BAB 28

51.1K 2.4K 997
                                    

Jangan lupa support nya ya, Vote, komen dan Follow akun author.

Kalau bisa komen di setiap paragraf juga. Pokonya wajib vote dan komen sebanyak-banyaknya guys. Belajar menghargai karya orang lain🤗

Jangan jadi pembaca yang gelap, okey.

Absen! Bilang "Hadir ya!"

Happy reading ✨

••••

Arkana baru saja tiba di Markas. Terlihat sudah banyak anggota Rodra yang berada di sana.

"Kenapa tuh si Arka. Dia kayak mau ngamuk," kata Eza kepada Adrian

Arkana datang tak seperti biasa. Ia kali ini tidak mengeluarkan sepatah kata seperti biasanya. Dan terlihat juga sorotan matanya begitu tajam, dengan tangan yang sudah mengepal kuat.

"Ka, lo kenapa?" tanya Pandu kepada Arkana yang kini sedang berjalan menghampiri Liam.

"Baru balik lo, Ka?" tanya Liam berbasa-basi.

Bugh!

Arkana tiba-tiba saja menonjok wajah Liam, yang membuat semua yang ada di sana terkejut.

Arkana dari semalam ingin menghajar Liam, namun ia menahan-nahan nya karena tidak mungkin Arkana menghajar Liam di depan orang tua nya.

"Ka? Lo kenapa nonjok si Liam?l" tanya Pandu dengan nada suara tinggi.

"Gapapa, santai Bro. Ini urusan kita berdua," kata Liam kepada Pandu.

"Lo ikut gue!" perintah Arkana seraya menarik kerah baju sekolah Liam.

"Oke gue ikut lo. Tapi gak usah di tarik-tarik juga Bro. Gue manusia, bukan kambing," kata Liam santai sembari melirik ke arah kerah bajunya yang di pegangi Arkana.

Arkana melepaskan nya secara kasar, lalu ia berjalan duluan menuju ke salah satu kamar yang berada di Markas.

Liam merapihkan kerah bajunya, lalu ia menyusul Arkana.

"Kenapa mereka? Apa jangan-jangan si Liam ngerebut si Febi ya," ucap Eza, menerka-nerka.

"Ngawur lo. Mana mungkin si Liam gitu," cibir Rehan.

"Ya terus apa," balas Eza.

"Ya mana gue tau," balas Rehan, sewot.

"Lagi pms ya lo, Han?" tanya Adrian sembari terkekeh.

"Iya, kok tua Bang," balas Rehan, menirukan suara waria. Tapi dengan ekspresi terlihat sangat kesal.

Hahaha...

Mereka semua tertawa melihat ekspresi Rehan.

Drtt! Drtt! Drtt!

Ponsel Pandu yang berada di atas meja bergetar. Semua mata langsung melihat ke arah ponsel nya.

"Ayang," ucap Eza ketika ia melihat nama yang tertera di layar ponsel.

"Gak usah kepo ya kalian pada," kata Pandu seraya menyambar ponsel nya, lalu ia berjalan keluar Markas sebelum menjawab telepon.

Setelah berada di luar, ternyata kekasih dari lelaki itu berada di sana.

Shakira tersenyum. Wanita itu melambaikan tangan nya ke arah Pandu.

"Shakira," ucap Pandu. Ia memasukkan ponsel ke dalam saku celana, lalu setelah itu berjalan untuk menghampiri kekasih nya.

"Sayang, kamu tumben kesini? Kerja nya udah?" tanya Pandu sembari mengusap pipi Shakira.

ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang