BAB 16

45.4K 1.6K 55
                                    

Selamat membaca. Jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan Vote, sama komen lebih, oke.
Follow juga ya akun author nya🤗

                               ****

Keesokan harinya, kini Elzira sedang duduk di atas ranjang, ia baru saja terbangun dari tidurnya.

"Hm... Udah enakan juga nih badan," ucap Elzira sembari menggeliat, meregangkan otot-otot nya.

Ketika melihat ke arah jam, mata Elzira langsung terbelalak, karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 07:20 Wib.

"Kebangetan si Arkana, kenapa dia gak bangunin gue." Elzira langsung turun dari ranjang, lalu ia berjalan menuju kamar mandi.

"Woi! Cepetan, gue udah kesiangan!" Elzira berteriak sembari menggedor-gedor pintu kamar mandi, karena pintu itu di kunci oleh Arkana yang berada di dalam.

Ceklek...

Pintu di buka oleh Arkana. Terlihat Arkana hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggang nya. Mata Elzira tentu tidak ingin melewatkan visual indah yang ada di hadapan nya, lalu setelah ia seperti tersadarkan ke dunia nyata, gadis itu langsung menutup matanya dengan kedua telapak tangan.

"Telat!" ucap Arkana, ketus.

"Lo mandi lama banget, terus kenapa lo gak bangunin gue, hah?!"

"Ogah," balas Arkana, lalu ia langsung berjalan melewati Elzira.

"Bocah gendeng lo," cicit Elzira sebelum ia memasuki kamar mandi.

Setelah beberapa menit lamanya berada di kamar mandi, kini Elzira keluar sembari melihat kesekitar, karena ia takut jika masih ada Arkana di kamar.

"Syukur deh itu orang udah gak ada," ucap Elzira, lalu ia berjalan untuk memasuki walk in closet.

Ketika membuka pintu walk in closet, Elzira di buat malu juga kesal, karena ternyata Arkana berada di sana.

"Lo kenapa masih ada di sini, hah?!" tanya Elzira, kesal.

"Suka-suka gue. Ini semua ada di rumah gue, ya jadi bebas" balas Arkana, dingin.

"Udah, sana keluar, gue mau pake baju."

"Kalau gue gak mau gimana?" tanya Arkana, tengil.

"Kalau lo gak mau, gue bakal ngasih pelajaran ke lo."

"Lo pikir gue takut," balas Arkana sembari menyunggingkan senyum nya.

"Kayaknya kalau gue ngerjain dia, boleh juga. Siapa tau aja dia nanti takut sama gue, terus dia sendiri yang bakal minta pisah," ucap Arkana dalam batin nya.

Arkana kini berjalan menuju pintu walk in closet, yang dimana di dekat pintu itu ada Elzira.

"Gitu dari tadi kek," ucap Elzira ketika melihat Arkana berjalan.

Setelah tiba di dekat pintu. Bukan nya keluar, Arkana malah menutup pintu itu, lalu ia melihat ke arah Elzira sembari tersenyum miring.

"Heh! Kenapa lo malah tutup pintu nya?" tanya Elzira.

"Suka-suka gue," balas Aakana sembari berjalan menghampiri Elzira.

"Jangan macem-macem ya lo sama gue. Kalau berani macem-macem, gue tonjok, nih." Elzira mengepalkan tangan nya ke arah Arkana, tapi ia juga perlahan berjalan mundur ke belakang.

"Arkana lo mau ngapain, hah?" tanya Elzira yang sudah terlihat panik, juga ketakutan.

"Kenapa? Lo takut, hm?" tanya Arkana sembari menyunggingkan senyum nya.

ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang