9. Cookies

26.4K 2.1K 41
                                    

Happy Reading

Arkie menaikan sebelah alisnya dan tangannya terangkat untuk menyentil bibir tipis Eksha. Eksha melotot.

"Jaga perkataan." setelah mengatakan itu Arkie dengan santai keluar dari toilet dan kembali ke kelasnya.

Sedangkan Eksha masih termenung kayak orang linglung sambil memegangi bibir yang disentil Arkie. Ga sakit sih, cuma rasanya aneh.

"Arkie gak jelas!!" gerutunya sambil memasuki salah satu bilik kamar mandi disana.

Setelah masuk disana dia hanya diam. Seperti sedang merencanakan sesuatu hal. Setelah dipikir-pikir dia belum genap sebulan mengenal Arkie. Namun hatinya selalu tergerak untuk membantunya. Apalagi setelah kejadian dibengkel waktu itu. Sesederhana itu Arkie. Terlihat sepele tapi hal itu bisa membantu Eksha untuk masih tetap hidup didunia ini.

Pipinya memanas saat memikirkan hal itu. Hingga dia menepuk-nepuk pipinya.

"Kenapa gue mikirin Arkie sih anjir!"

Beberapa saat kemudian dia tersadar dan langsung keluar toilet menuju ruang komite.

:+

Arkie menyukai ikan, dapat dipastikan dia selalu berada di kolam ikan dekat parkiran guru. Dia duduk ditepi kolam sambil membawa roti kering. Tangan besarnya mencuil sedikit demi sedikit potongan roti dan menaburkan ke dalam kolam.

Terlihat ikan-ikan disana sangat senang dan seperti sudah hapal jika jam segitu, Arkie akan memberi mereka makanan. Meskipun cuman roti kering jika dia ada lebih, tidak segan dia membelikan pakan ikan demi melihat ikan-ikan itu senang.

Arkie menyunggingkan senyum tipis hingga tahi lalat di tepi bibirnya tercetak jelas. Arkie sangat menawan jika wajahnya terpapar terik matahari saat itu.

Saat dia tengah asik mengamati ikan-ikan yang bergerak lincah di air. Langkah kaki sepatu cewek mengalihkan perhatian nya untuk menoleh.

Asing, Arkie tidak mengenalinya. Cewek itu memakai bando ungu dengan rambut terurai lurus. Arkie berdiri sambil berdegem. Sepertinya cewek dihadapan nya ingin berbicara dengannya. Karena selama istirahat kedua Arkie selalu menyendiri di kolam ini. Jarang ada yang kesini. Tapi cewe seolah-olah tau keberadaan Arkie saat jam istirahat kedua.

"Arkie ya?" tanya cewe itu.

Arkie mengangguk dan melihat sekilas name tag yang menempel dirompi cewe itu. Nadhira A. Netranya melirik bet kelas. Kuning, berarti mereka satu angkatan.

"Aku boleh ngomong sesuatu?"

Lagi-lagi Arkie hanya mengangguk. Situasi canggung dapat Arkie rasakan. Aneh, mungkin karena dia tidak pernah atau bahkan sangat jarang berbicara dengan cewe.

"Aku baru belajar bikin cookies, meski belajar dari youtube sih." Nadhira menyodorkan totebag pink kearah Arkie.

"Buat gue?" Arkie mengambil totebag itu, lagi-lagi dia sangat bingung dengan situasi ini.

Nadhira mengangguk antusias sambil tersenyum. Arkie membuka sedikit totebag itu dan mengintipnya. Ada kotak bekal kecil dan surat.

"Dimakan ya Kie, aku balik dulu" setelah mengatakan itu Nadhira berjalan menjauh dari area kolam.

"Makasih" Jawab Arkie dengan pelan meski Nadhira tidak mendengarnya.

Masih ada 20 menit lagi sebelum bel masuk. Arkie kembali duduk ditepi kolam. Tangannya tergerak untuk membuka surat yang terselip disana.

Dia membukanya, rentetan pena warna warni langsung menyapu penglihatannya.

Hiii Arkie..
aku tau kamu bingung siapa sih aku? kok tiba-tiba ngasih kamu cookies.

Well, let me introduce my self. Aku Nadhira Amira dari jurusan tata boga. Udah kenal kan? berarti kalo udah kenal boleh sayang dong?

Forget it, aku cuma becanda. At least, kita udah kenal. Jangan lupa dimakan abis cookiesnya. Jika kita ketemu lagi, nanti aku bakal minta honest review ke kamu!

Have a nice day Arkie, senyum yang banyak!!

Nadhira A.
Salam hangat :)

Setelah membacanya Arkie kembali memasukkan surat itu ke dalam totebag nya. Responnya apa? biasa aja. Dia cuma menganggap jika cewe berbando ungu tadi hanya kepengen kenalan dengan dia.

Eksha berjalan santai setelah menuntaskan sedikit masalah diruang komite tadi. Berhubung jalan biasa yang dia lewati banyak cewe-cewe nongkrong. Sedangkan Eksha tidak begitu menyukai cewe rumpi yang menurut nya memblokir jalan.

Dia memutuskan untuk lewat depan, lebih tepatnya jalan yang satu arah dengan parkiran guru. Netra coklatnya mendapati sosok yang hampir tiap hari dia temui, padahal sebelumnya kehadirannya bahkan tidak Eksha sadari.

Entah apa yang membuat langkahnya mendekati sosok tersebut.

"Ngapain lu?" Arkie menoleh, mendapati Eksha berdiri disebelahnya.

"Gak lihat?"

"Ck! apa susahnya sih jawab?" gerutu Eksha sambil mendaratkan bokong nya ke tepi kolam sebelah Arkie. Niat Eksha cuma basa-basi namun sepertinya lawan bicaranya terlalu bodoh dalam menyikapi suasana tersebut.

"Kasih makan ikan" jawab Arkie sambil melanjutkan menaburkan remahan roti kering itu. Eksha memandangi setiap gerak-gerik Arkie.

"Kok pake roti?" tanya Eksha sambil melihat ikan-ikan yang bergerombol.

"Adanya roti, selagi ga sering gapapa"

Eksha mengangguk-angguk lucu. Bibirnya secara refleks mengikuti gerak  bibir ikan, yang mangap-mangap.

Arkie meliriknya dan kembali menyunggingkan senyum tipis.

"Laper?" Eksha menoleh kearah Arkie.

"Siapa?" jawab Eksha.

"Lu"

"Dikit sih"

Setelah mendengar jawaban Eksha, Arkie membuka kembali totebag tadi. Mengeluarkan kotak bekal kecil. Membukanya lalu menyodorkan kearah Eksha.

Eksha mengerutkan kening saat melihat cookies dengan berbagai topping berjejer rapi dalam kotak bekal itu.

"Lu yang bikin?"

"Bukan."

"Terus siapa?"

"Dikasih."

"Sama siapa?"

"Nadhira" Eksha kembali mengerutkan keningnya.

"Nadhira siapa?"

"Mau dimakan gak? Jangan banyak tanya." cukup Arkie dengan rentetan dari kecerewatan Eksha.

Eksha berdesih sebal namun tangan putih nya tergerak untuk mengambil sepotong cookies. Lumayan buat ganjel perut. Arkie juga ikut mengambilnya lalu mengigit nya. Tiba-tiba dia terdiam sambil menatap Eksha.

"INI ASIN BGT CUK!"


tbc... voment + follow

nevyy -19/12/23

Enchanted ✔️Where stories live. Discover now