Epilog

20 13 2
                                    

Happy reading

*****

Terlihat seorang laki-laki bername tag 'Bang Yedam' sedang berlari terburu-buru. Tak mempedulikan penampilannya yang acak-acakan, Yedam terus berlari. Karena yang ada di pikiran saat ini adalah, semoga gue gak terlambat.

Saking terburu-buru dia tak sengaja menyenggol seorang perempuan yang sedang mengendarai sepeda.

Bruk

"Akh!"

Yedam menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang melihat perempuan yang mengendarai sepeda tersebut sudah terjatuh.

"Maaf! Maaf! Gue gak sengaja! Lu gak papa?" Tanya Yedam sambil membantu perempuan itu berdiri.

"Gak papa, cuma kaget aja tadi." Ujar perempuan itu kemudian mendongak sehingga mereka saling menatap.

Tanpa sadar perempuan itu terus menatap Yedam membuat Yedam salah tingkah karena terus ditatap oleh perempuan di hadapannya itu.

"Beneran gak papa?" Tanya Yedam sekali lagi untuk memastikan, sekaligus untuk memecahkan keheningan yang canggung.

Perempuan itu tersadar dan berkedip, "Hah? Ah iya gak papa."

"Syukur deh kalo gak papa, maaf gue-"

Yedam akan melanjutkan kalimatnya tapi kemudian teringat sesuatu.

"Oh shit!"

Perempuan di depannya terkejut saat Yedam mengumpat kemudian berlari meninggalkannya. Kemudian tersadar saat Yedam menengok sambil berteriak.

"MBAK!! SEKALI LAGI MAAF!!"

Perempuan itu terkekeh kemudian mengacungkan jempol. Dan dia tersadar mereka menggunakan seragam yang sama.

Perempuan dengan name tag 'Park Hana' mendirikan sepedanya yang untung saja tidak rusak ataupun lecet. Kemudian melanjutkan perjalanannya ke sekolah dengan senyum mengembang.

Walaupun berkahir terlambat sehingga membuatnya dihukum, tapi dia tetap tersenyum dikarenakan hatinya sedang berbunga-bunga.

*****

Yedam mengangguk sambil ber'oh' ria.

"Terus kamu tau namaku darimana?" Tanyanya, perempuan yang ada di depannya tampak berpikir sejenak kemudian menjawab.

"Kalo gak salah karena dulu kamu diteriakin sama pak satpam gara-gara manjat pager."

Yedam mendatarkan ekspresinya kemudian memasukkan cookies ke dalam mulutnya dan mengunyahnya dengan rakus.

"Kenapa harus itu coba?"

Hana tertawa, "Tapi gara-gara itu aku jadi tau nama kamu dan aku langsung cari tau kamu ada di kelas apa."

"Kamu tau gak sih-"

"Enggak."

Hana menatap tajam Yedam yang dengan seenaknya jidat memotong pembicaraannya.

"Dengerin dulu!" Protesnya.

"Ahahahaha maaf, dah lanjut."

"Sebenarnya aku tuh udah jadi secret admirer mu dari SMP." Jelas Hana, Yedam membulatkan matanya.

"Berarti kamu yang suka naruh beng-beng di laci mejaku?!"

Hana menyengir kemudian mengangguk, "Iya."

Yedam menggelengkan kepalanya "Dasar!"

"Btw cookies mu enak, mau lagi dong!" Lanjutnya sambil menodongkan telapak tangannya pada Hana.

"Gak! Gak ada! Itu satu toples dihabisin semua sama kamu!"

Kemudian Hana beranjak pergi meninggalkan Yedam yang ada di ruang tamu, menuju dapur.

Yedam segera mengejarnya, "Buatin lagi ya? Ya? Ya, sayang?"

"Enggak! Kamu udah makan banyak!"

"Sayangggg!!"

*****

END

Akhirnya kelar juga book ini
Aku tuh pengen cepet-cepet nyelesaiin book ini soalnya takut keburu tiba-tiba minat buat ngelanjutin book ini ilang kek pas waktu itu😭😭

Thank you buat kalian yang udah baca dari awal sampai akhir, see you di book lainnya!

Kalo ada sih, hehehe:)

Bye~

Secret Admirer Donde viven las historias. Descúbrelo ahora