Part 30 (end)

333 39 21
                                    

Arthit dan Kongpob mengucapkan janji suci pernikahan, setelah itu arthit mencium kening Kongpob yang kini sudah sah menjadi suaminya. Beberapa para tamu undangan bertepuk tangan saat melihat itu.

Pernikahan di adakan sederhana, di sebuah gereja, hanya orang-orang tertentu yang hadir, termasuk jay dan orang terdekat krist dan Kongpob sebagai saksi pernikahan itu.

Para rekan bisnis krist dan Kongpob terkejut saat melihat Kongpob menikah dengan pria lain, bukankah semua orang tahu jika krist adalah tunangan Kongpob.

Krist dan Kongpob juga tak berusaha menjelaskan apa yang terjadi dan membiarkan mereka berpikir apa yang mereka pikirkan.

Sekarang Kongpob resmi menikah dengan Arthit dan acara sudah selesai begitu saja, kini beberapa rekan bisnis Kongpob mengucapkan selamat pada Kongpob.

"Ku pikir kamu akan menikah dengan krist" ucap tay bingung , jelas saja.

Tay termasuk teman terdekat krist walau hanya sekedar rekan bisnis namun termasuk sangat dekat itu sebabnya Kongpob mengundang tay di acara pernikahannya.

"Tapi selamat, semoga kalian berbahagia" ucap tay.

"Terima kasih, tuan tay" ucap arthit dan Kongpob bersamaan.

"Kenapa semua rekan bisnis mu mengatakan jika kamu akan menikah dengan krist? Aku benar-benar kesal saat mendengar itu!" Ucap arthit, setelah tay berjalan pergi meninggalkan mereka.

"Apa kamu cemburu, huh?" Ejek Kong.

"Tentu saja, kamu milik ku sekarang" ucap arthit sembari memeluk pinggang Kongpob.

"Phi kong, phi arthit, selamat untuk pernikahan kalian, semoga kalian bahagia selalu" ucap singto yang kini datang menghampiri kongpob dan Arthit.

"Terima kasih, sayang" ucap Kongpob sembari memeluk adiknya.

"Kenapa kamu memanggil ku Phi, hmm?" Ucap arthit pada singto.

"Kamu sudah menikah dengan phi kong itu artinya kamu resmi menjadi phi ku mulai sekarang" ucap singto.

"Selamat arthit, Kongpob. Aku Sudah menyiapkan tiket pesawat untuk kalian honey moon, dan aku sudah menyewa hotel untuk kalian" ucap krist sembari memperlihatkan hotel yang sudah di pesannya melalui online atas nama arthit.

"Jam berapa penerbangan itu?" Tanya Kongpob.

"30 menit lagi" ucap krist.

"Krist!? Kami bahkan tak menyiapkan apapun" ucap Kongpob.

"Tak perlu membawa apapun karna aku yakin arthit tak akan membiarkan mu memakai pakaian mu nanti" ucap krist sambil terkekeh kecil.

"Kamu sangat mengerti aku"ucap arthit pada krist.

"Jaga singto untuk ku" ucap kong pada krist, mengingat jika ia dan Arthit akan pergi honey moon.

"Aku bisa menjaga diri ku sendiri phi, jangan khawatir" ucap singto.

Arthit, Kongpob, krist dan singto berjalan keluar dari gereja, krist membukakan pintu mobil untuk Arthit dan Kongpob setelah itu membukakan pintu depan untuk singto.

Krist mengemudikan mobilnya ke bandara mengantar arthit dan Kongpob kesana.

Kongpob memeluk singto dan mencium kening singto sebelum ia dan Arthit masuk ke bandara.

"Hati-hati, aku pasti akan merindukan phi kong nanti" ucap singto.

"Aku akan pulang secepatnya" ucap Kongpob.

"Jangan terlalu terburu-buru, phi. Bukankah sudah ku katakan aku bisa menjaga diri ku sendiri?" Ucap singto.

Kongpob hanya tersenyum menanggapinya, arthit menggandeng tangan Kongpob membawanya masuk ke dalam bandara.

"Ayo pulang" ucap krist pada singto.

Singto mengangguk, mereka berjalan beriringan tanpa ada yang mengeluarkan suara mereka.

*Brukk... Seorang pria menabrak krist karna dia berjalan dengan terburu-buru. Krist membantu pria itu untuk berdiri.

"Maaf" ucap krist.

"Aku yang menabrak mu, kenapa kamu yang meminta maaf?" Ucap pria itu.

"Aku juga berjalan tanpa melihat kedepan" ucap krist.

"Siapa nama mu?" Tanya pria itu.

"Krist"

"Aku gun... Senang berkenalan dengan mu, krist" ucap gun.

Karna krist sejak tadi terus bicara dengan gun membuat singto melangkahkan kakinya pergi meninggalkan krist.

*Brukk...

"Maaf, tuan" ucap singto, dia berjalan tanpa melihat sekitar sehingga membuatnya menabrak seseorang.

"Apa kamu baik-baik saja?" Ucap pria yang di tabrak oleh singto.

"Ya" ucap singto sembari mengusap tangannya yang terluka karna dia terjatuh tadi.

Pria itu memegang tangan singto dan meniup lukanya.

"Aku sangat minta maaf karna membuat tangan indah ini terluka" ucap pria itu.

"Itu salah ku sendiri" ucap singto sembari menatap wajah pria yang di tabraknya tadi.

Tatapan mata keduanya bertemu, singto dan pria itu sama-sama tersenyum.

"Perkenalkan nama ku off" ucap pria yang di tabrak singto.

"Aku singto" ucap singto.

"Apa aku boleh meminta nomor ponsel mu" ucap off.

Singto mengangguk, ia memberikan nomor ponselnya pada off.

"Sing ternyata kamu disini" ucap krist yang sejak tadi mencari singto.

"Aku pergi dulu" ucap singto pada off.

Off hanya mengangguk, lalu singto berjalan menghampiri krist.

"Siapa pria tadi?" Tanya krist.

"Namanya off" ucap singto.

Krist mengemudikan mobilnya mengantar singto ke mansion.

Sekarang krist dan singto memang sudah sangat berdamai dengan masa lalu mereka, bahkan krist tak pernah lagi mengajak singto untuk bersama dan sepertinya krist sudah menyadari jika dia tak akan bisa bersama dengan singto lagi.

Meski begitu, hubungan krist dan singto tetap baik-baik saja, layaknya teman seperti sekarang.

"Terima kasih sudah mengantar ku pulang, phi" ucap singto, setelah krist mematikan mesin mobilnya, sekarang mereka sudah tiba di depan mansion.

"Ya" ucap krist.

Singto membuka pintu mobil dan berjalan keluar dari mobil setelah itu krist menghidupkan mesin mobilnya menjalankan mobilnya pergi dari sana.












Ending.

Pewaris tahta ✓Where stories live. Discover now