Epilog

8K 704 56
                                    

Bella's POV

Keadaan ku sekarang dengan Niall berbeda drastis dengan awal saat kami bertemu pertama kali.

Niall yang dulu jutek, menyebalkan, dingin, tapi sekarang dia menjadi lembut, hangat, dan menyenangkan. Aku tersenyum geli mengingat kejadian saat aku pertama kali bertemu.

Sekelebat memori pun datang bermunculan. Saat bertemu dengan Niall di pesawat, saat aku bangun tidur ternyata aku ada di rumahnya, saat dia memfollow dan mention twitter ku, saat wajahnya begitu dingin dan kaku, saat dia tiba-tiba menjadi baik dan lembut dengan ku ketika aku sakit, saat dia marah karena Zayn menyakiti ku. Dan saat Niall menyatakan cintanya pada ku.

Senyum ku merekah mengingat semua hal itu. Seberapa pahitnya masa lalu ku dan seberapa keras kehidupan ku nanti, aku selalu tau bahwa akan selalu ada Niall di hati ku. He's my home.

"Ini ice cream mu, Princess." Seorang laki-laki membuyarkan lamunan ku. Aku menatap mata birunya yang hangat. Niall Horan.

"Terima kasih!" Jawab ku riang menerima Ice Cream yang di berikannya.

Aku dan Niall sedang berada di taman di tengah kota London menikmati sore dengan bersenda gurau.

"Niall, boleh aku bertanya sesuatu?" Tanya ku pada Niall.

"What is that, Princess?" Setiap Niall memanggil ku Princess, seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam perut ku. Dia selalu bisa membuat seorang perempuan merasa spesial.

"Kenapa dulu kau begitu dingin dan sangat jutek pada ku? Padahal aku tidak berbuat salah apa-apa." Tanya ku lagi.

"Simple. It because I love you." Jawabnya singkat. Aku bingung mau menjawab apa lagi.

"Aku dari dulu memang selalu bersikap dingin dengan perempuan yang aku suka. Umm, kau masih menyimpan kertas dari seseorang yang bernama 'on your left'?" Tanya Niall. Aku langsung mengingatnya dan mengeluarkan kertas itu dari dompet.

"Itu aku yang menulisnya." Timpal Niall. Aku mengerutkan kening ku.

"Kenapa kau mengirimkan ini?"

"Karena kau bergumam sendiri menceritakan masa lalu mu saat aku sedang berpura-pura tertidur di dalam pesawat. Dan disitu aku mulai penasaran dengan mu. Eh, ternyata aku kebablasan malah jadi cinta. Hahahahah." Ungkap Niall yang membuat ku malu.

Niall pun akhirnya menceritakan semua yang dia alami bersama ku yang aku tidak tau.

Seperti saat dia membawa ku menginap ke rumahnya, itu karena malamnya aku mabuk dan pingsan di club. Aku sedikit lupa tentang saat aku mabuk tapi ceritanya berhasil membuat ku ternganga. Dia juga menceritakan bahwa sebenarnya dia sudah tau terlebih dahulu kalau Zayn hanya memanfaatkan ku saja, tapi dia tidak memberi tau ku karena takut aku sedih dan dia melindungi ku diam-diam.

He's so sweet. This is the reason why I love him much much more.

"Aku juga sudah tau tentang masa lalu mu saat kau masih--"

"Gendut." Sela ku melengkapi kalimatnya.

"Sorry. But you know, you're so beautiful. Dan jika tidak ada yang menyadari kau begitu cantik, itu karena hanya aku yang bisa melihat kecantikan mu dan karena kau memang hanya untuk ku." Ucapan Niall sukses membuat ku tertunduk malu merona.

Niall mengangkat dagu ku dan mengarah kan wajah ku ke arahnya.

"Listen, I don't care about your past. I just know that you're my princess and I'm yours and that's all. I love you more than I love Nandos---" Kalimatnya seketika membuat ku terbahak-bahak.

"Why are you laughing?" Tanyanya bingung.

"I love you more than I love Nandos." Kata ku sambil mengikuti ucapannya.

"Hey that's true! Kau dan Nandos adalah pilihan tersulit." Ujarnya polos. Aku masih tertawa terbahak-bahak.

"Kalau terpaksa di suruh memilih antara aku dan Nandos? Mana yang akan kau pilih?" Aku bertanya sambil tertawa.

"Mungkin-- umm, aku akan memilih mu untuk makan di Nandos bersama. Hmm.. Cukup adil bukan?" Aku semakin tertawa mendengar jawabannya.

"Yea, Nialler. Kau sangat adil. Hahahahaha."

"Kau ini tertawa terus sih?" Ucapnya sambil cemberut.

"Biarkan saja! Hahahahaha." Aku masih tertawa menghiraukan ocehannya. Namun tiba-tiba Niall mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah dan memberikannya pada ku.

"Apa ini, Niall?" Tanya ku bingung.

"Buka saja." Jawab Niall. Aku pun menurut dan membuka kotak itu. Ternyata dalamnya adalah sebuah cincin yang berkilau. Aku terdiam.

"Aku tau ini terlalu cepat. But, will you marry me, Bella Aleen?"

***

Haiii readers!! Astagaa akhirnya yaa selesai juga ceritanya! Gimanaa sama ceritanya selama ini menurut kalian? Ngebosenin? Flat? Norak? Lebay? Atau mainstream? Atau gimana?

Aku mau berterima kasih yang sebanyak-banyaknya buat yang udah vote + komen. Gak tau lagi harus ngomong apa, tapi kalo gak ada kalian mungkin aku juga gak bakal semangat buat update teruss. Astaga i love youuuuu xxxxx

Maaf bangeet kalo di cerita ini banyak bangeeet kurangnya dan sering typo dan gak jelas ceritanya. Serius itu aku udah semaksimal bangeet hehehe maaf yaa :)

Ohiya! Aku udah dapet ide cerita untuk next story! Dan kali ini pemainya............LOUIS TOMLINSON!!! YEAAAAY!!!

Oh ya mau tanya juga nih buat yg directioners, member favorit kalian di 1D itu siapa sih? Kalo aku sih, Niall's girl huehehehheehhe x

Udah dulu yaa! Sekali lagi terimakasih bangeet buat kaliaan yg udah ngikutin ceritanya sampe selesai! x

- All the love as always until die. x

Fool's Gold [Niall Horan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang