Boo&Ay [TAMAT]

[06] Boo&Ay

Happy Reading!

~~~

"Dion setan!" Ilmi kesal menyumpah sarapahi Dion, ia mendudukan dirinya di samping Aira.

"Lo kenapa dah?" tanya Aira

"Twau swi ilmwi dwatwang dwatang kaywa orawng gawk di kaswi uwang jajawn!"

"Ngomong apa sih lo?! Kalo mau ngomong telan dulu tuh yang lo kunya!" tukas Aira menjitak kepala Friska.

"Apaan sih Ra! Sakit tau!" Friska mengusap usap kepalanya.

"Gitu aja sakit, dasar lemah!"

"Mau gue jadiin lo umpan buaya?"

"Lo aja yang jadi umpan buaya! Kan lo buaya betina yang kehausan buaya jantan!" ketus Aira.

"Dih bangke!" kesal Friska

"Apa!" sentak Aira menatap tajam Friska

"Enggak!"

Ilmi menelangkupkan wajahnya di lipatan tangannya di atas meja kantin, ia terlalu males meneladeni bacotan ke dua sahabatnya itu. Baik Dion dan ataupun kedua sahabatnya sama saja, sama-sama tidak waras.

"AYANG FRISKA BABANG DANANG DATANG!" teriakan itu, teriakan seorang cowo yang baru saja memasuki kantin mengagetkan semua penghuni yang ada di sana bahkan Ilmi, Friska dan Aira hanya mengelus dadanya sabar.

"Haikal, lo bunuh gue sekarang! Gue dah bosan hidup gegara kelakuan Danang setan!" ucap cowo itu pasrah menutup wajahnya dengan kedua tangannya malu.

Haikal, cowo baru saja di sebut namanya yang mendengar itu membinarkan matanya,"Firdaus lo serius? Wah dengan ikhlas lahir batin sini gue bunuh lo sekarang! Itung-itung dapet nasi kotak." ucapnya dengan girang.

"Dasar teman sialan! Nggak jadi mati gue!" sentak Firdaus.

"Yaah nggak jadi dapat nasi kotak dong, padahal gue dah senang banget kalo lo mati!"

"Bacot!" Firdaus berlalu meninggalkan haika menyusul Danang.

"Hai ayang Friska..." sapa Danang dan duduk di samping Friska

"Hai too ayang Anang," Friska tersenyum membalas sapaan Danang

Ilmi dan Aira memutar dua bola matanya malas melihat kelakuan Friska dan Danamg.