chapter 7

52 25 2
                                    

Happy Reading

***

Dikediaman arka, ia baru saja sampai di rumah setelah menunggu montir membenarkan motornya. Motornya sekarang sudah kembali hidup. Sarpam pun dengan cepat membukaan gerbang,Arka memarkirkan kan motornya digarasi, dan berjalan menuju pintu rumah, ia memencet bel rumah, tak lama pembantunya yaitu bik indah membukakan pintu untuk arka.

"Den" Sapa bik indah, dibalas deheman oleh arka

Mamah arka yaitu vania, sedang menonton televisi, melihat anak nya yang baru memasuki rumah menggeleng kan kepala, anak nya itu kebiasaan tidak mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam" Ejek vania dan lanjut menonton televisi, arka yang mendengarnya pun menoleh ke arah vania, dan menghampiri vania

"lupa ma" Ucap arka, vania memutar bola matanya malas. Arka mencium punggung tangan mama nya dan duduk disebelah vania

"Gimana motornya udah selesai?" Tanya mama vania, arka bersandar disofa menghela nafasnya, ia sangat capek.

"Udah mah digarasi" Jawab arka memejamkan matanya, vania melihat arka mengelus kepala anaknya sayang.

"Udah ganti baju sana abis tu makan ya" Pinta vania, arka menegakkan badannya lalu menggangguk.

"Sana" Perintah vania

"Iya" Balas arka lalu beranjak ke tas menunju kamarnya, vania yang melihat itu tersenyum.

Arka memang jarang sekali berbicara, menjawab sekenanya, tapi ia selalu menuruti perintah vania, dan sangat menyayangi mama nya. Vania menghela nafasnya, ia sedih karna penyebab arka menjadi pendiam seperti ini, sungguh ia benci orang yang menyebabkannya seperti ini.

"Semoga kamu cepat dapat penyembuh nak" Lirih vania

Dikamar arka ia tak langsung ganti baju melainkan membaring kan tubuhnya di king size nya menatap langit-langit kamarnya, ia melamun.

"Kangen"Ucap arka lirih dan memejamkan matanya. Tak lama ia tertidur karna merasa hari ini melelahkan sekali.

Malam pun tiba arka tak sama sekali beranjak bangun dari mimpi indahnya, vania yang di bawah menunggu sedari tadi tapi arka tidak keluar kamarnya.

"Pasti tidur"ujar vania, segera bangkit dari duduknya lalu beranjak pergi kekamar anaknya

"Mah" Ucap bima yang baru keluar diruang kerja, vania menghentikan langkahnya yang hendak menaiki tangga, menoleh ke suaminya.

"Iya pah, mau makan?" Tanya vania, bima menghampiri vania.

"Iya ma, mama mau kemana? Ayo makan" Ajak bima

"Aku mau panggil arka dulu pa, soalnya dari tadi sore belum keluar kamar, anaknya belum makan sama sekali" Jawab vania, bima mengangguk-anggukan kepalanya mengerti

"Oh ya sudah panggil ya"ucap bima

"Iya pa, papa duluan ke meja makan ya"suruh vania, dibalas anggukan oleh bima, lalu pergi kemeja makan, begitupun vania yang menaiki kembali tangga

Sampainya di kamar anaknya, ternyata pintu terkunci dari dalam. Ia pun segera mengetuk pintu.

Tok-tok

you are only mine!  (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang