39. Perubahan

20.2K 1.8K 102
                                    

Happy Reading

Ini sudah memasuki bulan ke 7 semenjak kejadian Eksha luka waktu itu. Waktu bagaikan kedipan mata, setiap kali kita berkedip semua hal dapat berubah. Waktu juga bisa membuat seseorang berubah. 

Eksha Maliksya yang terkenal dengan kenakalan serta kearoganannya terhadap siapapun, namun kini dia bahkan mulai mengikuti semua pelajaran dan secara terang-terangan menolak ajakan Yossa atau pun Degga untuk membolos.

Tidak hanya itu, secara gaya dia berseragam terlihat jauh lebih rapi daripada sebelum-sebelumnya, meski dasi atau hasduk masih belum dia kenakan. Tapi perubahan itu membuat siapapun yang melihatnya akan terkejut.

Tentu dalam perubahannya ada seseorang yang mendukungnya. Siapa lagi jika bukan Arkie, sang pacar.

Dalam 7 bulan ini, hal kecil yang bagi Eksha tidak berarti, namun Arkie mengajarkan hal-hal kecil itu kepada Eksha. Contohnya ketika mereka berdua lagi makan di kantin, Eksha yang awalnya acuh dengan piring bekas dia makan, namun karena Arkie bilang seperti ini.

"Sha, kalo selesai makan kembaliin piringnya ke penjualnya lagi, takutnya itu piring hilang kan kasian beliau harus beli lagi."

Itu juga berlaku jika mereka berdua lagi makan diluar. Arkie selalu berpesan seperti ini.

"Sha, Makan apa yang lu suka bukan apa yang lu pengen"

Eksha sebenarnya gak paham maksudnya apa. Namun ketika Arkie menjelaskan dengan baik, akhirnya dia mengerti. Maksudnya, dia harus makan apa yang dia sukai, bukan karena cuma kepengen akhirnya tuh makanan jadi kebuang sia-sia. Ini ketika Arkie mengajak Eksha pertama kali ke angkringan, yang berjejer banyak makanan disana.

Dan Arkie selalu, bahkan setiap saat ketika sedang membelikan Eksha makanan yang harganya mungkin 10-15 ribu, Arkie selalu memberi uang yang lebih, entah lebih 2 ribu atau paling mentok 5 ribu. Setelah Eksha tanya, jawaban yang keluar malah membuat Eksha terenyuh.

"Apapun yang kita beri meski itu nilainya kecil, tapi hal tersebut ngebuat orang itu seneng Sha. Kalo hati dia seneng, pasti ketika dia pulang entah ketemu anak, istri atau siapapun dengan perasaan bahagia akan terus mengalir dan rasa lelah itu bakal tertutupi." 

"Gue juga yakin uang itu hanya titipan, dan gak bakal habis. Semakin kita memberi, semakin pula kita akan menerima yang lebih dari Yang Kuasa."

Lihat seberapa beruntungnya Eksha mempunyai sosok seperti Arkie. Terlebih Arkie bukan tipe orang yang ingkar janji, dari awal sudah jelas bukan.

Pernah sekali Eksha ketiduran padahal waktu itu dia ada janji dengan Arkie untuk nonton pertandingan voli. Arkie sudah janji akan menunggu Eksha di perempatan deket kos Arkie. Ada mungkin 1 jam lebih Arkie menunggu disana, Eksha yang panik dan takut Arkie malah badmood atau marah.

Namun apa yang terjadi ketika Eksha sampai disana. Arkie masih menyambutnya dengan senyuman lebar sambil dielus-elusnya pelan pipi Eksha.

"Kirain lu marah Kie, maaf banget gue ketiduran. Hp gue lowbat juga, maafff"

"Gue gak bisa marah sama lu Sha, lagian gue udah janji bakal tunggu di sini. Mau selama apapun, gue bakal tetap tunggu lu di sini."

Jangan tanya hati Eksha seperti apa saat itu. Untungnya waktu itu malam hari, jadi tidak terlalu ketara jika dirinya sedang menahan malunya.

Arkie memang bukan tipe pemarah jika bersama Eksha, bahkan Eksha sendiri tidak pernah sekalipun merasakan Arkie memarahinya. Arkie itu tipekal orang, jika memang sudah sangat kesal, dia akan langsung memeluk Eksha. Katanya sih seperti ini.

"Daripada gue lampiasin ke amarah yang ujung-ujungnya bakal memperkeruh masalah, lebih baik gue peluk aja penenang hati gue."

Ini hanya beberapa hal saja dari Arkie yang membuat Eksha bertanya-tanya, apakah Arkie ini malaikat? Kenapa hatinya selembut itu?

Dari sisi Arkie pun juga begitu. Eksha itu tipe orang yang ceplas-ceplos, jadi Arkie dengan mudah menebak mood Eksha. Namun Eksha bukan tipekal orang yang moodyan.

Eksha selalu menghargai Arkie ketika memang Arkie belum bisa untuk sekedar bermain bersama. Karena kesibukan Arkie dibengkel. Oh ya Arkie sekarang tidak bekerja lagi di tempat kakaknya Eksha, memang benar karena Eksha melarangnya.

Karena pernah satu kejadian Arkie sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit karena Arkie memaksakan dirinya untuk bekerja dalam tiga minggu penuh, demi membelikan sebuah jam tangan, yang waktu itu Eksha tanpa sengaja bilang kepengen jam itu ke Arkie.

Alhasil bukannya Eksha malah seneng dia malah memarahinya habis-habisan dan melarangnya untuk bekerja di tempat kakaknya lagi.

Namun Arkie tidak kehabisan akal, karena dia memang jago menggambarkan. Akhirnya sebagai gantinya Arkie memberikan sebuah gambar dirinya dengan Eksha serta beberapa kata-kata harapan untuk Eksha kedepannya, yang dia tulis ketika masih sedang dirawat dirumah sakit.

Arkie awalnya takut jika hadiah tersebut tidak akan diterima oleh Eksha. Justru dia bahkan sendiri terkejut ketika Eksha menerima kado itu, Eksha malah menangis hingga sesegukan. Lucu bukan.

Eksha memang seperti itu orangnya, tidak banyak protes dengan apapun yang Arkie berikan. Itulah alasan Arkie semakin mencintai sosok laki-laki manis bersurai pirang itu.

Karena hasil jerih payah Arkie, akhirnya dia berhasil membeli motor salah satu motor impiannya juga yaitu motor bobber. Meski cuma motor custom namun Arkie sangat bersyukur, jadi sekarang dia bisa antar jemput Eksha.

Seperti sekarang, kelas Arkie sudah keluar duluan, sedangkan Eksha masih mengeluh karena gurunya terus mengomel padahal sudah waktunya pulang.

Akhirnya 20 menit kemudian, Eksha menghampiri Arkie yang duduk dimotornya, dengan bibir yang mengerucut lucu.

"Kenapa? Hm?" Arkie berdiri dan memasangkan helm ke kepala Eksha.

"Bu Nega, ngomong mulu dah tau udah bell juga!"

"Shh udah yok, keburu mendung tuh"

"Mau kemana?" Eksha menaiki jok belakang.

"Kemana aja asal berdua sama lu."


tbc... voment + follow

✎ nevyy -30/01/24

Enchanted ✔️Where stories live. Discover now