Part 9: Tomlinson

6.5K 731 30
                                    

Bella's POV

"Bellaaaa! Wake upppp!" Suara Cindy yang berada di telinga ku membuat ku terbangun.

"Apa sih Cin? Astagaa ini masih jam tujuh pagiii." Ucap ku malas dan masih meringkuk di kasur ku.

"Banguuun bells. Aku akan pergi dengan Thomas. Kau bisa sediri?" Tanyanya.

"Hei? Memangnya aku anak kecil?" Protes ku sambil mengucek mataku.

"Ya ya aku tau. Lagi pula, kau akan kencan dengan Zayn kan malam ini?" Goda Cindy.

Ya, aku memang menceritakan pada Cindy semua yang aku alami beberapa hari ini. Termasuk tentang Zayn mengajak ku pergi malam ini.

"Itu bukan kencan, Cin. Hanya makan malam."

"Whatever babe. I gotta go now, bye! Have fun with Malik, okay? Dari pada memikirkan Niall yang padahal Niall saja cuek dengan mu." Ucap Cindy sambil meninggalkan rumah kami.

Mungkin Cindy memang benar. Seharusnya aku tidak usah menghabiskan waktu ku untuk memikirkan Niall. Entahlah.

Aku segera bangkit dari kasur ku dan mandi. Setelah mandi, aku pergi ke starbucks dekat rumah.

Sesampainya di starbucks, aku memesan Caramel frappucino di kasir dan mengambil pesananku.

Saat aku sedang berbalik, tiba-tiba aku menabrak seorang laki-laki dan menumpahkan minuman ku di kaosnya.

"Aah! Astagaa! Maafkan aku." Ucap ku sambil membersihkan kotoran pada bajunya.

"Fuck. Apa kau buta?" Omelnya pada ku. Saat aku melihat orang itu, seketika tubuhku membeku. Louis Tomlinson.

Astaga! Apa kah bulan ini bulan keberuntungan ku atau bagaimana? Bertemu hampir semua member One Direction. Tapi sayangnya, lagi-lagi aku membuat member One Direction membenciku.

"Astaga Louis maaf kan aku. Maaf sekali." Kata ku panik saat melihat mukanya yang semakin terlihat marah.

"Apa kau Bella Aleen? Maaf nona, kembalian mu tadi lupa kau ambil. Ini ya." Ucap seorang barista yang tiba-tiba menghampiri ku dengan Louis dan memberikan uang kembaliannya kepadaku.

"Ah? Eh iya, terimakasih ya." Balasku dengan senyum seadanya.

Aku kembali melihat Louis dan mendapati muka nya tidak lagi mengeluarkan eskpresi marah, tapi entahlah. Aku tidak bisa menjelaskan ekspresi itu.

"Kau Bella Aleen?" Tanya nya dengan nada tidak percaya. Aku jadi bingung.

"Um.. Iya. Memangnya kenapa?" Jawab ku dengan hati-hati.

"Astaga! Apa kau Bella Aleen yang sering di ceritakan Niall?" Lagi-lagi ucapannya membuat ku semakin bingung. Niall sering menceritakan ku? Apakah Niall menceritakan hal buruk tentang ku?

"Niall sering menceritakan ku? Maksudnya?" Tanya ku pada Louis.

"Tidak-tidak.. Maksud ku, kau kenal Niall kan?" Balasnya salah tingkah seperti menutupi sesuatu.

"Technically yes, but he hates me. Hehe. So, maybe the answer is no." Jawab ku.

"No. He doesn't hate you. Hey, bisa aku mengajak mu jalan-jalan sebentar?" Tawar Louis.

Astaga. Cubit aku. Apakah aku bermimpi?

"Baiklah."

Jalanan di kota London kali ini terlihat sepi. Jadi aku dan Louis berjalan tanpa ada paparazi atau semacamnya itu.

"Jadi..kau di London sudah berapa lama? Kau pindahan kan disini? Karena wajah mu terlihat dari asia." Louis membuka pembicaraan.

"Ya, aku pindahan. Sudah tiga bulan di London, dan dari Indonesia." Jawab ku.

Fool's Gold [Niall Horan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang