yang mencintai kembang desa yang sekarang menjadi ibunya. Motor pertama yang bapaknya beli dari hasil bekerja di tambak ikan milik kakeknya Ganendra yang sekarang diwariskan kepada bapaknya.

Dia sudah punya pacar. Namanya Clara Anastasya. Gadis yang sudah dia pepet dari masih kelas 10 sampai akhirnya mereka pacaran setelah Ganendra lulus SMA. Clara masih kelas sebelas waktu itu.

Ganendra ini dulu anggota OSIS, koordinator bidang keamanan yang setiap hari selalu berkeliling sekolah dengan para antek-anteknya. Katanya demi menjaga keamanan sekolah. Alasan, padahal mereka diam-diam suka merokok di belakang sekolah.

Alasan Ganendra memacari Clara bukan hanya cantik parasnya yang seperti melati putih itu. Tapi Clara baik, manis, lembut, peduli, dewasa dalam menyikapi setiap masalah, kadang manja dan sulit diatur. Apalagi kalau dilarang makan makanan pedas. Ada saja alasannya yang membuat Ganendra tidak bisa menyalahkannya. Meskipun begitu, Ganendra tetap sayang. He always fell into her.

Ganendra itu, buaya. Itu loh, yang suka flirty sana-sini terus nggak diajak jadian. Omongannya Ganendra kalau sudah flirty seperti serius, padahal di dalam hati yang mau diajak serius itu cuma Clara.

Sudah banyak korban dari kelakuan yang katanya, cuma iseng-iseng aja itu. Yang baper sampai sering main ke fakultas teknik demi bertemu dia lah, yang sering belikan dia barang-barang seperti jam, baju dan sebagainya lah, bahkan ada yang sampai putus dengan pacarnya karena berpikir Ganendra menyukainya.

Yang salah siapa? Salah si perempuan yang terlalu baper, dan salah Ganendra yang kurang ajar.

🪻🪻🪻

Hari Minggu pagi. Biasanya kalau hari Sabtu Minggu Ganendra lebih suka bergelung di balik selimutnya daripada beraktivitas. Katanya malas saja, meskipun ibunya sudah berkali-kali bolak-balik kamar untuk membangunkannya dia akan tetap lanjut tidur. Dia mana peduli dengan kalimat, entar rizkinya dipatok ayam. Toh bapak nggak piara ayam. ucapnya di suatu pagi saat sang ibu membangunkannya.

GanendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang